Chapter 12

32.5K 2.5K 82
                                    

◻️◻️◻️Happy Reading◻️◻️◻️

.

Satu hari di pulau Jeju. Hyeri selalu berusaha membuat keduanya berbaur, ia kerap mengajak Arra bercanda atau sekedar mengajarkannya untuk menggoda Jungkook. Mungkin hanya butuh waktu untuknya bisa terbiasa dengan keadaan itu. "Nona muda, apakah anda suka udang?" tanya Hyeri yang duduk di sebelah Jungkook berhadapan langsung dengan Arra. "Aku suka, Bi," jawab anak manis tersebut dengan nada ragu. "Waaah kalau begitu kesukaan kalian sama, tuan muda juga sangat suka udang, bukan begitu kan?" tanya Hyeri yang mencoba membuat Jungkook mau bicara. "Aku tidak suka!" jawabnya ketus.

Melihat response Jungkook yang acuh memang seakan membuat Hyeri menyerah untuk melanjutkan misinya, tapi ia juga tidak bisa mundur begitu saja dalam posisi ini. Tak lama makanan pun datang ke meja mereka, Hyeri tentu sangat antusias. Ia pun membagikan lauk ke masing-masing mangkuk untuk disantap. "Bagaimana sebelum makan kita suwit, siapa yang kalah wajib untuk menyuapi yang menang?" tawar Hyeri dengan penuh semangat. "Tolong jangan membuatku malu! Cepat habiskan makananmu!" titah Jungkook yang mulai bosan dengan situasi tersebut. "Ayolah tuan muda," rayu Hyeri kembali sembari menarik tangan Jungkook untuk menyentuh perutnya sebagai isyarat. Tentu Jungkook hanya bisa menghela napas panjang dan tidak ada lagi alasan untuk menolak permintaan Hyeri.

Jungkook memang sangat menginginkan anak dari Hyeri, hanya dengan rayuan itu pun Jungkook seketika luluh dan bersedia menuruti permintaannya.

"Bagus, ayo kita mulai!" lanjut Hyeri dengan penuh semangat.

Permainan suwit gunting batu kertas itu pun dimulai mereka bertiga. "Gunting batu kertas!" ucap mereka serempak. Permainan pertama membuat Hyeri yang kalah, dan ia pun bertugas menyuapi Arra dan Jungkook sebagai hukumannya. "Baiklah, aku akan menang kali ini. Aku sangat lapar! Aku tidak mau hanya menyuapi kalian!" gerutu Hyeri yang mulai mendalami permainan. Untuk putaran kedua pun Hyeri masih kalah, dan ia harus menyuapi keduanya dari mangkuknya. "Ayolah tuan muda, mohon menangkan aku! Perutku sudah lapar dari tadi!" rengek Hyeri. Kepuasan memenangkan pertandingan pun membuat Jungkook dan Arra tertawa bahagia.

Putaran ketiga.

"Ingat ya! Kali ini tolong menangkan aku tuan ...," rayu Hyeri sembari berkedip mata menatap Jungkook. "Tidak bisa, aku akan menghabiskan semua makananmu!" tolak Jungkook yang sudah mulai larut dalam permainan. "Hish kalian tega, ya? Aku ini sudah lapar dari tadi ...," rengek Hyeri. Namun, Jungkook dan Arra malah tertawa senang karena memenangkan permainan dan tanpa sadar keduanya saling melempar senyum bahagia meledek Hyeri. "Nona muda, anda kan sangat manis ... mohon memangkan aku kali ini," rayu Hyeri. Gadis cilik itu pun menatap Jungkook dimana pria tersebut menggeleng untuk membuat Arra menjawab, "tidak mau, ha ha ha ...," goda Arra. Dalam putaran ketiga Arra dan Hyeri menjadi pemenangnya, dan itu mengharuskan Jungkook menyuapi keduanya dengan makanan di mangkuknya.

Sorak bahagia Hyeri dan Arra saat memenangkan permainan itu. Jungkook pun harus menerima hukuman menyuapi makanan dari mangkuknya untuk Hyeri dan Arra. Namun, saat itu terjadi Hyeri tidak bisa menahan harunya. Air matanya kembali jatuh saat melihat Jungkook menyuapi Arra dari makanan di mangkuknya. Tangis bahagia melihat kehangatan ini, setidaknya Jungkook mulai melunak dan bisa bersikap hangat pada gadis manis yang merupakan putri kandungnya. "Bibi kenapa menangis?" tanya Arra yang memergokinya menangis. "Tidak apa-apa, aku hanya kelaparan, dan akhirnya bisa menang. Ayo nona muda kita kalahkan ayahmu!" lanjut Hyeri dengan segera menghapus air matanya.

