Kesalahpahaman

232 28 12
                                    

Author POV

"K-Kureha?"

Kureha membalikkan badannya, mengarah ke hadapan orang Yang memanggilnya. Dengan senyum miris Dan pedang milik Fujina ditangannya. Kini baju yang ia kenakan penuh dengan bercak darah.

"Hajime...."lirihnya.

"Kureha, apa yang kau lakukan?!" Teriak Hajime.

'Ah, nampaknya ia salah paham...' batin Kureha.

"Fujina... Mati..."

"K-kau... Kau membunuhnya?" ujar Hajime.

"Hajime, kenapa kau berteri-" ucapan Shiho terhenti setelah melihat Kureha berdarah-darah dengan pedang ditangannya. Dan tubuh Fujina tergeletak penuh darah dibelakangnya.

'Huh... Tampaknya akan merepotkan karena Hajime hanya mendengar sedikit dari percakapan kami...'

"Kureha? Apa yang kau lakukan?! Fujina!" ujar Shiho sambil berlari kearah Fujina, diikuti oleh Hajime.

Kureha menggenggam erat pedang itu, memikirkan apa yang harus ia lakukan.

Kureha POV

Mereka salah paham, bukan aku yang membunuh Fujina. Tetapi, siapa? Siapa yang membunuhnya? Jika diselidiki pun tak akan mungkin. Pedang yang menusuk dada Fujina kini berada di tanganku yang berarti akulah yang dianggap pembunuh.

Dan juga, jika penyelidikan dilakukan maka akan menguras waktu. Itu akan merepotkan dan membuang waktu untuk bersiap melawan Raja Iblis....

Huh... Mau bagaimana lagi kan? Lagi pula aku sudah dibenci, membuat mereka tambah membenciku itu bukan masalah besar.

"Fujina sudah mati, aku membunuhnya." ucapku

Shiho dan Hajime menoleh padaku. Untung aku pandai berakting, hohoho.

Aku menatap mereka tajam, "apa? Kalian takut kubunuh juga? Aku sudah tak mempunyai racun untuk membunuh kalian."

Racun? Yep, Fujina langsung mati karena racun. Aku tak tahu racun apa, tetapi racun itu mematikan.

"Kau... KENAPA KAU MEMBUNUH FUJINA?!" teriak Shiho sambil terisak.

"Huh, dia rindu ibunya bukan? Jadi aku hanya membantunya. Apa aku salah?" tanyaku dengan smirk yang kulatih saat gabut.

"Kau... Dasar psikopat!"

Hmm... Psikopat yah?

Hajime mengangkat tubuh Fujina yang terbujur kaku itu lalu berlari sekuat tenaga keluar hutan bersama dengan Shiho dibelakangnya.

Bruk

"Hancur.... Sudah..."

Kini, aku benar-benar menjadi seorang pembunuh dimata mereka.

Author POV

Setelah sampai pada pintu masuk hutan, Thio, Sullivan dan Sherlyn  sangat terkejut melihat Hajime membawa Fujina yang sudah berdarah-darah dan Shiho yang menangis terisak dibelakangnya.

Seluruh murid keluar dari hutan karena sinyal yang diberikan oleh Sullivan.

"Hajime, siapa pelakunya? Ia tertusuk pedang dibagian dadanya. Tak mungkin ini ulah monster bukan?" ujar Sherlyn.

"Kureha.... Ia membunuhnya..."

Himeko, Soshi, Rei, Yutaka, dan Yukari yang mendengar itu terbelalak tak percaya. Tetapi, dilihat dari ekspresi Hajime ia tak bercanda.

Life In Another WorldWhere stories live. Discover now