Chapter 20 : Kisah Rama

536 128 8
                                    

Seorang laki-laki melangkahkan kakinya mantap masuk ke dalam kelas, dia sudah memakai pakaian seragam putih abu-abu dan masuk ke dalam kelas dengan penuh percaya diri. Semua anak-anak terutama para perempuan langsung senyum-senyum begitu melihat anak baru itu masuk ke dalam kelas karena wajah anak baru itu yang tampan.

Bukan terkejut dan merasa terpesona oleh anak baru itu, Irene justri terkejut dan merasa kaku saat melihat laki-laki itu yang tak lain adalah Rama.

Bahkan, Chandra ikut terkejut melihat Rama yang ada di sini tiba-tiba laki-laki itu bahkan hampir berdiri karena ingin memastikan apakah itu Rama atau bukan, setelah dilihat berkali-kali memang laki-laki itu adalah Rama.

"Halo, nama gue Rama, kalian bisa panggil gue Rama semoga kalian seneng temenan sama gue." Ujar Rama santai sambil memasukkan tangannya ke dalam saku celana, dia tersenyum tipis sambil melihat Irene yang terkejut dengan kedatangan dirinya secara tiba-tiba.

"Baik Rama , silahkan duduk di sebelah Irene ya, kalian sama-sama anak baru loh." kata bu Tati menunjuk Irene yang masih terkejut di tempatnya. Rama mengangguk dan kemudian melangkah ke arah Irene, sebelum dia duduk di samping gadis itu Rama tersenyum sambil mengetuk meja dua kali.

"Gue boleh duduk di sini?" Tanyanya dan Irene hanya terdiam lalu membuang muka, bagaimana bisa dia menolak saat bu Tati ada di depan mereka. Rasanya Irene ingin mendorong tubuh Rama sekarang juga karena dia tidak nyaman dengan laki-laki itu.

"Bisa dia duduk sama saya aja Bu? Eh sana lo Vin." Chandra tiba-tiba berdiri dan mendorong  Vino yang duduk di sebelahnya, "Ehh, nggak."

"Lo duduk sama Irene Vin." ujar Chandra  gemas seraya melihat Irene dan Rama yang kini sedang menatap ke arahnya.

Vino menghela nafas dan langsung merapihkan barang-barangnya, mengemaskannya ke dalam tas dan berdiri sambil bergerutu memberikan Chandra beberapa makian di dalam mulutnya. Chandra tersenyum melihat Rama yang kini berjalan ke arahnya.

"Kenapa lo bisa ada di sini?" Tanya Chandra saat Rama sudah duduk di tempatnya, cowok itu hanya diam tidak memberikan jawaban kepada Chandra dan malah asik memainkan ponselnya, hal itu tentu saja membuat Chandra kesal namun dia tahan karena masih ada bu Tati di depan kalau dia serang Rama saat ini juga mungkin mereka akan berakhir di ruang BK.

"Baik, silahkan dikerjakan." Titah Bu Tati dan kemudian beliau melangkah keluar kelas.

Saat itu lah Chandra meraih ponsel yang Rama pegang dan melihat laki-laki itu dengan tatapan tajam, "Kenapa lo bisa ada di sini?" tanya Chandra lagi, nadanya berubah menjadi lebih datar dan dingin seolah ingin menusuk Rama saat itu juga.

Laki-laki itu tertawa singkat dan langsung menoleh melihat Chandra juga, "Pengen ketemu sama lo." katanya dengan senyuman yang agak menyeramkan namun senyuman itu malah membuat Chandra ingin menghajar Rama di tempat.

"Jangan lo gangguin Irene." Ujar Chandra sambil menatap Rama tajam dan kemudian melemparkan ponsel itu ke tubuh Rama dan menghadap ke depan.

Rama menangkap ponselnya dan tersenyum, dia memasukkan ponselnya ke kolong meja dan kemudian mencondongkan tubuhnya ke depan agak sedikit memiringkan badannya kepada Chandra.

"Gue nggak tau apa yang bakal terjadi sama Irene ke depannya, apakah gue bakal berbaik hati atau gue tetap menjadi diri gue dulu? Yang selalu menyiksa cewek itu di manapun dia berada." bisik Rama lalu kemudian dia tersenyum melihat ekspresi Chandra yang sempat terkejut saat mendengarnya.

Chandra mendengus dia juga merapatkan dirinya dengan Rama, "Gue tau, lo sebenarnya suka sama dia tapi lo gengsi aja. Gue nggak peduli lo masih jadi diri lo yang dulu yang selalu nyakitin Irene atau gimana," Chandra semakin mendekatkan bibirnya ke telinga Rama.

Gebetan (Crush) [COMPLETED]Where stories live. Discover now