Chapter 7

39.1K 3.3K 171
                                    

◻️◻️◻️Happy Reading ◻️◻️◻️◻️

.

Sore hari pukul 17:01 WKS. Keduanya masih berada di ruang yang sama, dalam posisi yang sangat dekat. Jantung Hyeri mulai berdebar tak karuan menatap tegang terhadap pria yang kini ada di atas tubuhhnya.

Disaat yang bersamaan Jeon Jungkook mulai mendekatkan wajahnya, tentu Hyeri mulai panik saat bibirnya dilumat lembut oleh tuannya. Sentuhan bibir lembut Jungkook mampu membuat suasana tegang dirasa oleh Hyeri. Jungkook mulai menjadikan sikunya untuk menopang tubuh kekarnya agar tidak sepenuhnya menindih Hyeri, tangan kanannya pun mulai meraba leher Hyeri menuju rahang simetrisnya. Mereka berciuman sangat dalam, Jungkook memang pencium handal tak heran jika Hyeri sampai kewalahan.

Tangan nakal Jungkook mulai menuju ke bawah mencoba melepas satu-persatu kancing bajunya setelah terlepas sempurna, ia pun berhenti sesaat dan mulai membuka satu-persatu baju yang ia kenakan. Jeon Jungkook telanjang dada, tampak badannya yang kekar dan lengan yang berotot, melihat hal itu Hyeri seketika panas dingin.

Tatapan buas Jeon Jungkook memang bukan kali pertamanya dilihat Hyeri, tapi keadaan saat ini membuat ia tak berhenti untuk gugup. "Apa yang mau anda lakukan?" tanya Hyeri yang mulai khawatir. Sementara Jeon Jungkook hanya smirk, dengan tubuh yang kembali menindih gadis berambut panjang tersebut. "Aku mau menanam benihku di rahimmu," jawab Jungkook yakin dengan bibir yang kembali melumat bibir Hyeri.

Namun, kepanikan itu tidak bisa diatasi Hyeri. Ia pun menghadang dada Jungkook dan mendorongnya membuat tautan itu terlepas. "A-ku, ti-tidak bi-bisa melakukan sekarang!" jawab Hyeri dengan nada terbat-bata.

"Aku tidak perduli!" elak Jungkook yang kembali melanjutkan ciuman itu dengan tangan yang mulai masuk ke baju Hyeri dan meraba dadanya. Terkejud dengan hal itu, Hyeri menarik tangan Jungkook dengan kasar membuat tautan itu kembali terlepas. "Kau menolakku?!" tanya Jungkook dengan nada kesal.

"Ini adalah kali pertamanya untukku, dan aku sangat gugup untuk saat ini. Bisakah anda memberiku waktu untuk menghilangkan rasa gugup ini? Aku belum siap ...," lirih Hyeri menatap tegang kearah tuannya. Mendengar hal itu Jungkook hanya smirk dengan wajah yang cukup kesal akibat tolakan Hyeri. "Lagi pula perutkulapar ... bolehkah aku makan dulu?!" tanya Hyeri dengan tatapan penuh harap. Ia benar-benar masih sangat polos dalam urusan begini, tentu sikapnya tersebut mampu meruntuhkan kerasnya hati Jungkook yang sejatinya tidak terima penolakan.

"Baiklah ... makanlah yang banyak supaya banyak tenaga, sebab kau harus melayaniku sampai pagi!" ancam Jungkook. Mendengar hal itu Hyeri membulatkan matanya sempurna dengan wajah yang terheran. "Apa anda sudah gila? Benar-benar mesum!" kesal Hyeri memukul dada Jungkook. Pria tampan itu pun akhirnya beranjak dari atas tubuh Hyeri dan duduk di sebelahnya. Meski begitu, tatapannya masih belum lepas pada wanita tersebut. "Ngomong-ngomong, aku kan assistant anda?" tanya Hyeri dengan wajah polos menatap Jungkook.

"Lalu?"

"Lalu apanya? Tolong jelaskan aku bagaimana anda bisa memintaku tidur bersama dan berulang kali menciumiku?" tanya Hyeri yang mulai bingung dengan jabatan dan hubungannya yang terlalu dekat dengan tuannya.

Mendengar keraguan Hyeri Jungkook pun seketika mendekat dan mengecup pelan bibir Hyeri. Dalam keadaan masih bengong Hyeri hanya diam saat tuannya kembali melakukannya. "Tidak ada penolakan, itu artinya cintaku tidak bertepuk sebelah tangan ...," lirih Jungkook sembari menempelkan hidung mancungnya ke hidung Hyeri.

"Cinta??" tanya Hyeri bingung.

"Sarangheo ...," imbuh Jungkook dengan senyum manis di wajahnya. "Sejak lima tahun silam aku tidak pernah jatuh cinta lagi, dan ini adalah pertama kalinya sejak saat itu aku mengungkapkan perasaanku. Aku bukan type pria romantis, jadi mungkin aku akan mengalami kesulitan dalam menunjukkannya," imbuh Jungkook dengan senyum yang menambah ketampanan di wajahnya.

Sungguh, ini adalah sisi lain dari Jeon Jungkook yang baru dilihat Hyeri hari ini. Seorang pria yang biasanya menatap dengan penuh amarah, kini dihadapannya berubah menjadi pribadi yang hangat. Hyeri begitu terpukau hingga ia tak berhenti memandangi Jungkook yang terlihat begitu bahagia hari ini. Batu yang keras perlahan mulai melunak, Hyeri adalah gadis hebat yang bisa melalukannya.

.

***

Waktu sudah menjelang malam. Jungkook malam itu menggandeng Hyeri untuk pergi makan ke ruang makan bersama. Secara langsung Jungkook telah memberi tempat duduk untuk Hyeri tepat disampingnya yang merupakan kedudukan tertinggi setelah dirinya dan sang nenek. Ini tentu moment yang kembali menyita perhatian banyak orang, seorang assistant baru beberapa hari bekerja mendapat perlakuan special dari tuannya.

"Mulai hari ini, Hyeri akan duduk di sini!" ungkap Jungkook memberi ketegasan dengan kewibawaannya. Hyeri yang mendengarnya pun hanya bisa melirik tuannya dalam diam. "Aku akan menikahinya dalam waktu dekat!" imbuh Jungkook yang membuat semua orang semakin terkejud. Bersamaan dengan itu Hyeri pun ikut bengong mendengar pernyataan Jungkook yang dibuat tanpa persetujuannya. Mungkin Jungkook sedang menjaga kewibawaan dihadapan semua orang, ia tidak memiliki senyum sedikit pun. Padahal beberapa menit lalu, ia telah menunjukan itu pada Hyeri.

Suasana makan malam yang cukup hikmat. Di bawah meja tangan Jungkook masih belum mau melepas genggamannya terhadap Hyeri. Di sisi lain Arra, putri kecil Jungkook tersebut pun menyambut antusias atas keputusan sang Ayah. Selepas makan malam, Jungkook harus pergi menerima tamu penting di ruang rapat di rumahnya. Sementara Hyeri sedang berjalan-jalan ke ruang belakang dimana terdapat taman dan kolam renang kecil yang ternyata memang diperuntukan untuk Arra.

"Oma, aku mau berenang kesana," ucap Arra kecil yang tengah bersemangat bermain air dengan balon pelampung bermotif kartun favorite-nya.

"Nona kecil! Semangat!" imbuh Hyeri yang ikut menemui Arra yang tengah berenang. Gadis itu sangat bahagia terlebih melihat Hyeri yang memang sudah dekat dengannya.

"Bisa kita bicara sebentar?!" tanya nenek menyapa Hyeri yang baru saja tiba.

"Dengan senang hati ...," jawab Hyeri dengan senyum ramah memberi hormat pada nenek Jungkook. Mereka pun menuju sebuah kursi dekat kolam renang memilih suasana tenang untuk bicara.

"Aku tidak tahu apa yang terjadi diantara kalian berdua. Melihat gelagat dan cara pandangnya, aku sangat paham dengan cucuku." Nenek Jungkook pun menoleh memandang Hyeri dari ujung rambut sampai ujung kepala. "Cucuku memang sangat brengsek! Dia punya masa lalu yang kelam, tentu itu juga sebagai bahan pertimbangan saat menerima kehadiranmu sebagai bagian keluarga ini," ucap nenek Jungkook yang membuat Hyeri seketika murung.

"Nee ...," lirih Hyeri sembari menunduk.

"Aku bukan tidak menyetujuinya, tolong jangan salah paham!" imbuh nenek yang kemudian menggenggam tangan Hyeri. "Cucuku berubah sangat jahat sejak lima tahun terakhir ini, tepatnya saat kehadiran Arra di keluarga ini. Mungkin rasa cinta dan kasih sayang sudah tidak ada lagi dalam dirinya atau bahkan sangat kecil, itulah mengapa aku sangat bangga atas kehadiranmu. Aku berharap padamu bisa mengembalikan Jeon Jungkookku yang manis seperti dulu ... aku berharap kau bisa membuatnya menerima kehadiran Arra. Gadis kecil yang malang itu adalah anak kandungnya," ucap nenek Jungkook dengan penuh harap matanya pun berkaca-kaca menceritakan masa lalu Jeon Jungkook. Mendengar hal itu Hyeri pun kaget mengetahui kebenaran tersebut.

To be continued ....

To be continued

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
TUAN MUDA - [TAMAT✓]Where stories live. Discover now