Bag 30

11.1K 480 19
                                    

Min Yoongi POV~

Aku membuka mataku perlahan dan mendapati jihyun sedang menatap wajahku. Mata kami bertemu.

"Kau sudah bangun hmm" ucapnya serak.

Aku hanya tersenyum dan mengangguk. Aku menyelipkan rambut dibelakang daun telinganya.

Krkkk

Tiba tiba terdengar suara perut berbunyi.

"A..apa kau tidak lapar hehe" ucapnya.

~~

Kami akhirnya memutuskan untuk makan direstoran terdekat karena bahan makanan diapartemen habis. Untung saja ini baru jam 8 malam.

"Kau ingin memesan apa hmm" ucapku.

"Aku mau jajangmyeon" ucapnya.

Aku segera memanggil pelayan dan memesan makanan. Selama menunggu makanan aku terus menggenggam tangannya dan menatap wajahnya.

'aku masih berharap ini bukan mimpi' batinku.

"Apa kau tak lelah menatapku terus? " ucapnya. Pipi nya sudah semerah tomat.

"Apakah salah jika aku menatap istriku yang cantik ini" ucapku.

"Yak! " ucapnya yang membuatku terkekeh. Tak lama kemudian makanan kami datang. Kami segera menyantap makanan itu.

15 menit kemudian.

"Ahh aku kenyang" ucapnya sambil memegang perutnya.

"Mau kemana lagi hmmm" ucapku sambil menggenggam tangannya dan berjalan keluar.

"Ayo kita berbelanja disupermarket, aku tak ingin makan ramen dan minum alkohol terus" ucapnya.

"Baiklah baiklah nyonya min" ucapku kemudian membukakan pintu mobil untuknya.

Tak lama kemudian mobil kami melaju menuju supermarket.

Setelah sampai disana, jihyun sibuk mengambil bahan makanan yang sudah habis. Tugas ku hanya mendorong troly.

"Kau mau apa lagi" ucapnya. Troly yang awalnya kosong kini sudah hampir penuh.

"Aku mau kau" ucapku menggodanya. Pipi nya kembali memerah.

"Yak min yoongi hentikan! " ucapnya kemudian berjalan meninggalkanku. Aku hanya terkekeh melihat tingkahnya.

Setelah selesai berbelanja kami memutuskan untuk pulang ke apartemen. Selama di lift aku terus menggodanya.

"O.. Paaa katakan lagi seperti itu" ucapku sembari tertawa.

"Min yoongi hentikann" ucapnya.

"Oppa aku juga mencintaimu ayo katakann seperti itu" ucapku sambil tertawa bahkan sampai keluar lift aku masih tertawa menatapnya. Namun tawa ku hilang seketika ketika melihat seseorang didepan pintu apartemen kami.

"Jin oppa" ucap jihyun.

~~

Aku menatap lurus keluar jendela tanpa melihat wajah jin hyung.

"Yoongi-ah" ucapnya pelan.

Aku hanya diam dan masih menatap lurus ke luar jendela.

"Maafkan aku yoongi-ah" ucapnya. Sekali lagi aku diam.

"Aku tau aku salah yoongi-ah dan aku tau kau pasti akan marah jika mengetahui ini" ucapnya.

"Jika aku di posisimu aku juga akan marah" ucapnya lagi kemudian dia diam sebentar. Kemudian dia menarika nafas panjang.

"Kau tahu aku menyayangi kalian semua. Kau, namjoon, hoseok, jimin, taehyung, dan juga jungkook bahkan sudah ku anggap keluarga ku sendiri" ucapnya. Sekilas aku melihat dia mulai menunduk.

"Yoongi-ah kau harus tau aku melakukan ini karena aku menyayangimu. Aku tak ingin merusak kebahagiaan mu. Aku tahu hyemi cinta pertamamu. Aku tak ingin melihat kau sedih yoongi-ah" ucapnya mulai terisak.

"Aku tak ingin persahabatan yang sudah kita jalin harus hancur makanya aku memilih diam dan membiarkan kau bahagia dengan hyemi" ucapnya lagi.

"Tapi ternyata aku salah, hyemi hanya menjadikanmu alat untuk membuat ku terus merasa bersalah"

"Jujur selama ini aku selalu dihantui perasaan bersalah, aku menyesali perbuatanku yoongi-ah" isakannya semakin menjadi.

"Aku sangat minta maaf, kau boleh memarahiku kau boleh menamparku sepuasmu tapi.. " ucapannya terjeda.

"jangan pernah berhenti menjadi sahabatku" ucapnya. Seumur hidupku baru kali ini aku melihat seorang kim seokjin terlihat selemah ini.aku menatap wajahnya, lingkaran hitam dibawah matanya terlihat jelas.Aku akhirnya berdiri dan menghampirinya kemudian memeluknya dengan erat. Air mataku juga perlahan jatuh.

"Yoongi-ah maafkan hyung" ucapnya membalas pelukanku tak kalah eratnya. Kami menyalurkan perasaan tulus kami lewat pelukan ini. Sesalah apapun dia,dia tetap menjadi hyung tertua kami. Dia tetap sahabatku.

Author POV~

1 bulan kemudian

"Min yoongiii!!!! " teriak jihyun dari dalam kamar.

Yoongi yang sedang menonton tv sontak terkejut.

Jihyun berlari keluar kamar dan langsung memeluk yoongi.

"Waeeee?! " tanya yoongi terkejut.

Yoongi merasakan pundaknya basah.

"Wae jihyun-ah" ucap yoongi lagi. Namun tangis jihyun semakin pecah.

Jihyun akhirnya melonggarkan pelukannya dan menatap wajah yoongi. Yoongi langsung mengusap air mata yang tersisa di pipi wanita itu.

"Wae? " ucap yoongi lembut sambil mengusap pipi jihyun.

Jihyun tersenyum dan menunjukkan sebuah benda yang sejak tadi ada ditangannya. Yoongi sontak terkejut.

"K..kau? " tanya yoongi tak percaya. Jihyun mengangguk sambil tersenyum.

"Kau akan menjadi ayah min yoongi" ucapnya. Perlahan air mata yoongi jatuh. Dia kemudian memeluk erat jihyun.

"Jihyun-ah a..aku akan menjadi ayah" ucapnya terisak. Jihyun hanya mengangguk sambil tersenyum. Dia membiarkan pundaknya basah karena air mata yoongi.

Yoongi perlahan melonggarkan pelukannya dan menatap jihyun. Kemudian perlahan dia mencium pipi jihyun kanan dan kiri lalu naik ke kening jihyun dan berakhir mengecup singkat bibir jihyun.

Lalu dia mengusap perut jihyun yang masih rata.

"Cepatlah tumbuh little min appa menunggumu" ucapnya tersenyum.


Takdir yang telah digariskan tuhan selalu tepat. Bahkan terkadang diluar logika kita sebagai manusia. Tinggal bagimana cara kita menikmati apa yang sudah ditakdirkan tuhan. Maka kebahagiaan akan datang lewat perantara takdir itu.

-

Jung jihyun

End

Halooo
Makasih sudah setia membaca cerita ini sampai habis
Maaf aku lama banget updatenya karena kemarin sibuk banget buat TO dan maaf juga ya kalo endingnya tidak memuaskan hehe
Mau dibikin bonus chapter ga?  Hehe.
Pokoknya tunggu aja yaaa
See youu 💜

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wedding Contract[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang