Life In Another World

(S2) Bagian awal yeeee~

"Ia.... Yah singkatnya gini ya..." Vino pun duduk bersila di atas rumput diikuti dengan makhluk-makhluk lainnya.

Halo, saya narator baru. Tenang, saya dibayar ga seperti naratornya Himek- Ok back to the story~

Vino pun bersiap-siap untung mendongengi(?) para makhluk itu.

"Jadi ada dunia lain selain dunia ini dan dunia kalian. Banyak dunia yang ada dengan 'si pencipta' yang berbeda juga. Ada dunia yang dengan konsep sihir, dunia kuno, dunia modern dan dunia yang diantara modern dan kuno. Salah satunya Untera, mungkin sejarah Untera tidak dijelaskan dengan spesifik, yang diketahui oleh publik hanya Untera yang diciptakan oleh seorang penyihir hebat dari dunia lain yang ingin membalas dendam kepada makhluk yang hidup si Untera agar menderita seperti dirinya. SALAH WOI SALAH BESAR!" makhluk lainnya terkejut karena Vino yang tiba-tiba berteriak nyolot dan wajah gantengnya yang berubah menjadi om-om garang selama beberapa detik.

"Maap, saya es mochi." ujar Vino sambil pura-pura batuk cool.

"Emosi bangcat." ujar Rei.

"YA GA USAH NGEGAS KOCHENG."

"LU YANG NGEGAS KAMBENG."

"Udah woi, jangan bertengkar. Lanjut dongengnya aja." ujar Frey menengahi.

"Ekhem... Jadi pecipta Untera itu Velyn, Velyna Casterine. Dia itu cantik, baik hati, ramah, rajin menabung, dapat dipercaya, jujur, ikhlas, rela menolong, tabah, de el el dah komplit. Waifu idaman dah." cerocosnya.

'Dih bucin'- batin Hajime dekaka.

"Dia yang menciptakan dunia ini, demi orang-orang yang dulu tinggal di dunia lain. Dunia itu hancur dan Velyn ingin menyelamatkan orang-orang disana, dengan cara membuat dunia lain untuk ditempati mereka." lanjutnya.

"Dan karena ia tak bisa mengeluarkan mana miliknya secara maksimal, ia meminjam kekuatan para pencipta dunia lain dengan syarat bahwa ia harus terlahir kembali di dunia yang mereka ciptakan, dan menjalani kehidupan tanpa mendapat kebahagiaan dan hidup penuh dengan penderitaan." ujarnya sambil mengepalkan tangannya.

"Kenapa mereka ingin ia menderita?" tanya Shiho.

"Tentu mereka ingin hiburan, diam di dunia atas dan memperhatikan dunia buatan kita itu membosankan. Mereka ingin menikmati drama dan penderitaan yang dijalani Velyn." jawabnya.

Kesal, hanya dengan mendengar semua itu mereka merasa kesal.

"Sudah lama sekali sejak Velyn menciptakan dunia ini..."

"Lah, kok lu masih hidup?" tanya Soshi.

...

"Kakek?" ujar Shiho.

"Kakek masa seganteng ini?"

"Iyain biar cepet."

"Kan memang ganteng :')"

"Jawab."

"Iya iya, jangan melotot gitu nanti matanya keluar..." ujar Vino saat melihat Himeko yang melotot marah padanya.

"Aku ini abadi saat ini, umurku tak akan bertambah karena kekuatan Create milik Velyn berada dalam tubuhku walau aku tak bisa memakainya. Kekuatan itu akan kembali padanya saat ia kembali nanti dan aku tak akan abadi lagi." jawabnya.

"Bacok aja kuy, kan abadi tuh jadi gapapa kan?" ujar Shiho.

"Yandere mode on tuh. Soshi, kuserahkan anak laknat ini padamu." ujar Himeko sambil menyerahkan Shiho yang siap dengan golok yang ia dapat entah dari mana pada Soshi.

"Sini ku puk-puk biar tsundere nya keluar." ujar Soshi sambil memeluk Shiho dan menepuk pelan kepalanya.

"Jadi kami tak bisa pulang sebelum Velyn kembali?" ujar Hajime.