Chapter 13 : Rahasia yang Terungkap.

748 165 23
                                    

Chandra memakai seragam sekolahnya di dalam kamar, pagi ini dia merasakan bahwa hidupnya ringan, seperti tanpa beban. Setiap masalah sudah bisa dia atasi. Dia tidak bekerja lagi, dan hubungannya dengan ibunya juga sudah membaik, serta hubungannya dengan Irene juga sudah membaik. Gadis itu jadi tidak salah paham karena dirinya pergi secara tiba-tiba.

Ketika sedang mengancingi satu persatu seragamnya dia mendengar suara pintu apartemennya terbuka, tanpa panik dia kembali melanjutkan aktivitasnya.

"Chandraaa, anterin ke sekolah dongg," Teriak seseorang dan Chandra sudah menebak siapa itu, dia adalah Claudia, saudaranya yang paling bikin repot.

"Di kamar, lagi pake baju, jangan masuk nanti lo naksir." Sahut Chandra kemudian melihat dirinya di depan cermin dan menata rambutnya agak sedikit berantakan.

Claudia duduk di sofa dan kemudian mengambil beberapa cemilan di atas meja, dia sudah terlalu biasa datang ke sini, sampai-sampai ini terasa seperti apartemennya sendiri. Langkah kaki terdengar, Chandra keluar dari kamarnya sambil menenteng tasnya.

Gadis itu menoleh ke arah Chandra dan langsung terkejut, bahkan dia tersedak cemilan karena melihat Chandra, "Uhukk," Chandra terkekeh, "Pelan-pelan makanya." katanya dan Claudia langsung berlari ke dapur dan menuangkan air putih ke dalam gelasnya.

"Gilaaa! Lo-"

Chandra membalikkan badan dan melihat Claudia yang menatapnya dengan tatapan geli, "Apa?"

"Tumben banget lo rapih anjir, apaan tuh, pake dasi, ikat pinggang, baju dimasukin, wah."

Chandra menunduk, melihat dasi dan ikat pinggangnya, "Pengen penampilan baru aja." Chandra tersenyum tipis dan kemudian langsung melangkah pergi keluar apartemen, meninggalkan Claudia yang masih melongo di dalam.

***

Mereka telah sampai di depan sekolah Claudia yang ternyata sangat dekat dengan sekolah Irene, namun sekolahnya lebih dekat dari sekolah Irene. Gadis itu turun dan memberikan helmnya kepada Chandra.

"Tengkyu, tengkyu." Claudia tersenyum dan kemudian merogoh sesuatu di saku seragamnya, "Ini, permen." kata gadis itu lalu memberikan permen asam kepada Chandra.

"Apaanih, nggak buat lo aja." Tolak Chandra namun gadis itu malah memasukkan pemen itu ke saku seragamnya, dia tersenyum dan kemudian langsung masuk ke dalam kelas. Chandra terkekeh dan kemudian melhat arloji di tangannya. Dia tersenyum, masih ada banyak waktu.

Dengan cepat dia menjalankan motornya ke sekolah Irene dan berhenti di depan sekolah itu, sambil menunggu dia melihat sekitar dan kemudian mengambil ponselnya.

Lagi di mana?

Terkirim.

Tak lama pesan itu di baca dan kemudian gadis itu sedang mengetik pesan.

Lagi di jalan mau ke sekolah, kenapa?

Chandra langsung tersenyum saat membacanya, dia membiarkan pesan itu, tidak membalas dan memilih menunggu Irene di sana, biar gadis itu terkejut bahwa dirinya ada di depan sekolahnya.

"Makasih yaa." Suara seorang gadis yang Chandra kenali, laki-laki itu langsung tersenyum dan langsung melihat Irene yang turun dari ojek online.

"Heii." Chandra memanggil dan gadis itu langsung menoleh ke arahnya, dia agak terkejut saat melihat Chandra ada di depan sekolahnya, namun kemudian dia langsung tersenyum lebar dan melangkah menuju Chandra yang masih di atas motornya.

"Kok tiba-tiba?" Tanya Irene dengan senyuman lebar dan Chandra membuka helm nya, dia tersenyum lebar, "Kok tau ini gue?"

"Tau dong."

Gebetan (Crush) [COMPLETED]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum