Para Pemimpin Elemen

224 24 3
                                    

"Frey! Ada tamu nih oi!" teriak Fey.

Kureha dan Sirrius dibawa oleh Fey dan Key menuju sebuah rumah, lebih tepatnya mansion tersembunyi. Mansion itu dikelilingi pohon-pohon tinggi sehingga tak terlihat.

"Tamu? Kita tak menerima tamu!" ujar seseorang, nampaknya itu Frey.

"OIII DIA GADIS MANIS LHOO!"

Drap drap drap

"KALIAN MENCULIK ANAK SIAPA WOI?!" seru Frey setelah melesat cepat keruang tengah.

Key dan Vey kini sedang menahan tawanya, Sirrius yang memang tak bisa menahan tawa tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan Frey itu, Kureha mah kalem kedip-kedip polos dengan muka kebingungan.

"Hoi, anak polos siapa ini?! Kalian menculiknya hah?!" serunya saat melihat Kureha.

Kureha celingak-celinguk, kalau Sirrius sih udah om-om gak mungkin polos. Kalau Vey dan Key, mereka bodoh bukan polos!

Lalu ia menghadap ke arah Frey lalu menunjuk dirinya sendiri, "aku?"

"Ya! Apa kau tak apa? Mereka menyakitimu? Menyentuhmu?" tanya Frey.

"Oi! Kami bukan orang seperti itu tahu!" bantah Vey.

"Humn! Kami hanya ingin bermain dengannya sedikit. Tehe!" lanjut Key sambil mengedipkan mata.

"Kembar sialan!" seru Frey lalu menjitak si kembar itu.

"Kau Frey bukan?" ujar Kureha tiba-tiba.

"Ah iya, aku Frey. Lalu kau siapa?" tanya Frey.

"Aku Koharu, dan dia Sirrius."

"...."

"Apa dia dari tadi ada disini?" tanya Frey dengan muka flat.

"OI PENGHINAAN SEBESAR INI TAK AKAN KU MAAFKAN!" seru Sirrius sambil bersiap mengeluarkan sihir ledakan.

"U-uwaah Sirrius! Kita datang dengan damai! Damai!" ujar Kureha menenangkan Sirrius yang sudah seperti orang kerasukan setan.

"Huh, lain kali tak akan ku maafkan." ujar Sirrius sambil membatalkan sihir ledakannya.

"Jadi, ada perlu apa kalian berdua kemari?" tanya Frey to the point.

"Hm? Eh? Hmmm apa ya? Sirrius kita mau ngapain sih kesini?" tanya Kureha dengan polosnya.

"Gadis bodoh!" seru Sirrius kesal sambil mencubit pipi Kureha kesal

"Awawawwaaa hwetikhaaaaan.... Hahiiiii!" seru Kureha kesakitan.

"Ahahaha, biar aku saja yang jelaskan. Frey, Koharu ini yang menampung kekuatan milik Cyla." jelas Vey.

"Oh.... OOOOOOOOH?!"

"Wah, dia nge gas!" seru Kureha lagi setelah lepas dari cubitan maut milik Sirrius.

"Santuy mas, santuy. Ngeteh dulu." ujar Key menyodorkan teh yang diterima oleh Frey sambil berfikir keras.

"Uhmmm jadi dia memiliki kekuatan yang sama dengan Cyla?"

"Yep! Dia bahkan lebih kuat! Dia diberkati oleh Dewi." ujar Sirrius.

"Bagus! Jadi kau mau membantu kami mengalahkan Raja Iblis itu?" ujar Frey memastikan.

"Ya! Tetapi bukan kita saja yang akan mengalahkan Raja iblis loh!"

Frey bingung, Vey guling-guling sambil mikir, Key ngeteh sambil memandang langit dan Sirrius ngeteh sambil makan kue kering.

