Dunia Lain

578 43 0
                                    

Author POV

Tiba-tiba muncul sebuah lingkaran bermotif aneh dilantai kelas X-1. Seluruh anak kebingungan, tetapi tak sedikit yang kagum akan motif lingkaran yang Indah dan bercahaya itu.

Cahaya itu makin menyilaukan mata sampai semua murid harus menutup mata mereka, dan dalam sekejap mata mereka menghilang dari kelas itu.

Mereka muncul di sebuah tempat asing. Tempat itu berwarna putih, sangat luas, bahkan nampak tak berujung. Tempat itu bercahaya, dipenuhi titik-titik kecil bercahaya. Tempat yang cukup indah.

Semua anak nampak kebingungan, kenapa mereka disini? Bagaimana? Siapa yang membawa mereka? Pertanyaan demj pertanyaan muncul di kepala mereka.

Ditengah keramaian itu, terlihat seorang gadis terkapar tak sadarkan diri. Ia berada di pojokan sehingga tak terlalu terlihat. Kasihan sekali...

"Dimana ini?" lirih gadis dengan rambut yang diikat setengahnya.

"Lingkaran apa tadi itu? Dan bagaimana bisa kita berada disini?" lanjut lelaki disebelahnya.

"Yutaka.... Aku takut..." lirih gadis lainnya berambut diikat dua.

"Tenanglah, Yukari."

Ditengah keributan itu, muncul seorang wanita cantik. Sangat mencolok penampilannya itu. Iris matanya yang berwarna biru permata, surai berwarna hijau muda yang panjang dibiarkan tergerai dan bajunya yang penuh akan pernak-pernik dan suara gemerincing lonceng yang diikatkan dikedua kaki jenjang nan putih miliknya itu menarik perhatian seluruh murid.

"Kalian pasti bingung, bagaimana bisa kalian berakhir disini bukan?" ujarnya sambil tersenyum.

Tak ada yang menjawab, semua larut dalam kebingungan mereka masing-masing.

"Aku Altaracia, Sang Dewi pemanggil. Aku memanggil jiwa-jiwa yang sudah meninggalkan badan kasarnya. Aku yang memanggil jiwa yang akan mengubah dunia. Akulah yang memanggil semua jiwa yang ada di dunia Untera, Dunia Sihir."

Seluruh murid tampak terkejut mendengar apa yang ia katakan. Mereka tak percaya bahwa yang berada dihadapan mereka adalah seorang Dewi. Lalu, apa-apaan dengan Untera? dunia sihir?

"Kalian pasti tak percaya dengan ucapanku, benar begitu?" ujarnya.

"Lalu kalian kira apa lingkaran yang tiba-tiba terlihat di ruangan kalian tadi? Bagaimana bisa kalian berada disini? Kalau bukan karena Sihir."

Mereka tertegun, benar ucapannya. Semua kejadian yang tak masuk akal ini... Tidak mungkin hanya kebetulan? Ini semua karena sihir.

Seorang lelaki maju kedepan, mewakili teman-temannya.

"Nama saya Hajime, Hiroyuki Hajime. Kau tadi bilang bahwa kau Dewi pemanggil bukan? Lalu, apa kami sudah mati? Kau memanggil jiwa bukan?" ujarnya.

Seluruh murid kembali tertegun, apa mereka akan mati secepat itu? Apa dosa yang telah mereka perbuat?

"Tidak, aku memanggil kalian bersama dengan badan kasar kalian. Kalian belum mati." ujarnya sambil tersenyum dan membuat seluruh murid bernafas lega.

"Hah... Lalu, kenapa anda memanggil kami?" lanjutnya lagi.

"Untera butuh bantuan kalian. Kalian adalah yang saya pilih. Hamba mohon, tolonglah warga Untera mengalahkan Raja Iblis dsn bebaskanlah mereka dari penderitaan." ucap Dewi Altaracia

"Kenapa harus kami? Apa tak ada pahlawan atau semacamnya disana?" tanya Hajime kembali.

"Iya, Untera kekurangan makhluk berkekuatan lebih. Jadi hamba mencari makhluk yang dapat menampung kekuatan dan berkat dari hamba. Dan hamba menemukan kalian semua di dunia kalian jadi hamba mohon, bantulah warga Untera!"

"Apa... Kami juga punya kehidupan kami masing-masing, kami ingin hidup bahagia dan damai di dunia kami dan kau mengambil kami dan kebahagiaan kami yang tak ada hubungannya dengan dunia kalian?! Sungguh egois..." ujar Hajime kesal, murid yang lainnya tampak setuju dengannya.

"Tetapi... Jika dunia yang kami tempati hancur... Maka Raja Iblis akan mengincar dunia kalian selanjutnya. Kalian tak mempunyai kekuatan yang cukup untuk mengalahkan Raja Iblis jika di dunia kalian. Maka dari itu... Kami para Dewa dan Dewi memutuskan memanggil kalian para pahlawan dunia! Kalahkan Raja Iblis sebelum menghancurkan Untera dan dunia kalian!"

Terdiam, mereka terdiam mendapatkan fakta bahwa dunia mereka juga terancam jika tak mengalahkan si Raja Iblis itu.

"Yah... Mau bagaimana lagi? Kalau begitu... Aku akan membantu. Bagaimana dengan kalian?" tanya Hajime.

"Tentu saja! Kami ikut!"

"Terimakasih banyak!"

"Jadi, kau hanya memanggil kami sekelas saja?" tanya Hajime kembali

"Yap! Jumlah kalian 40!"

"Tepat. Lalu sekarang?"

"Aku akan memberi berkat para Dewa dan Dewi pada kalian. Semoga dapat membantu kalian dalam mengalahkan Raja Iblis."

"Tentu."

Dewi Altaracia menutup matanya, mengucap mantra yang tak menggunakan bahasa yang mereka pahami. Cahaya perlahan mulai memasuki mereka semua, kecuali seorang gadis yang masih terkapar dipojokan. Sungguh, kasihan....

Kini cahaya mulai memudar, menyisakan para murid yang perlahan membuka mata mereka.

"Tubuhku.... Ada energi aneh...."

"Nah, kalian bisa cek status kalian dengan mengucapkan kata [STATUS] maka kalian akan dapat melihat status kalian. Dan jika ingin melihat status orang lain, ucapkanlah [CHECK]"

"[STATUS]!"

Nama : Hajime Hiroyuki
Kelas : Hero
Level : 1
Ketahanan : 25
Kekuatan fisik : 250
Kekuatan sihir : 152
Mana : 100/100
Nyawa : 120/120
Elemen : Api

Nama : Rei Okimura
Kelas : Mage
Level : 1
Ketahanan : 20
Kekuatan fisik : 100
Kekuatan sihir : 278
Mana : 237/237
Nyawa : 100/100
Elemen : Air

Nama : Soshi Shiraishi
Kelas : Sword Mastery
Level : 1
Ketahanan : 25
Kekuatan Fisik : 178
Kekuatan Sihir : 50
Mana : 100/100
Nyawa : 80/80
Elemen : Tanah

Nama : Yutaka Tanaka
Kelas : Archer
Level : 1
Ketahanan : 15
Kekuatan fisik : 100
Kekuatan sihir : 100
Mana : 100/100
Nyawa : 150/150
Elemen : Cahaya

Nama : Himeko Hanazono
Kelas : Archer
Level : 1
Ketahanan : 17
Kekuatan fisik : 120
Kekuatan sihir : 90
Mana : 112/112
Nyawa : 178/178
Elemen : Angin

Nama : Yukari Yumeno
Kelas : Healer
Level : 1
Ketahanan : 50
Kekuatan fisik : 20
Kekuatan sihir : 350
Mana : 400/400
Nyawa : 200/200
Elemen : Cahaya

Nama : Shiho Nakano
Kelas : Sword Mastery
Level : 1
Ketahanan : 20
Kekuatan fisik : 130
Kekuatan sihir : 100
Mana : 100/100
Nyawa : 78/78
Elemen : Cahaya

"Mirip game ya..."

"Nah, status kalian itu termasuk kuat loh. Jadi, berlatihlah sering-sering dan tingkatkan level kalian. Aku mengandalkan kalian semua." ucap Dewi Altaracia

"Terimakasih, lalu kami akan dikirim kemana?" tanya Hajime

"Kerajaan Manusia, Kerajaan Vranenia. Pusat dunia Untera. Raja dan Ratu telah memanggil kalian."

"Baiklah, kami siap!"

Dewi Altaracia tersenyum, ia menutup mata dan merapalkan mantra. Lingkaran bercahaya kembali muncul dilantai ruangan tersebut.

"Berhati-hati lah dan semoga kemenangan berada di tangan kalian. " ujarnya.

Cahaya kian menyilaukan mata, dan detik selanjutnya tak ada yang tersisa diruangan tersebut kecuali Dewi Altaracia.

"Jumlah mereka 40 kan?"

°TBC°

Life In Another WorldWhere stories live. Discover now