day 19

35 4 7
                                    

𝘱𝘳𝘰𝘮𝘱𝘵: 𝘬𝘪𝘭𝘪𝘨
_______

Dulu, beberapa kupu-kupu tinggal di dalam perutku. Mereka akan diam tidak bergerak, menunggu sampai kamu muncul di benak maupun di hadapanku. Perbincangan pertama kita lah yang mengundang mereka datang dan membuat jantungku berpacu lebih cepat dari biasanya.

"Wi, lo punya film Train to Busan, kan?" tanyamu waktu itu secara tiba-tiba. Oke, mungkin kamu tahu perihal film itu dari status yang kuunggah dua hari sebelumnya. Tapi, aku tidak menyangka kamu akan menggunakannya sebagai topik pembicaraan pertama kita. Peramal pun mungkin tidak menyangka hal itu.

"Iya. Kenapa?" tanyaku. Kebetulan, hari itu jarak tempat duduk kita tidak begitu jauh dan posisinya sama-sama di belakang. Kamu menghampiriku dengan senyum yang membuat kupu-kupu kegirangan.

"Gue minta, dong."

Aku berusaha se-biasa mungkin menanggapi setiap ucapanmu karena kalau tidak begitu, perasaanku akan langsung tertebak dan bisa saja membuatmu menjauh. Beruntung, aku memang ahli membuat ekspresi datar. Jadi, segalanya berjalan dengan mudah tanpa harus menjadi gagap. "Oh? Oke. Mau pakai flashdisk siapa?"

Kamu berpikir sejenak seraya menggaruk-garuk kepala yang ditumbuhi rambut hitam. Sebenarnya, rambutmu itu harus cepat dipangkas sebelum pihak guru melihat. "Punya lo aja, deh, ya?"

"Boleh."

Hari-hari setelah itu, tidak banyak yang berubah. Kita berada di kelompok yang sama dalam beberapa mata pelajaran, kita bercakap-cakap seperlunya di media sosial, dan kita segera mengalihkan pandangan secepat kilat jika secara tidak sengaja saling menatap. Intinya, kita tidak semakin jauh maupun dekat.

Namun, kupu-kupu masih tinggal di perutku. Bagaimana denganmu? Adakah kupu-kupu yang tinggal di sana?

Kamu baik, tampan, pandai bermain basket dan voli, pintar matematika dan bahasa Inggris, dan tidak sombong. Jelas bohong jika aku tidak menyukaimu. Terlebih saat kamu mengirimkan pesan malam itu, ketika tugas bahasa Inggris terbagi dua: tugas praktik drama untuk UAS dan tugas mingguan menjawab soal-soal di buku paket.

Kamu menanyakan posisiku, tidak lupa diawali dengan sapaan, "Wi?" yang tidak pernah absen. Aku di rumah saat itu. Memilih untuk tidak ikut membuat properti karena jarak yang jauh dan juga sudah malam. Kukira kamu ada di sana untuk membantu yang lain. Jarak rumahmu dengan mereka sungguh dekat, bahkan bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Kamu juga lebih akrab dengan mereka dibandingkan aku. Namun, jawabanmu membuatku terkejut.

"Oh, gue kira lo ikut. Gue juga mager ke sana, he he. Ya udah, kerjain soal aja, yuk, bareng-bareng. Dibagi dua aja, gimana?"

Aku mungkin terlalu berlebihan. Tapi kurasa, kamu sengaja menanyakan itu. Sejak saat itu, kamu lebih sering tersenyum padaku sampai kedua matamu lenyap, dan aku lebih sering menghindari tatapanmu. Pacu jantung selalu berdenyut lebih cepat jika itu tentang dirimu. Kupu-kupu semakin aktif terbang menabrak dinding perutku dan membuatnya kaku.

Saat itu, kupu-kupu di dalam perutku belum tahu tentang hal lain yang mungkin akan membuat mereka menyesal dan ingin berubah kembali menjadi ulat.

Beberapa minggu kemudian, aku mengetahui segalanya.

Kamu mengunggah foto baru, bersama seorang perempuan yang tampak akrab di sampingmu. Kukira dia adik bungsu di keluargamu karena senyum kalian cukup mirip. Namun ternyata, dia pacarmu. Kupu-kupu tidak terbang pada saat aku mengetahui hal itu.

Kemudian, kudapati hal-hal lain yang semakin membuatku merasa bodoh karena terlalu mudah menaruh perasaan padamu.

Masih ingat film Train to Busan yang kamu pinta dariku? Kamu mengunggah foto lain ketika menonton film tersebut, bersama perempuan yang sama.

Masih ingat panggilan Wi yang selalu kamu ucapkan di setiap percakapan dan kuanggap spesial? Rupanya, kami memiliki suku kata terakhir yang sama.

Dia Tiwi. Aku Dewi.

Hal yang kukira spesial, justru berubah menjadi biasa saja. Kupu-kupu yang seringkali terbang, kini ketakutan untuk melakukannya lagi.

 Kupu-kupu yang seringkali terbang, kini ketakutan untuk melakukannya lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


_____
Wah, tega kamu, Tae Eun.

#30HutanKata | Hutan KecilWhere stories live. Discover now