Chapter 1

115K 5.3K 425
                                    

◻️◻️◻️Happy Reading ◻️◻️◻️

.

Vote dan komen jangan lupa ya gaes, buat hadiahku pengganti cape ngetik dan mikir alur. Terima kasih🙏

.

Seakan seisi dunia mampu digenggamnya, seorang pria tampan tengah duduk di kursi kantor menghadap jendela menatap gedung-gedung pencakar langit yang berjejer. Suasana kota Seoul yang ramai, adalah hal yang biasa ia lihat setiap harinya. Pria itu memiliki titah bak raja, segala keputusannya adalah emas. Semua kepala menunduk padanya saat ia melintas. Tatapannya tegas, wajahnya datar, memancarkan kewibawaan sebagai seorang pemimpin.

"Selamat siang, Presdir." sapa seorang wanita yang menghampirinya. Pemilik rambut panjang itu adalah sekretarisnya yang bertugas membantu pekerjaannya di kantor. "Meetingnya akan segera dimulai, mari kuantar ...," lirihnya sembari mempersilahkan pria gagah itu berjalan mendahului.

Namanya adalah Jeon Jungkook. Seorang pria muda berusia dua puluh lima tahun, bermarga 'Jeon' tersebut adalah CEO utama di perusahaan terbesar di Korea saat ini. Negri gingseng tersebut tampaknya sudah tak asing dengan pengusaha berbasis international dalam bidang property. Ia adalah anak tunggal yang menjadi satu-satunya pewaris dan juga pemegang kuasa kekayaan keluarga Jeon yang sudah turun-temurun. Tak heran jika ia memiliki sikap yang angkuh karena kemansyurannya yang dihormati bak raja oleh banyak orang.

"Silahkan mulai meetingnya!"

Dengan santai Jeon Jungkook mempersilahkan para mentrinya untuk memulai meeting. Namun, seperti biasa pemilik bibir indah itu tetap tidak bisa fokus. Ia memang terkesan main-main dalam bekerja di kantor, tapi siapa sangka jika sangat cerdik dan tegas dalam memimpin perusahaannya.

"Baiklah, kita akan mulai project untuk ambil alih gedung di Busan dekat stasiun kereta, letaknya sangat strategis dalam memulai bisnis kita telrbih membuka hotel mewah di sana. Kita bisa sulap menjadi hotel atau apartment yang dapat memberi keuntungan bagi kita."

"Stop! Meeting nya selesai!" Mendengar keputusan Jungkook tentu membuat para mentri kebingungan. Bukan hal baru jika Jungkook kerap menghentikan meeting penting sesuka hatinya, ia bahkan tak segan-segan pergi jika merasa bosan.

"Lalu bagaimana dengan kesepakatannya, Presdir?" tanya sekretarisnya.

"Atur saja!" ucapnya dengan sorot mata yang mengacu pada salah seorang mentri yang duduk dengan wajah pucat pasih.

"Sepertinya kau lelah. Mulai besok tidak perlu datang ke kantor lagi, pergunakan waktumu untuk tidur," ucap Jungkook sembari menepuk pundak pria tersebut.

"Maafkan saya, Presdir. Jangan pecat saya, maafkan saya yang sudah mengantuk di ruang meeting, tapi percayalah jika saya tidak tidur ... aku masih butuh pekerjaan ini demi menghidupi anak dan istriku," rayu pria tersebut.

"Kau pikir aku peduli dengan penderitaanmu? Pegawai sepertimu itu sampah di kantor! Enyah dari hadapanku sekarang! Atau kutembak mati kepalamu itu!" Ini adalah untuk kesekian kalinya Jeon Jungkook memecat pegawainya hanya karena ketahuan memejamkan matanya saat meeting berlangsung. Ia adalah perfect boy yang tidak mau menerima kekurangan sedikit pun.

.

***

Ia adalah pemimpin dan orang lain dianggapnya sebagai budaknya. Jeon Jungkook memang terkenal angkuh dan sombong.

Setelah masuk kantor sesaat ia pun kembali masuk ke mobilnya untuk menuju pulang. "Paman Jung, aku mau pulang!"

"Baik Tuan Muda,"

TUAN MUDA - [TAMAT✓]Where stories live. Discover now