Bag 14

5.4K 395 2
                                    

Setelah mengadakan pemberkatan di gereja, kami melanjutkan resepsi pernikahan di hotel tempat ku menginap. Sungguh seharian ini aku tidak tahan melihat wajah min yoongi. Aku juga berkenalan dengan keenam sahabat yoongi.

"Selamat datang dikeluarga kami kakak ipar" kurang lebih itu yang diucapkan jungkook padaku. Sungguh dia menggemaskan dengan wajah tampan itu. Tidak, bukan hanya dia yang tampan keenam sahabat yoongi semuanya tampan.

Dan sekarang aku dan yoongi menuju apartemen yang sudah disiapkan oleh min ahjumma. Ani maksudku eomoni. Sebenarnya dia menyiapkan apartemen itu sejak 1 bulan yang lalu.

"Yak! Apakah kau akan tidur dimobil ini" ucap yoongi membuyarkan lamunanku.

"A..a..ni" ucapku kemudian mengikuti nya keluar mobil.

Dia menekan password apartemen ini. Dan langsung masuk ke dalamnya.

"Ahh password nya tanggal hari ini" ucapnya kemudian berjalan menuju kamar.

Aku menghempaskan diriku di sofa. Aku membayangkan bagaimana kehidupan ku dengan yoongi ke depannya.
'Apakah aku akan menjadi janda di usia mudaku? ' batinku.

Min Yoongi POV~

Aku melihat pantulan diriku dicermin. Aku tidak percaya ini telah terjadi. Aku tidak percaya bahwa aku telah menikahi jihyun.

Tiba tiba terdengar suara ketukan pintu.

"Yoongi-ssi bisakah kau membukakan pintu untukku" ucap seseorang dari luar sana.

"Tunggu" ucapku. Dan aku segera membukakan pintu untuknya.

"Aku akan mengganti bajuku bisakah kau keluar sebentar" ucapnya.

Aku langsung keluar dari kamar itu tanpa mengucapkan satu patah katapun. Dan aku duduk di sofa sambil memainkan ponselku.

"Yonggi-ssi bisakah aku minta tolong" ucap jihyun lagi menyembulkan kepalanya.

'Kenapa wanita ini sangat menyusahkan' batinku.

"Wae" ucapku singkat.

"Ahh..ini...aku kesusahan melepaskan ini. B..bisakah kau menolongku" ucapnya.

"B..baiklah" ucapku sembari berjalan mendekatinya. Dan aku menarik turun resleting gaunnya itu. Aku meneguk salivaku ketika melihat punggung mulus jihyun.

"T..terima kasih" ucapnya.

"Ahh..nee a..aku akan keluar" ucapku kemudian melesat keluar kamar.

Aku kembali duduk diatas sofa dan kembali memainkan ponselku. Aku menerima banyak ucapan dari teman temanku. Namun perlahan mataku mulai mengantuk dan kemudian pandanganku mulai menggelap.

Jung Jihyun POV~

Setelah berhasil melepas gaunku, aku segera mandi. Sungguh badanku gerah seharian memakai gaun itu. Hanya butuh waktu 15 menit untuk mandi. Kemudian aku membuka lemari untuk mengambil baju tidurku. Tunggu.. Aku memgambil satu baju yang ada dilemari itu.

'apakah ini pantas disebut baju?' batinku

'apakah ini pantas disebut baju?' batinku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak mungkin kan aku memakai ini. Ingatlah aku sekarang bersama seorang pria di apartemen ini. Cukup lama aku bergelut dengan pikiran ku. Dan dengan sangat terpaksa aku memakai baju itu. Aku juga tidak ingin menggunakan gaun lagi.

Aku memberanikan diri berjalan keluar kamar menggunakan kimono yang ada didalam kamar mandi.

"Yak! Min yoong.. " ucap ku terhenti ketika melihat yoongi tertidur pulas di sofa. Aku pun Mendekatinya.

"Min yoongi" ucapku memastikan apakah dia benar benar tertidur.

'ah syukurlah,jadi aku bisa tidur di kamar malam ini' batinku.

Ku amati wajah yoongi, wajah nya lebih damai saat tidur. Tidak ada tatapan dingin dari min yoongi sekarang. Tidak ada ucapan singkat yang menusuk dari min yoongi sekarang. Tiba tiba yoongi menggerakkan sedikit tubuhnya yang membuatku terkejut.

'apa dia bangun' batinku. Aku menjauhi tubuhku dan berjalan masuk ke kamar.

'Apa aku harus memberi nya selimut' batinku lagi.

Setelah berpikir panjang aku akhirnya mengambil selimut dan membawakannya untuk yoongi.

Min Yoongi POV~

Aku mengerjapkan mataku saat sinar matahari masuk dan membuat mataku silau.

Tunggu.. Selimut?

'siapa yang menyelimutiku?' batinku.

Aku segera bangkit dari tempat tidurku saat mendengar bel.

"ahh kau, ada apa pagi pagi ke sini" ucapku masih dengan suara serakku.

"Nyonya menyuruhku untuk mengantar koper milik nona jihyun dan koper anda tuan" ucap sopir kepercayaan eomma.

"koper jihyun juga? Apakah semua bajunya ada disitu? " tanyaku.

"iya tuan semua baju nona jihyun ada di koper ini dan nyonya menyuruhku untuk mengantar kannya karena kalian tidak membawa baju satupun" ucapnya tersenyum.

'Tidak membawa baju satupun? Lalu perempuan itu memakai apa? Gaunkah?' aku membatin.

"Ahh begitu, terima kasih" ucapku singkat dan mengambil koper milik jihyun dan koperku.

"Iya tuan, saya pamit" ucapnya dan langsung pergi.

Aku segera berjalan menuju kamar.

"Jihyun-ssi" ucapku sembari mengetuk pintu kamar.

"N..ne waee" ucapnya setengah berteriak dari dalam kamar.

"Buka pintunya" ucapku lagi.

"Ahh sebentarr" ucapnya kemudian terdengar suara kunci yang di putar.

Dia menyembulkan kepalanya dari dalam kamar.

"Wae" ucapnya.

"Apakah kau tidur hanya memakai selimut" ucapku singkat.

"An..ni a..aku menggunakan baju kekurangan bahan dari ibumu" ucapnya tak berani menatap wajahku.

"Ahh kau membawakan koper ku" ucapnya lagi ketika melihat dua koper di tanganku. Dan berusaha mengambil koper dari tanganku. Setelah itu dia langsung menutup pintu lagi dan menguncinya.

'Apakah aku semenakutkan itu' batinku.


Hai readders semoga kalian suka ya
Jangan lupa vote dan komen
Makasih❤

Wedding Contract[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang