Prolog.

909 97 4
                                    

Jaebum adalah putra tunggal yang terlahir dari dua orangtua yang karismatik, dia tampan, terdidik, murah hati dan terpelajar layaknya orang tanpa cacat, dia dan keluarganya adalah pecinta seni tapi bekerja di Tech Industries Group sebagai seorang direktur utama dan bersanding dengan ayahnya yang menduduki posisi dewan komisaris.

Satu kata untuk dia adalah “sempurnah

Dia menjalani kehidupan penuh bahagia selama 29 tahun, tak pernah ada satupun tekanan yang membuatnya terjatuh, hanya saja akhir-akhir ini orangtuanya mulai sering meminta hal-hal diluar dari kehendak Jaebum.

Dia diminta untuk segerah menikah karena usianya akan segera memasuki kepala tiga.

Permintaan yang merepotkan.

“bagaimana dengan Somi? Keluarga kita sangat dekat dengannya, kalian punya hobi yang sama bukan? Aku rasa kalian akan cocok” ujar tuan Lim.

Ibunya hanya mengangguk sambil melihat-lihat kumpulan foto perempuan yang nanti akan dipilih sebagai calon menantu, perempuan-perempuan itu harus diseleksi lewat foto terlebih dahulu, sebenarnya kejadian ini sama seperti tahun-tahun sebelumnya ketika Jaebum menolak semua perempuan yang diperkenalkan ibunya.

Tahun lalu, tak adapun satu perempuan yang masuk dalam kriteria Jaebum,  tipe idealnya terlalu tinggi, 2 tahun lalu Jaebum kabur dari acara perjodohan 2 keluarga besar yang sudah direncanakan secara matang, 3 tahun lalu Jaebum mengancam akan keluar dari posisinya sebagai direktur jika diminta untuk menikah, dan setiap bulan disepanjang tahun itu Jaebum selalu mencari alasan untuk membatalkan pertemuan acara kencan butanya.

Yahh begitulah setiap tahunnya.

Jaebum yang duduk didepan kedua orangtuanya hanya memasang wajah bodoh tak ingin mengatakan apa-apa, kali ini dia kehabisan akal, dia tak punya alasan apapun lagi untuk menolak permintaan orangtuanya yang ingin agar Jaebum segera meninggalkan masa lajangnya.

Karena sepertinya sekarang Jaebum juga menginginkan status itu, hanya karena terpaksa, hanya karena semua temannya rata-rata sudah menikah… kecuali dirinya, dia hanya sukses dalam pekerjaan, tapi tak pernah sukses dalam percintaan, banyak perempuan yang mendekatinya tapi selalu saja pendekatan mereka tak ada satupun yang berjalan baik, karena Jaebum adalah tipe laki-laki yang sangat membosankan juga penuh aturan, siapa yang tertarik dengannya andaikan dia tak punya wajah tampan dan juga kaya raya? Semua perempuan yang mendekatinya hanya mengejar itu.

Seperti biasa, rata-rata pria yang sukses di usia muda, lebih senang bekerja dibandingkan terikat dengan pernikahan.

Dalam hati yang terdalam sebenarnya Jaebum masih belum punya pikiran mengarah ke jenjang itu, tapi dia tak tahan jika terus-terusan ditanya oleh orangtuanya.

"dimana kekasihmu? Kapan kau menikah? Kapan? Kapan? Kapan? KAPAN?"

Ahss Jaebum sudah bosan mendengar pertanyaan yang sama selama bertahun-tahun, dia akan gila jika terus-terusan ditanya seperti itu lagi.

Ibunya tiba-tiba menjentikkan jari, Jaebum bisa membaca ekspresinya bahwa ibunya sepertinya sudah menemukan calon yang tepat “Lee Yuju…. Dia perempuan yang imut, bagaimana kalau kau menikah dengannya?” sahutnya semangat.

Jaebum yang sedang menikmati kopi langsung saja terbatuk, sangat terkejut mendengar nama itu disebut “dia bukan tipeku… apa tidak ada lagi perempuan selain Yuju?” protesya dengan suara nyaring.

Ayah dan ibunya menggeleng pelan “mau dia tipemu atau bukan, kau akan tetap menikah… ini perempuan terakhir yang tersisa, jadi mau tak mau kau harus menerimaanya!”

Perempuan terakhir? Bukankah masih banyak perempuan lain diluar sana?

Jaebum hanya mendesah malas tak menjawab, dalam hati dia menolak, bagaimana dia bisa menikah dengan Lee Yuju… ? Perempuan itu sudah dia tolak berkali-kali, kenapa justru ibunya yang sekarang memilihnya? Sulit dipercaya.

PROMISE (Jaebum X Seulgi) حيث تعيش القصص. اكتشف الآن