Chapter 2

53.2K 3.9K 379
                                    

◻️◻️◻️Happy Reading ◻️◻️◻️

.

Ini adalah awal segalanya. Hyeri memilih tinggal hanya demi ingin dekat dengan sang Ayah. Singkat cerita, ketika Hyeri berusia tujuh tahun sang Ayah pergi dari rumah atas kesalah pahaman yang mengira istrinya berselingkuh. Hingga ibu Hyeri sakit-sakitan, kesalah pahaman itu masih berlangsung membuat mereka tidak pernah bertemu. Di usianya yang masih sangat belia, wajar jika sang Ayah tidak mengenali wajah dewasa sang anak di sembilan tahun lamanya hingga Hyeri kini berusia dua puluh satu tahun.

Namun, tampaknya memutuskan untuk menjadi assistant Jungkook dibutuhkan kesabaran dan juga ketabahan hati atas prilakunya yang buruk dan semena-mena pada orang lain. "Kenapa masih berdiri di situ? Apa kau tidak lihat kalau wajahku berkeringat?" keluh Jungkook. Meski sedang dilanda amarah karena perlakuan kurang ajar Jungkook terhadap ayahnya Hyeri masih mencoba sabar dan menerima profesinya saat ini sebagai assistan pemuda dengan bibir indah itu.

Ia pun segera mengambil tisue dan memberikannya kepada Jungkook, tapi tindakan tersebut malah kembali mendapat protes. "Apa kau minta aku membersihkannya sendiri?" gerutunya.

"Kenapa manja sekali? Apa kau tidak bisa hanya untuk membersihkan keringatmu sendiri? Sebegitu sulit kah menggerakkan tisue ini?!" kesal Hyeri.

"Aku adalah boss mu apakah kau lupa? Jika kau menolak perintahku akan kau rasakan akibatnya!" tegas Jungkook sambil menarik tangan Hyeri untuk memulai membersihkan keringat di sekitar wajahnya. Masih harus menahan amarah, Hyeri mencoba menuruti keinginan Jungkook yang sangat tidak penting baginya.

Namun, seakan pria tersebut telah tergoda oleh Hyeri tatapan tajam tak lepas darinya sedari tadi, dan secara kurang ajarnya Jungkook yang kemudian menarik lengan Hyeri lebih dekat dan mengecup bibirnya. "Kau!" ucap Hyeri dengan tatapan marahnya.

"Kenapa? Aku adalah boss mu, aku bebas melakukan apa pun yang aku suka terhadapmu," elak Jungkook.

"Aku tahu, tapi tolong pahami batas yang boleh dan tidak!" elak Hyeri yang kemudian mengehentikan pekerjaannya membersihkan peluh yang membasahi wajah Jungkook.

"Masih permulaan kau sudah mengeluh? Uang bisa melakukan segalanya, termasuk membeli harga dirimu. Kau sudah kubeli, sebagai pemilik maka aku bebas melakukan apa pun padamu," tegas Jungkook dengan tatapan tegasnya. Selain karena ingin menemui sang ayah niat Hyeri juga untuk membantu pengobatan ibunya yang sudah sakit-sakitan, sebagai tulang punggung Hyeri harus bekerja keras demi keluarganya.

.

***

Hari mulai malam.

Keluarga Jeon mulai berkumpul untuk makan malam. Di keluarga Jeon ia hanya memiliki seorang Ayah, nenek, dan juga seorang anak kecil berusia enam tahun berjenis kelamin perempuan. Sepertinya Jungkook memang tidak terlalu akrab dengan keluarganya hingga sepanjang makan malam, ia hanya diam menikmati makanannya dengan wajah flat.

"Arra, tunjukan pada Ayahmu nilai sekolah hari ini!" pinta nenek Jungkook.

"Baik Oma," ujarnya. Gadis kecil itu pun membawa buku pelajarannya untuk ditunjukan pada sang Ayah.

Awalnya Hyeri mengira jika Ayah yang dimaksud adalah Ayahnya Jungkook, tapi semua bertolak belakang saat gadis kecil itu malah berjalan menuju arah Jeon Jungkook nya sendiri membawa buku pelajarannya. "Ayah, aku dapat nilai A di sekolah," ucap Arra dengan penuh pengharapan memberikan bukunya.

"Apakah kau pikir aku peduli? Cepat duduk di tempatmu dan habiskan makananmu! Tidak usah mencari perhatian denganku!" ucapnya dengan nada kasar, membuat gadis kecil tersebut merunduk sedih.

TUAN MUDA - [TAMAT✓]Where stories live. Discover now