Chapter 1

15.5K 902 201
                                    

Happy Reading❤

-💃-

Untuk seseorang yang mencoba bangkit dari masa lalu.

"Lo dari mana aja, sih, Ren?" tanya Delvin memperhatikan penampilan gadis yang ada di depannya. Masih termasuk ke dalam kategori rapi.

"Kenapa, sih? Takut banget kehilangan gue." Seren terkekeh menatap wajah Delvin yang kesal.

Bagaimana Delvin tidak kesal? Sudah satu jam dia menunggu Seren di parkiran, tapi gadis itu malah bersenang-senang dan tertawa bahagia dengan teman-temannya. Padahal, Delvin sudah mengingatkan Seren agar datang tepat waktu karena hari ini jadwal mereka pergi bersama ke bazar makanan.

"Bukannya gitu, Ren. Hari ini kita mau ke bazar. Lo gak lupa, 'kan?" tanya Delvin memastikan.

Delvin melangkahkan kakinya, lalu masuk ke mobil yang berwarna putih persis seperti baru. Seren mengikuti apa yang baru saja Delvin lakukan.

"Gue nggak lupa, tapi kenapa buru-buru, sih? Ini juga kenapa bawa mobil segala? Biasanya juga bawa motor."

Seren menatap Delvin tidak suka. Ia merasa Delvin terlalu menunjukkan harta kekayaan dengan orang lain. Jika mereka hanya ingin ke bazar makanan, lalu untuk apa mobil? Apakah dengan sepeda motor sudah cukup membawa barang belanjaannya atau Delvin takut terpapar teriknya matahari?

"Gue bukan mau meninggi, Ren. Gue bawa mobil karena gue mau beli banyak makanan. Gue lapar banget dari tadi. Eh, lebih tepatnya gue udah punya niat dari semalam."

Delvin menatap Seren cukup lama, gadis cantik yang ada di sampingnya ini sedang cemberut. Delvin hanya terkekeh melihat tingkah Seren yang sangat lucu saat sedang cemberut seperti sekarang.

"Kebiasaan banget, sih. Lo itu udah kayak ibu-ibu yang suka belanja banyak. Masih mending kalau gue yang belanjaannya banyak. Lah, ini lo? Lo, kan, cowok astaga." Seren memukul keningnya pelan seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Gitu aja marah. Dasar bocah." Delvin mengikuti apa yang dilakukan Seren sebelumnya, lalu menatap Seren lama.

"Kenapa?" tanya Seren sambil membuang wajahnya ke arah lain.

"Lo kenapa, sih? Badmood mulu. Heran gue." Delvin menggeleng-gelengkan kepalanya dan mulai menjalankan mobilnya.

Seren, nama yang cukup indah untuk menggambarkan seorang gadis yang berada di samping Delvin. Menurut kalian bagaimana? Apakah kalian berpikir bahwa Seren dan Delvin memiliki hubungan? Sepasang kekasih? Saudara? Atau hanya sahabat? Entahlah, ini yang menjadi pertanyaan Seren beberapa bulan belakangan ini.

Seren, lebih tepatnya Serendipity Aurora. Serendipity tentu tidak asing, bukan? Ya, keberuntungan yang didapat saat seseorang tidak bermaksud untuk mencari keberuntungan tersebut. Kenapa? Keberuntungan apa? Entahlah, sampai saat ini Seren juga tidak tahu apa maksudnya. Ia sudah sering bertanya hal itu kepada mamanya, tapi mama hanya tersenyum.

"Gue nggak kenapa-kenapa. Santai aja, gue nggak bakalan gigit tangan lo, kok!" teriak Seren kesal.

Seren mempunyai kebiasaan menggigit tangan, ataupun bahu orang lain ketika sedang kesal. Kebiasaannya ini sudah ada sejak ia duduk di bangku sekolah dasar. Ia juga heran mengapa punya sifat yang seperti ini.

Serendipity [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang