Chapter 18 : Kerja Kelompok

573 134 3
                                    

Chandra sudah bilang dengan Irene kalau mereka akan mengadakan kerja kelompok di apartemennya dan Irene menyetujui, gadis itu akan datang jam dua belas siang dan sekarang masih pukul sepuluh pagi. Chandra sudah beres-beres apartemannya sejak pagi karena dia tidak mau kelihatan seperti cowok berantakan di mata Irene.

Biasanya jam segini saat libur sekolah Chandra masih tergelatak seperti orang mati di kamarnya tapi sekarang dia sudah rapih dan bahkan sudah mandi, sangat jarang bahkan tidak pernah Chandra mandi pagi saat libur sekolah.

Semua isi kulkas sudah dia penuhi, ada makanan, minuman soda dan lain-lain dia sengaja membeli semuanya karena tak tau apa minuman dan makanan kesukaan Irene, bahan-bahan untuk tugas Prakarya Irena yang membawam Chandara hanya tinggal menunggu Irene sambil memainkan ponselnya.

Dia chattan sebentar dengan teman-temannya yang sekarang juga sedang mengerjakan kelompok bersama. Raka tak ada henti-hentinya mengomel di grup karena Vino yang tidak bisa bekerja sama dengannya.

Rakaadiputra : Ehh Vino kalo lo baca chat gue ni ye, jadi anak jangan nyebelin napa, muka gue masa dikasih tepung semua sama dia anjir.

Bimasakti : Yah lo lagi kerkom sama dia kenapa nggak langsung aja bilang, ngapa ngadu ke grup?

Rakaadiputra : Biar kalian tau betapa kesiksanya gue satu kelompok sama Vino

Vinoular : HEH LO PIKIR GUE NGGAK KESIKSA HAH? CEPET KE DAPUR JANGAN MAEN HP MULU!

Chandra ngakak, emang mereka berdua nggak ada habisnya ngelakuin hal kocak dan Chandra yakin Bima juga ngakak ngeliat tingkah Vino dan Raka yang udah kayak tikus sama kucingkucing, tapi gitu-gitu mereka saling sayang kok.

Saat sedang asik ngescroll beranda instagram karena dia gabut, terdengar bunyi bel apartemennya dan Chandra langsung mengira kalau itu adalah Irene. Dengan kecepatan kilat dia berlari ke pintu dan kemudian membuka pintu apartemennya cepat.

Senyum yang tadi mengembang langsung hilang ketika melihat Claudia yang datang bukan Irene yang sudah dia harapkan. Claudia mengerutkan keningnya samar. "Apa deh, kayak ngarep orang lain dateng aja." Kata Claudia dah Chandra hanya menghela nafasnya panjang saat sepupunya itu main masuk ke dalam apartemen.

"Clau ah, jangan main duluu." Chandra merengek dan hendak mengikuti Claudia tapi lagi-lagi bel berbunyi dan Chandra membuka pintunya lemas.

"Halo Chandra."

Chandra terdiam sebentar saat dia melihat Irene yang sudah berdiri di depannya sambil tersenyum lebar, "I-Irene?"

"Siapa Chan?"

Claudia ikut mengintip dan langsung terkejut ketika melihat gadis yang tak disangka-sangka ada di sana, "Irene?" Kata Claudia kaget. Irene mengerutkan keningnya melihat Claudia yang tampak mengenalinya tapi Irene tidak dapat mengenali gadis tersebut.

***

Claudia melihat Irene takjub, dia baru melihat ada cewek secantik Irene bahkan wajahnya itu bukan seperti manusia terlalu cantik untuk di jelaskan dan katanya Irene menjadi korban bullying, mungkin yang membully dirinya orang yang iri dan dengki dengan Irene yang sangat cantik. Bahkan di mata Claudia yang sama-sama perempuan pun sudah sangat cantik, apalagi di mata laki-laki.

"Ohh jadi ini yang namanya Irene, parah cantik banget."

Chandra memutar bola matanya malas melihat Claudia yang terus tersenyum sambil melihat Irene yang ikut tersenyum karena mendapatkan pujian dari Claudia.

"Gila sih, lo terkenal banget di sekolah gue."

"Terkenal?"

Claudia mengangguk.

Gebetan (Crush) [COMPLETED]Where stories live. Discover now