"Para Dewa dan Dewi telah memanggil pahlawan dari dunia lain dan memberkati mereka dengan kekuatan yang besar. Mereka akan melawan Raja Iblis juga. Bukankah akan lebih mudah melawannya?" ujar Kureha sambil mengacungkan jempol.

"Hmm, mungkin mereka kuat. Tetapi musuh kali ini sangat lah kuat. Mungkin sudah lebih kuat dari yang dulu. Raja Iblis itu, ia bahkan setingkat dengan Dewa." ujar Frey.

"Eh?! Sekuat itu kah?!" ujar Kureha kaget.

"Ya, apalagi Zoulth kini ditangan mereka. Dan para ras Demon yang memiliki fisik dan sihir yang kuat berada ditangannya juga."

Hening.... Kureha tampak kehilangan semangat hidup.

"Habislah sudah...." ujar Kureha dengan aura gelap.

"O-oi Koharu, mungkin akan sulit dikalahkan tetapi bukan mustahil dikalahkan!" ujar Sirrius berusaha mengembalikan semangat hidup milik Kureha.

"Ah iya juga! Yoshh mari kita berangkat!" ujar Kureha.

"Eh?! Kemana?!" tanya Key yang sudah selesai menikmati keindahan dunia sambil minum teh.

"Mendaki gunung! Menyebrangi lembah! Untuk mencari identitas diri!" seru Kureha.

"Identitas... Diri?" ujar Vey bingung.

"Canda, tehe!" ujar Kureha sambil bergaya peace.

"Mari kita melawan monster-monster dan menambah kekuatan kita!" ujarnya kembali.

"Ah, ide bagus." ujar Frey setuju.

"Nah, mari kita kumpulkan member kita dulu!"

"Yahuuuu! Aim kambek Freyyyyyy! Eh? Siapa gadis ini yaampyunnnnn kau sangat imoethhhh adohhhhh my hertu berdetak keras kyuuuun!" seru seseorang heboh.

"Astaga..." keluh Frey sambil menepuk jidat.

"Oh, Wynn sudah selesai mandi?" tanya Key.

"Uwaaa dari mana kau tahu?!"tanya Wynn sambil berlari mendekati Key.

"Karena kau harum." ujar Key sambil mencium helai rambut milik Wynn.

"Kau tak boleh melihat ini, Koharu." ujar Sirrius sambil menutup mata milik Kureha dengan kedua tangannya. Demi kepolosan Kureha!

"Umn?"

"Hentikan perbuatanmu itu, pervert." ujar seorang gadis lainnya.

"Uwah! Lynee, kau juga harum kok. Mau kucium juga?" ujar Key yang nampaknya sedang menggali kuburan untuk dirinya sendiri.

"Akan kucincang kau sekarang juga." ujar Lynee sambil mengeluarkan pedang miliknya dan siap menebas Key.

"T-tunggu! Jangan dibunuh! Tenang Lynee tenang!" ujar Vey menenangkan Lynee.

•*•*•

"Ahh, jadi dia yang menampung kekuatan milik Lynee?" ujar Wynn setelah mendengar penjelasan dari Frey.

"Hm, dan kita akan pergi dari sini. Kita akan berkeliling untuk melawan monster dan meningkatkan kekuatan kita." ujar Frey.

"Yaa, mau bagaimana lagi. Itu keputusanmu. Kita ngikut aja, ya kan?" ujar Vey yang diangguki ketiga temannya.

"Ternyata Frey leader mereka." gumam Sirrius.

"Besok kita akan berangkat, kalian bersiaplah dan istirahat yang cukup."

"Baik!"

"Ah iya, Koharu bisa tidur di kamar Lynee saja. Sirrius kau denganku."

"Dengan anak menyebalkan."

"Dadah Sirrius! Mimpi Indah."

"Kau juga, Koharu. Jangan ngompol."

"Aku bukan anak kecil paman!"

"Aku juga bukan paman!"

"Kakek!"

"Hoi!"

°TBC°

Life In Another WorldWhere stories live. Discover now