The Key (Part II)

137 18 11
                                    

Part 2

Tahun berganti. Sejak menjadi mahasiswa Rafa lebih dikenal dengan nama Arion dari pada nama kecilnya. Saat memutuskan mengadopsi Rafa, Helena mengubah nama Rafa menjadi Arion R. Ditama.

Arion memulai karir di dunia kepenulisan sebagai penyaluran hobi sejak 2013, namun karya-karyanya mulai dikenal sejak 2015. Menyelesaikan study S2-nya di Sydney dan kembali ke Jakarta tahun 2018. Saat itu, saudaranya Alfi sudah menjadi pengacara terbaik. Walaupun keduanya mendapat support dari ibu mereka, namun keduanya tidak pernah mau menggunakan kekuasaan sang ibu untuk mencapai ambisi mereka.

Setelah keduanya dewasa, mereka memutuskan untuk tinggal terpisah dengan Ibu mereka yang memutuskan tinggal di Sydney, walau terkadang Helena masih harus mengurus beberapa hal di Indonesia. Dan saat itulah terkadang dia membuat janji dengan kedua putranya untuk bertemu.

Wanita itu tentu saja tidak melepas kedua putranya begitu saja. Terutama Arion, selain Alfi yang terus di dekatnya selama ini, sang ibu juga mengutus beberapa kepercayaannya untuk selalu berada di sekitar putra bungsunya itu.

Dalam kesibukannya Alfi tetap mengawasi dan menjaga sang adik. Semua tak lepas karena beberapa kejadian yang terjadi sewaktu Arion masih kecil dan beranjak remaja yang masih membuatnya khawatir.

"Hebat betul adik gue, kuliah juga, bisnis juga, sempat-sempatnya nulis buku dan udah yang ketiga? Best seller pula?" goda Alfi saat itu di apartemennya.

"Harusnya ini yang keempat tapi yang pertama nggak sekuat yang lain gaungnya," ucap Arion menikmati teh buatan saudara lelakinya itu.

"Lo tau gue baca semua buku lo itu," ucap Alfi seraya mengambil tempat di hadapan adiknya.

"Sudah seharusnya, kan?" Arion sedikit bingung dengan arah pembicaraan Alfi.

"Lo tau, tiga tahun terakhir ada 3 kasus pembunuhan yang telah resmi ditetapkan sebagai kasus pembunuhan berantai. Karena cara meninggal, jenis kelamin korban, latar belakang korban serupa." Arion mendengarkan dengan serius.

"Korban pertama berusia 24 tahun. Korban kedua 27 tahun dan yang terakhir yang ditemukan awal tahun 2018 ini korban berusia 25 tahun. Semuanya wanita. Mereka tewas dengan cara yang sama dipukul dengan balok kayu terlebih dahulu kemudian dicekik dengan tali hingga tewas."

"Latar belakangnya?" tanya Arion kemudian.

"Semuanya punya riwayat telah mengunjungi seorang psikolog. Dokternya berbeda-beda tentu saja. Dan ketiganya pernah menyatakan atau mengungkapkan bahwa mereka ingin melakukan tindak bunuh diri karena stress --- depresi di sosial media mereka masing-masing." Arion tampak tengah memikirkan sesuatu. Alfi tersenyum.

"Semuanya sama dengan apa yang kamu tulis di bukumu. Korbannya, cara mereka meregang nyawa bahkan ... lokasi mereka ditemukan hampir sama dengan setting di buku lo. Bedanya ini terjadi di Jakarta sedangkan lo nulis dengan setting luar." Alfi membuat seringai aneh pada wajahnya.

"Lalu gue iseng cari tau," ucap Alfi.

"Iseng? Seorang Alfi?" Arion menyindir dengan sengaja dan dibalas tawa oleh Alfi.

"Anggap saja kekepoan gue sama lo itu adalah keisengan terbesar gue sebagai kakak. Sebagai ayah dan sebagai seorang ibu, menggantikan peran Mami tentu saja." Arion mengangkat kedua bahunya. Walaupun mereka jarang bertemu setelah Arion kembali ke Jakarta tapi dia tahu betul saudaranya itu selalu mengawasinya. Alfi selalu seperti itu, seorang kakak yang protektif. Alfi juga merupakan satu-satunya yang bisa berbicara secara terbuka dengan Arion yang sulit berkomunikasi dengan orang lain. Dari Alfi juga dia belajar bersosialisasi. Dengan Alfi dia mau mengikuti sesi terapinya waktu kecil hingga beranjak remaja. Terapi psikologinya.

"Ternyata lo punya fans garis keras ya, Raf. Mereka bahkan buat semacam web yang hanya member saja yang bisa akses dan untuk menjadi member syaratnya sulit banget. Dan kecurigaan gue pelakunya adalah salah satu dari mereka, karena aneh aja, sebelum polisi mengumumkan tentang kasus tersebut. Semua informasi lengkap dengan gambar telah di publikasikan di dalam web tersebut. Gila kan?"

"Kok lo bisa tahu? Bukannya web itu bersifat private?" tanya Arion curiga.

"Karena ... gue membernya ..."

"What!!" Arion tidak percaya setelah mendengar kalimat akhir saudara lelakinya itu.

2019

Sebuah rapat gabungan diadakan secara mendadak menanggapi kasus kematian Kalila yang ditemukan tewas di sebuah gedung tidak berpenghuni atau gedung yang belum sepenuhnya jadi di area Jakarta Utara. Korban bernama Kalila Fitriani, berusia 25 tahun ditemukan tewas setelah pihak keluarga melaporkan kehilangannya sejak 2 hari yang lalu.

Menurut kesaksian asisten rumah tangga, Kalila buru-buru meninggalkan kediamannya setelah mendapat sebuah surat. Dia terlihat cukup senang bahkan berdandan kemudian pergi tanpa memberitahu bertemu dengan siapa dan akan pergi ke mana. Hingga larut malam dia tidak kembali, orang tua korban mulai menghubungi teman-teman dekat korban dan mencari keberadaan korban mulai dari area perumahan sampai ke tempat-tempat yang mungkin korban kunjungi.

Jenazah korban akhirnya ditemukan oleh beberapa anak yang berkumpul di gedung tersebut, mereka mencium bau dan akhirnya menemukan tubuh Kalila yang tidak lagi bernyawa dan melaporkan ke pihak berwajib.

"Apa yang kita dapat?" tanya pria yang berdiri paling depan menghadap beberapa aparat lainnya.

"Korban ditemukan sama dengan ciri korban kasus pembunuhan berantai, bisa kita tetapkan ini adalah korban ke-tujuh, Pak."

"Tapi sepertinya kali ini tidak seperti biasanya, pelaku banyak melakukan kesalahan," ucap Eros yang juga merupakan anggota tim penyidik khusus kasus tersebut.

"Seperti?"

"Kami menemukan jejak telapak sepatu yang sepertinya tidak sengaja terabaikan, dan potongan sidik jari di tas korban. Surat yang dimaksud oleh saksi memang tidak di temukan yang mungkin disebabkan pelaku menghancurkan bukti.

"Apakah dapat kita ketahui identitas pemilik potongan sidik jari itu?"

"Sulit, Pak. Tapi sedang diusahakan dan tim masih mencari area utama pembunuhan dilakukan dan mungkin kita akan mendapat lebih," ucap anggota khusus yang lain.

"Lakukan yang terbaik!"

"SIAP!!!"

================

Part 2

Bii tepar dikejar-kejar pendemo.

Good night, jangan lupa kunci kamar, takut ada nyelinap masuk.

Chuu,

Bii

Psikopat Analog [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang