Chapter 11 : Smile Again

978 172 11
                                    

Chandra sibuk memanggul sekarung beras dan kemudian membawa masuk ke dalam toko. Karena ayahnya menarik kartu kreditnya, dia jadi tidak bisa hidup seperti biasa. Sepertinya ayahnya tau kalau ibunya baru saja menemui Chandra.

Hubungannya dengan ayahnya memang tidak pernah baik, selalu bertengkar dan beradu mulut jika bertemu, dua orang dengan pendapat berbeda. Ditambah Chandra memang sangat kesal karena ayahnya sama sekali tidak pernah menunjukkan kasih sayang. Hingga Chandra memilih untuk hidup sendiri di apartemen dan tidak tinggal satu rumah dengan orangtuanya.

"Ini upah kamu, terimakasih ya." Chandra tersenyum saat dia menerima upah hariannya, dia memasukkan uang itu ke dalam kantong dan kemudian. "Makasih bah, Chandra pamit ya." Ujar Chandra lalu kemudian segera pergi dari toko sembako itu, dia jalan menuju ke motornya yang terparkir rapih.

Hari ini dia rela bolos sekolah demi bekerja, karena abah kekurangan orang di siang hari jadi Chandra rela tidak masuk sekolah dan membantu abah.

Chandra pergi dengan motornya, selatan tujuannya hanya ingin cepat-cepat sampai rumah. Dia benar-benar merasa sangat lelah dan merasakan seluruh tubuhnya terutama bahunya sangat sakit.

Tidak tau mengapa dia malah menghentikan motornya di dekat sekolah Irene. Dia terdiam melihat anak-anak remaja yang keluar daripada gerbang, ini sudah sore, memang sudah waktu pulang mereka.

Chandra terus memperhatikan, dia berharap bisa melihat Irene dari kejauhan, sudah lama dia tidak menemui Irene dan tidak tau bagaimana kabar gadis itu.

Hingga akhirnya Chandra menangkap seorang gadis yang sedang berjalan keluar dari gerbang, dia berjalan seorang diri, tanpa teman yang bisa diajaknya mengobrol, sambil memegang tali tasnya dia melangkah cepat-cepat sambil menunduk.

Lalu kemudian berhenti di depan jalan, sambil menunggu ojek online datang. Chandra masih memperhatikan, jaraknya tidak terlalu jauh, dia harap Irene tidak tau keberadaannya karena Chandra terlihat buruk hari ini. Keringat dimana-mana, bajunya yang sedikit lusuh, dan juga wajahnya yang kusam. Sama sekali tidak bagus.

Tapi, Irene merasakan ada sesuatu yang memperhatikan dirinya, dia mendongak dan melihat kearah Chandra yang sekarang sedang terkejut karena tiba-tiba gadis itu melihatnya. Dia terdiam sebentar.

Irene pun sama terkejutnya saat dia melihat Chandra, karena ini pertama kali dia melihat Chandra setelah laki-laki itu menghilang begitu saja.

Irene tersenyum kecil dan hendak melangkah mendekat, tapi Chandra cepat-cepat menyalakan motornya dan pergi dari sana, membuat Irene langsung terdiam melihat kepergiannya.

Irene terdiam sebentar dan kemudian kembali menunduk, dia kembali diam di tempat sambil menunggu ojek datang.

Sedangkan dari belakang, ada sosok laki-laki yang memperhatikan Irene, dia tersenyum kecil saat melihat Chandra pergi begitu saja meninggalkan Irene.

***
Irene masuk ke dalam kamarnya dengan hati yang berdebar, tadi yang dia temui itu Chandra kan? Tadi Chandra kan?

Dia merasa sangat senang bisa melihat Chandra kembali, bahkan tadi Irene tersenyum lebar saat melihat laki-laki itu.

Irene terdiam dan duduk di atas kasurnya, dia menjadi kembali mengingat bahwa Chandra tadi langsung pergi saat dirinya ingin menghampiri laki-laki itu. Kenapa Chandra seperti itu?

Kenapa laki-laki itu menghindarinya?

"Semua cowok nggak akan ada yang betah sama lo."

Tiba-tiba dia teringat dengan kata-kata Rama yang membuatnya kembali berpikir, apakah kata Rama benar?

Gebetan (Crush) [COMPLETED]Where stories live. Discover now