Chapter 18

23.4K 1.8K 192
                                    

◻️◻️◻️Happy Reading ◻️◻️◻️

.

Keadaan rumah kini begitu mencekam. Hyeri dilarikan ke rumah sakit, sementara ayah Jungkook pergi entah kemana. Keadaan itu pun dimanfaatkan Yona untuk lebih memberi Jungkook kekuatan dalam menghadapi cobaan bertubi-tubi terhadap dirinya. Walau selalu ditolak Jungkook yang seakan menganggapnya parasit.

Siang itu Hyeri tengah dalam masa pemeriksaan. "Anda harus jaga kesehatan. Kandungan anda sangat lemah ...," ungkap seorang dokter yang membuat Hyeri ternganga mendengarnya. "Apa? Kandungan?" tanya Hyeri memperjelas pernyataan dokter. Pertanyaan itu pun dibalas anggukan. "Usia kandungan baru empat minggu, jadi anda akan sangat sensitive dan juga mudah lelah!" imbuh dokter sambil memeriksa detak jantung dari perut Hyeri.

Betapa bahagianya calon ibu muda itu ketika mendengar dengan jelas detak jantung dari kehidupan baru dari rahimnya. "Aku tidak sedang mimpi, kan? Anakku ...," lirih Hyeri bersambut dengan air mata di pipinya.

"Selamat berisitihat ...."

Jungkook akhir-akhir ini sangat sibuk ke kantor dan mengurus kasus pembunuhan di rumah. Wajar saja ia sering terlambat menemui Hyari yang masih di rawat di rumah sakit.

Calon ibu muda itu sedang tersenyum bahagia sembari mengusap-usap perutnya, ia sudah tak sabar untuk memberitahukan kabar gembira ini pada Jungkook, walau memang waktunya belum tepat. Ditengah guncangan dahsyat yang melanda Jungkook, setidaknya dia wajib bahagia atas kabar ini. Lima belas menit setelahnya, terlihat seseorang membuka pintu ruangan VVIP di kamar inap Hyeri. Tentu suara seseorang membuka pintu disambut riang oleh Hyeri walau malam sudah memasuki pukul 23:50 WKS.

Senyum Hyeri berubah saat melihat seorang pria dengan sorot mata tajam berdiri tegap di sampingnya. Pria bermasker hitam itu tidak asing lagi tentunya untuk Hyeri.

"Min Yoongi ...," lirih Hyeri. Yang seketika panik dan ketakutan. "Jangan mendekat! Aku mohon jangan sakiti aku!" ungkap Hyeri yang begitu ketakutan melihat Yoongi, sebab dalam pikirannya Yoongi adalah penjahat pembunuh berdarah dingin yang keji.

"Aku melihat perubahan dalam sorot matamu padaku. Hyeri, kau sudah berubah ...," ungkap Yoongi dengan tatapan tegas terlihat sangat rapuh melihat Hyeri yang membencinya.

"Kau pembunuh! Kau keji!" pekik Hyeri. Suaranya bergetar menahan tangis dan ketakutan.

"Aku memang seorang pembunuh dan semua itu demi melindungimu! Aku rela menghabiskan waktu tiga tahun bersembunyi, terasingkan, dan jauh dari keluargaku! Beginikah balasanmu padaku atas semua pengorbananku?!" tanya Yoongi yang menatap sendu pada Hyeri.

"Lupakan! Kau adalah pembunuh keji! Kau bukan manusia?!" kesal Hyeri yang melempar buah-buahan di samping mejanya kearah Yoongi. "Aku memang dulu mencintaimu, tapi sekarang cinta itu berubah jadi kebencian karena kekejianmu! Kenapa kau datang setelah dua tahun berita kematian itu? Kau ingin mempermainkan perasaanku?! Sebaiknya kita akhiri hubungan ini sekarang!" ungkap Hyeri dengan air mata di pipinya.

Melihat sikap Hyeri yang berubah, Yoongi pun menghampiri Hyeri dan menarik selimut di atas ranjangnya. "Min Yoongi! Apa yang mau kau lakukan?!" pekik Hyeri sembari mendorong Yoongi yang berada di atas tubuhnya. "Kau mau kurang ajar?! Lepas!" Hyeri memukul-mukul dada Yoongi, tapi tetap tidak diindahkan oleh pria bermata sipit tersebut.

"Percuma aku melindungi harga dirimu, pada akhirnya kau menyerahkannya pada pria lain!"

Mungkin ini adalah akhir dari kekecewaan Yoongi terhadap Hyeri. Malam itu, Yoongi hendak menyalurkan hasrat seksualnya pada Hyeri di ranjang rumah sakit, aksi bejadnya itu langsung ketahuan oleh Jungkook yang pada waktu bersamaan memergoki Yoongi tengah menciumi Hyeri di tempat itu.

