Chapter 4

42.1K 3.5K 180
                                    

◻️◻️◻️Happy Reading ◻️◻️◻️

.

Air mengalir membasahi tubuh keduanya, terasa segar membuat lembab seluruh tubuh. Jeon Jungkook masih memaksa dengan kehendaknya untuk mencumbui Hyeri pagi itu. Dengan sekuat tenaga Hyeri mencoba memberontak dari terkaman bossnya yang mencoba menyalurkan birahinya. Tangan Hyeri mulai mendorong tubuh Jungkook yang kekar, tapi selalu bisa ditepis oleh Jungkook yang kemudian menggenggam erat tangan Hyeri untuk ditempelkan ke tembok. Bibirnya masih belum berhenti melumat, Hyeri seolah tidak tahu lagi bagaimana untuk lepas dari jeratan Jeon Jungkook.

Beberapa setelah itu, Jungkook tampak memberi jeda dengan melepaskan bibirnya yang sedari tadi sangat intim menyesapi bibir Hyeri. Wajah Hyeri basah, ia terlihat sangat cantik dengan kulit yang lembab. "Lepaskan aku!" ucap Hyeri menatap tegas dengan tatapan datar. Napasnya terengah-engah karena sedari tadi Jungkook menciuminya tanpa jeda. "Dengar! Apa yang kau lakukan ini, bisa membuatku semakin membencimu!" imbuh Hyeri dengan mata yang mulai berkaca-kaca menatap marah pada perlakuan kurang ajar boss nya.

"Tapi sayangnya aku tidak akan melepaskanmu untuk kali ini!" jawab Jungkook smirk menatap Hyeri.

"Aku bukan jalangmu! Aku ini assistant mu!" elak Hyeri yang masih berusaha melepaskan diri dari Jungkook.

"Karena aku boss mu, maka kau tidak boleh menolak ajakanku! Aku berhak atas dirimu, jadi jangan sok jual mahal!" imbuh Jungkook yang melepas genggamannya dan menarik baju Hyeri hingga robek. "Aku tidak suka penolakan! Jika aku sudah ingin, maka tidak ada yang boleh melarangku!" imbuh Jungkook dengan nada ketus. Ia pun menarik pinggang Hyeri dengan satu tangannya membuat tubuh langsing gadis itu menabrak tubuh kekarnya. Jungkook memandang dengan intim dan menyibakkan rambut Hyeri yang basah menutupi wajahnya. "Kau begitu cantik, rasanya aku ingin menguncimu di kamar dan mengajakmu bercinta sepanjang hari," goda jungkook sambil menciumu pipi Hyeri.

"Aku akan membunuhmu jika sampai itu terjadi!" Hyeri mencoba memberontak, tapi Jungkook telah berhasil menggagahi bajunya hingga ia hanya terlihat mengenakan bra hitam yang memancing napsu Jungkook semakin tinggi.

Took

Took

Took

Seseorang mencecoh segalanya. Ketukan pintu yang membuat Jungkook lengah dan Hyeri bisa melepaskan diri dari dekapan Jungkook. "Sial!" umpat Jungkook, sementara Hyeri langsung berlari keluar walau hanya mengenakan bra saja. Namun, Jungkook selalu berhasil kembali menarik tangannya. "Sudah kubilang, aku tidak suka ditolak! Kalau kau keluar dari sini, aku tidak akan mengampunimu, kau akan menyesal telah berurusan denganku!" ancam Jungkook.

"Lepaskan!" elak Hyeri, Jungkook seketika menutup dan mengunci pintu kamar mandi membawa Hyeri kembali masuk ke dalam tempat mandi. "Apakah anda memang orang yang tidak punya hati? Tolong jangan lakukan ini ...," elak Hyeri mencoba memberontak.

Plaaaaaak ....

Tamparan keras mengenai wajahnya. Temperamental pria tampan tersebut seketika membungkam Hyeri dan membuatnya mematung diam. "Aku bukan pria yang sembarangan bersedia melakukan ini dengan banyak perempuan, jadi harusnya kau bersyukur!" imbuh Jungkook.

"Apakah aku harus bersyukur dengan tindakan pemerkosaan? Aku tidak bisa melakukan ini dengan pria yang tidak kucintai! Tolong buat aku jatuh hati pada anda, supaya tidak ada tekanan dalam batin ini," jawab Hyeri dengan air mata membasahi pipinya.

Jeon Jungkook pun terdiam. Bersamaan dengan itu ia melepaskan genggaman tangannya dan menatap Hyeri dengan mata elangnya yang tajam. Tiba-tiba sikap Jungkook pun seolah melupakan tujuan awalnya, ia mengambil sabun mandi cair di sampingnya dan mulai membalur tubuhnya yang dipenuhi busa. Hyeri telah dilepaskan Jungkook, tapi sikap Jungkook malah lebih dingin padanya. "Aku tidak percaya dengan cinta! Semua wanita itu murahan! Jika kau memintaku memberi cinta, aku tidak bisa melakukannya, karena aku tidak percaya hal konyol itu!" gumam Jungkook sambil membelakangi Hyeri.

Kata-kata tersebut tentu bisa memberi arti tentang dinginnya sikap Jungkook pada orang lain. Hyeri sadar jika Jungkook telah hidup tanpa kasih sayang dan cinta terutama dari seorang perempuan, yang menyebabkan dirinya menjadi pria yang tidak punya hati dan belas kasihan. Hyeri mampu lepas dari cengkraman Jungkook adalah suatu kebetulan, sebab pria arrogant tersebut hampir tidak pernah mau ditentang atau pun ditolak.

Selesai mandi, Jungkook mendahului keluar dari kamar mandi meninggalkan Hyeri. Rupanya ia membawa sebuah kain kering masuk kembali menemui Hyeri. "Cepat lepas pakaianmu yang basah dan balut dengan kain ini, aku akan meminta pelayan mencari baju untukmu sebagai ganti," ucap Jungkook dengan nada ketus. Sungguh sikap Jungkook membuat Hyeri takjub. Seorang pria angkuh dan sombong seperti dirinya bisa bersikap lembut dan sedikit menghargai orang lain. Hal yang masih membuat Hyeri terpukau adalah, Jungkook masih membiarkan Hyeri berbalut harga dirinya sebagai seorang perempuan.

Beberapa pelayan memberikan baju ganti untuk Hyeri pagi itu. Ia pun telah rapi kembali dengan baju ganti kaos polos milik Jungkook. "Mulai hari ini kau akan tinggal dikamarku, tidur satu ranjang denganku!" perintah Jungkook.

"Kenapa begitu, kita bukan suami istri dan itu tidak bisa dilakukan seorang pelayan sepertiku." Hyeri sebisa mungkin mengelak.

"Aku tidak suka dibantah! Kau belum paham juga?!" kesal Jungkook menatap sinis. Ia pun seketika terdiam melihat bibir Hyeri.

Jungkook pun beranjak dari tempat duduknya dan mendekati Hyeri. Melihat tatapan diam Jungkook tentu memantik ketakutan di hati Hyeri kembali, ia pun mencoba berjalan mundur menghindari Jungkook. Namun, pria tersebut pun seketika menarik tangannya dan meraba rahang simetrisnya. Kini Hyeri tengah menengadah menatap Jungkook dengan rasa cemas, tapi response Jungkook dilaur ekpetasinya. Ia meraba bibir Hyeri dengan jari jempolnya dengan lembut.

Tentu rasanya sedikit perih karena ada luka bekas tamparan tadi yang membuat bibir Hyeri pecah. Jungkook pun perlahan mendekatkan wajahnya dan memejamkan matanya, tentu bisa ditebak apa yang tengah dilakukan pria berbibir tipis tersebut. Ia melumat bibir Hyeri menghisap darah yang keluar dari bibir cantik Hyeri. Hal yang dilakukan Jungkook tentu membuat Hyeri hanya meringis kesakitan, tapi itu tidak membuatnya menolak. Hisapan bibir Jungkook sangat lembut, mampu membuat Hyeri tidak berkutik atas kepandaiannya dalam bermain bibir, Jungkook memang pencium handal.

Beberapa saat, Jungkook melepas tautannya, melihat wajah Hyeri dari jarak dekat yang masih terpejam matanya karena berciuman dengannya. "Mulai sekarang, bibirmu adalah milikku! Kau hanya boleh berciuman denganku!" titah Jungkook. Hyeri hanya terdiam me bisu mendengar ucapan Jungkook yang menatapnya tegas.

Ada titik lemah Jeon Jungkook yang ternyata bisa dikendalikan Hyeri dibalik sikap arrogant dan sombong yang ia miliki. Hal itu mungkin bisa membantunya untuk bisa mengatur sikap pria itu yang berubah-ubah dalam memperlakukannya. Ciuman barusan membuat Hyeri sadar, jika yang ia pikirkan tentang Jungkook tidak memiliki hati adalah salah.

To be continued ....

To be continued

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।
TUAN MUDA - [TAMAT✓]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें