Chapter 6 : Rencana

3K 280 23
                                    

Chandra masuk ke dalam kelas dengan wajah yang lesu. Tadi malam, dirinya tidak bisa tidur karena terlalu banyak meminum kopi. Entah, dia sangat suka kopi tapi kopi sendiri membawa malapetaka baginya.

"Lesu amat, belum makan yak?" Tanya Bima dan Chandra hanya diam, duduk di tempatnya dan tidak membalas perkataan Bima.

"Anying dikacangin." Gumam Bima dan Chandra masih terdiam.

Pintu kelas terbuka, Raka masuk dengan wajah cool nya, Chandra hanya melihat sekilas lalu berdecak.

Membuat mood nya semakin hancur saja.

"Wih, yang kemarin abis jalan sama Alana." Ledek Vino dan Chandra langsung melihat Raka dengan tatapan tak suka.

Kenapa laki-laki itu bisa kembali bersama Alana? Atas semua yang dia lakukan?

"Enggak." Jawab Raka lalu melirik Chandra yang kelihatan nya tidak suka.

Chandra menghela nafas dan membuang muka, bodoamat lah dengan hubungan mereka, toh Chandra juga tidak terlalu ambil pusing.

"Bentar ya bro," Raka berjalan mendekati Chandra.

"Chan-"

"Gue ke kantin ya Bim." Chandra langsung bangun ketika Raka memanggilnya. Dia melihat Raka sekilas lalu segera pergi tanpa melihat Raka.

Raka melihat kepergian Chandra. Dia menghela nafas, kapan dia bisa berbicara dengan Chandra?

***

Irene masuk ke dalam kelas, hatinya hari ini terasa sangat bahagia, entah kenapa.

"Upik abu udah masuk nih?" Ledek Clara dan Irene sama sekali tidak mendengarkan apa kata kata gadis itu. Irene malah sibuk dengan ponsel nya dan menganggap Clara hanyalah angin yang numpang lewat.

Clara tersenyum sinis, berani-berani nya dia mengabaikan dirinya. Karena kesal Clara langsung mengambil ponsel Irene.

"Heh! Lo tuh kalau diajak ngomong nyaut! Budek hah?" Ujar Clara penuh emosi dan Irene hanya menggeleng pelan.

"Balikin HP gue!" Bentak Irene kemudian dan langsung membuat Clara terkejut, dia langsung tertawa saat mendapat jawaban tak terduga dari Irene.

Dia mendekatkan dirinya kepada Irene dan menarik kerah baju gadis itu, "Mau cari gara-gara lo hah?" Ujarnya lalu menatap Irene tajam.

Irene langsung terdiam, nyali nya yang sudah terkumpul mendadak ciut karena mendapat perlakuan seperti ini dari Clara.

"Jangan mentang-mentang lo ada yang belain kemarin, lo jadi banyak gaya!" Ujar Clara sambil menatap mata Irene tajam.

"Lo bentak gue tadi kan? Punya otak nggak sih lo? Nggak boleh ada yang bentak gue! Ngerti lo upik abu?" Bentak Clara lalu menghempaskan tubuh Irene kasar hingga membuat gadis itu langsung terjatuh di lantai.

Irene terdiam, dia sudah tidak mampu lagi untuk melawan.

"Clara!" Panggil seorang laki-laki dan Clara langsung menoleh melihat Rama yang berdiri melihat mereka berdua.

"Kamu kenapa sih? Jangan deh berurusan sama orang gila kayak dia." Ujar Rama sambil menunjuk Irene.

Irene mendongak dan melihat Rama yang sedang menatapnya, laki-laki itu melangkah dan berlutut di depan Irene. "Mana handphone lo?" Ujar Rama.

"Kamu cari ini?" Tanya Clara dan Rama langsung menoleh melihat Clara memegang ponsel Irene.

Rama berdiri dan langsung mengambil ponsel itu, "Thanks." Dia melirik Irene dan langsung membuka layar kunci Irene yang sudah dipastikan  tanggal ulang tahun gadis itu.

Gebetan (Crush) [COMPLETED]Kde žijí příběhy. Začni objevovat