"Kurang ajar!"

Bak api yang disiram minyak, amarah itu tak terkontrol. Jungkook menarik baju Yoongi dan memukulinya secara brutal. Aksi adu jotos itu pun tak gerelakkan. Tubuh Yoongi terpelanting kesana dan kemari dengan darah yang bercucuran dari hidung dan mulutnya. Tidak hanya berhenti sampai disitu, Yoongi pun melakukan perlawanan yang juga ikut memukuli Jungkook karena amarah dihatinya.

Saat lengah Yoongi mencoba untuk lari, tapi terus dikejar oleh Jungkook. Mereka pergi menuju gedung paling atas rumah sakit melewati tangga darurat.

"Berhenti kau dasar bajingan!" pekik Jungkook yang terus mengejar Yoongi yang jalannya sudah mulai sempoyongan karena darah terus mengalir dari mulut, hidung dan kepalanya. Kegaduhan itu terjadi dilarut malam, dimana sangat sedikit petugas dan orang yang mengetahuinya.

Hyeri yang dalam keadaan lemah itu pun ikut serta naik ke atas gedung untuk merelai pertengkaran itu. Ini memang ketakutan yang akhirnya terjadi, Yoongi dan Jungkook berkelahi memperbutkan Hyeri. Keduanya sama-sama keras, dan sama-sama dalam keadaan marah.

"Brengsek!"

"Kau yang brengsek! Kau sudah merebut Hyeriku!"

Bruuuggh

Sraaak

"Hyerimu?! Konyol!" remeh Jungkook yang mengeret Yoongi dan menginjak-injak kepalanya hingga darah segar mengalir dari hidungnya.

Yoongi sudah sekarat.

"Tuan muda, tolong hentikan!" cegah Hyeri dengan air mata berderai dari pipinya berlutut memohon pada Jungkook yang tengah kalap.

"Kau memohon ampunan pada pria yang mau memperkosamu?!" tanya Jungkook yang terlihat tidak percaya akan response Hyeri. "Tuan muda, dia tetap orang yang pernah kucinta, dia pria yang pernah menjaga harga diriku dan mengorbankan dirinya, aku lah yang bersalah dalam kisah ini. Aku tidak jujur padamu jika sesungguhnya, aku masih memiliki kekasih yang telah menghilang selama tiga tahun ...." Mendengar hal itu Jungkook mengernyitkan dahinya dan menatap bingung atas perkataan Hyeri.

"Jadi kau menghianatiku?"

"Tidak! Bukan begitu, aku lah yang sudah menghianati Min Yoongi," imbuh Hyeri dengan tangis deras di pipinya.

"Kau bercanda, Hyeri?"

"Tolong maafkan aku yang tidak pernah jujur, aku siap menerima kemarahanmu. Aku telah jatuh cinta padamu, tuan muda aku mengandung anak kita ...," lirih Hyeri.

Plaaaaak

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Hyeri hingga ia tersungkur dengan darah yang mengalir dari hidung, dan pipinya.

"Mulai sekarang anggap kita tidak pernah saling mengenal, jangan pernah mencariku lagi! Dasar jalang murahan!" umpat Jungkook.

"Kau tidak bisa mencampakanku, aku sedang hamil anakmu!" tegas Hyeri menatap sendu dengan air mata deras di pipinya.

"Jeon Jungkook!" panggil seorang perempuan yang merupakan Yona.

"Aku akan mempersiapkan pernikahan dengan Yona, bukan dengan sampah sepertimu!" umpat Jungkook yang mendorong kasar pundak Hyeri dan berjalan mendekati Yona, menggandeng tangannya dan pergi meninggalkan tempat itu.

"Tuan muda, tolong kasihani aku ... maafkan kesalahanku, jangan perlakukan aku begini!"

Hati Hyeri begitu sakit dan teriris mendengar perkataan Jungkook, ia pun lemah dan menangis sekencang-kencangnya melampiaskan rasa pilu dihatinya. Semua terjadi begitu cepat, Hyeri telah kehilangan segalanya, kehilangan kepercayaan Jungkook, dan dicampakan begitu mudahnya. Semua ini memang salahnya, semua adalah karena ketidak jujurannya, Jungkook telah merampas harga dirinya dan mencampakannya yang telah dalam keadaan hamil. Ini begitu menyakitkan, dan sangat mengiris hatinya.

To be continued ....

To be continued

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
TUAN MUDA - [TAMAT✓]Where stories live. Discover now