Chapter 23

21.9K 1.9K 110
                                    

◻️◻️◻️Happy Reading◻️◻️◻️

.

"Jeon JunGuk! Ternyata kau bersembunyi di sini!" kesal Hyeri yang memergoki putranya tengah mengunyah ice cream rasa vanilla kesukaannya. "Kenapa kau makan ice cream lagi?" Hyeri hanya bisa menggeleng kepala saat melihat tingkah lucu dan nakal anaknya.

"Bu, tadi paman Seokjin memaksaku untuk makan ice cream. Padahal aku sudah bilang kalau ibu akan marah ...," ungkap JunGuk mencoba mengelabuhi Hyeri. Mendengar jawaban cerdik dari bocah lima tahun tersebut Seokjin dan Hyeri hanya bisa saling melempar senyum. "Paman, aku tidak jadi makan!" imbuh JunGuk sembari memberikan ice cream yang sudah tinggal sedikit dalam wagahnya.

"Waaah, kau serius tidak mau menghabiskan ice cream ini? Sayang sekali ...," goda Seokjin sambil melirik JunGuk. Bocah lima tahun itu terlibat murung dan berjalan mundur mendekati Hyeri.

"Bu ... aku minta maaf!" ucap JunGuk sembari melipat kedua tangannya menatap Hyeri dengan wajah polosnya. Hati siapa yang tidak bergetar melihat wajah lucu dan polosnya. Hyeri pun langsung memeluk putranya dan mencium keningnya.

"Ibu tidak marah, kok! Ibu melarangmu makan ice cream juga demi kebaikanmu, 'kan kemarin badanmu panas dan tidak bisa tidur semalaman. Ibu cuma tidak mau putraku sakit," ungkap Hyeri sembari membelai rambut putranya. Luka hati Hyeri perlahan sembuh berkat kehadiran Jeon JunGuk kecil di hidupnya. Ia kini telah berusia lima tahun dan menjadi anak yang tampan, cerdas, lucu, dan pemberani.

"Maaf, ya ... aku tidak tahu jika JunGuk sedang tidak enak badan," kata Seokjin sembari meneguk kopi di gelasnya yang sudah disiapkan Hyeri.

"Tidak apa-apa, lagi pula aku tidak bisa mengehentikan keinginan anak-anak," lanjut Hyeri.

"Bagaimana, Hyeri? Jadi kapan kau akan pergi menemuinya?!" tanya Seokjin yang seketika membuat Hyeri terdiam dengan tatapan sendu.

"Aku akan mencari waktu luang. Akhir-akhir ini aku sangat sibuk membuat kue dan pesanan di toko sudah mulai ramai jelang tahun baru," jawab Hyeri. Ia pun terdiam dalam lamunannya. "Datanglah dengan niat untuk mempertemukan ayah dan anak. JunGuk sudah berusia lima tahun, dan dia belum pernah melihat ayahnya, apa kau tega?!" imbuh Seokjin.

Meski diliputi rindu yang amat dalam, Hyeri selama ini berusaha untuk melupakan Jungkook dalam hidupnya. Namun, JunGuk memiliki wajah yang teramat mirip dengan Jungkook yang membuatnya selalu terfikirkan olehnya. Hyeri berpikir jika Jungkook sudah bahagia dengan Yona dan anak-anak mereka, jadi itulah alasannya mengulur-ngulur waktu selama lima tahun untuk menemui Jungkook.

.

***

Kehidupannya bersama putra tercinta cukup sederhana dan harmonis. JunGuk adalah anak yang sangat pemberani dan cerdas. Di sekolah taman kanak-kanak, ia kerap menjadi juara dalam berbagai bidang. Namun, ia terbilang nakal dan sering memukul teman-temannya yang sering membully-nya.

"Tadi teman di sekolahku mengejekku, dan bilang aku tidak punya ayah! Lalu aku pukul saja perutnya dan dia jatuh, tapi aku dihukum guru karena itu!" ucap JunGuk yang sedang mengadu pada sang ibu. Hyeri pun hanya tersenyum sambil membelai rambut putranya yang kini tidur di sampingnya.

"Ibu kan sudah bilang, semua masalah bisa diselesaikan dengan cara yang baik! Tidak perlu dengan kekerasan atau melawan dengan cara yang sama," ungkap Hyeri menasehati.

"Kenapa kita tidak boleh melawan, Bu?!"

"Bukan tidak boleh, hanya saja menurunkan ego dan bersabar adalah pilihan yang lebih baik. Mengalah bukan berarti kita kalah," ungkap Hyeri sambi membelai pipi putranya.

TUAN MUDA - [TAMAT✓]Where stories live. Discover now