Permainan itu pun berlanjut hingga mereka lelah dan kenyang. Ketiganya pun tertawa bahagia karena permainan sederhana tapi juga seru untuk mereka.

.

***

Sore harinya mereka kembali ke kamar hotel masing-masing. Sesampainya di kamar, Hyeri langsung memeluk Jungkook untuk mengungkapkan kebanggaannya terhadap tuan mudanya. "Terima kasih, aku sangat bangga," ungkap Hyeri memeluk tubuh Jeon Jungkook sangat erat. "Itu tadi hanya terpaksa!" elak Jungkook sembari membuka jasnya dan merobohkan tubuhnya bersamaan dengan Hyeri yang berada di atas tubuhnya. "Semakin hari anda semakin manis," puji Hyeri. Jungkook pun menatap fokus kearah Hyeri memperhatikan senyum bibirnya yang manis.  "Itu semua gara-gara ancamanmu! Sepertinya kau sudah tahu kelemahanku dan itu kau gunakan untuk melawan kerasnya sikapku," Hyeri pun mengangguk dengan senyum manis di wajahnya.

Sungguh Hyeri tak bisa mengungkapkan betapa bahagianya dirinya dengan kata-kata, ia pun langsung memulai menciumi Jungkook karena rasa senangnya melihat keduanya begitu akrab. Namun, aksi Hyeri yang memulai berciuman justru memunculkan niat Jungkook yang lain.

Ciuman yang awalnya hanya sesaat, tapi Jungkook malah memperdalamnya. Ia menahan pinggang Hyeri dan memeluk erat pundaknya agar tautan itu tidak cepat terlepas. "Tuan! Anda mesum sekali, ini masih terlalu sore!" tolak Hyeri yang kemudian menarik hidung mandung Jungkook. "Habisnya kau memulai duluan!" elak Jungkook tersenyum cerah.

Awal yang baik untuk memperbaiki hubungan ini. Keromantisan yang ingin dibangun Jungkook dan Hyeri malah pula membuat hubungan ayah dan anak ini kembali membaik. Tidak ada yang menyangka jika mereka akan bisa sedekat ini, jika bukan karena campur tangan Hyeri di dalamnya.

Sementara Hyeri dan Jungkook sedang asik bermesraan, di luar sana ada seorang pria yang memperhatikan dari jauh.

Dua hari di pulau Jeju. Jungkook, Hyeri, dan Arra akhirnya kembali ke Seoul hari minggu sore. Berkat quality time yang dibangun ketiganya Jungkook kini jauh lebih baik dalam memperlakukan Arra, terbukti dari caranya yang mau menggendong Arra saat anak tersebut mengeluhkan kakinya sakit karena lecet tergesek sepatunya yang terlalu sempit. Arra awalnya malu, tapi gadis kecil itu tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. "Cepat sembuh ya, nona muda. Otot ayahmu sangat kuat, jadi dia akan menggendongmu sampai Seoul dengan gagahnya," ucap Hyeri memuji ketangguhan Jungkook. "Aku juga bisa menggendongmu sampai ke Seoul!" ujar Jungkook menyombong. Ia pun kemudian mengcup pipi Hyeri untuk menunjukan rasa bahagianya.

Di bandara.

Hyeri dan Jungkook sedang berjalan menuju pesawat mereka, dan di waktu bersamaan Hyeri melihat kembali Min Yoongi yang berdiri di sebelah tiang menatap tajam pada dirinya.

'Deg'

Hyeri ingin berhenti, tapi itu sangatlah tidak mungkin. Di posisinya saat ini, ia begitu ketakutan dengan tatapan Yoongi yang dulu memandangnya penuh cinta, tapi kini seperti musuh. Dilema ini membuatnya khawatir akan apa yang terjadi nantinya. Saat ini Hyeri berharap, semoga Yoongi hanya menetap di pulau Jeju dan tidak sampai tahu keberadaannya di Seoul. Keadaannya sudah berbeda tiga tahun berlalu tanpa tahu apa pun, bahwasannya Yoongi masih hidup.

Min Yoongi adalah buronan polisi, tentu ia harus bersembunyi hingga tidak ada seorang pun yang melihatnya. Ini juga menjadi suatu alasan Hyeri untuk tetap tenang, atas pertemuannya kembali.

To be continued ....

To be continued

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
TUAN MUDA - [TAMAT✓]Where stories live. Discover now