L (4)

4.9K 1.3K 35
                                    

"Hmm, kak. Nanti aja ya jawabnya, aku harus pulang. Kasihan L udah nunggu."

"Ri, Risa!"

Aku tak mempedulikan lagi kata-kata dari kak Aldo. Jujur aku risih padanya. Aku hanya ingin bersama L.

"Lho? Udah kelar? Bentar banget."

"Ngapain lama-lama. Yuk! Pulang."

Kami akhirnya meninggalkan sekolah dan aku tengok kak Aldo yang berwajah bingung sekaligus kesal. Kembali kupeluk L sepanjang perjalanan pulang. Udara sejuk menerpa lembut kulit kami berdua dan nyaman sekali terasa.

"L?"

"Hmm?"

"Kamu kok diem aja?"

"Nggak apa-apa kok."

Entah mengapa aku merasa L terdiam sepanjang jalan. Biasanya ia memiliki obrolan supaya perjalanan pulang tidak terasa lama. Perjalanan kami dari sekolah sekitar tiga puluh menit. Namun jika memakai motor atau mobil lebih cepat lagi pastinya.

"Sudah sampai. Aku pulang ya, Ri."

"Lho? Gitu banget. Kamu kenapa, L?"

Aku mencegahnya pergi dengan menarik tangannya. Kulihat wajahnya yang berekspresi datar. Tak seperti biasa yang penuh dengan senyuman.

"Nggak apa-apa. Kamu istirahat ya."

"Tunggu, ih!"

Aku menghadangnya pulang dan bertanya terus tentang sikapnya.

"Kenapa sih, Ri?"

"Kamu yang kenapa? Beda banget."

"Beda apanya?"

"Pokoknya beda, kamu bete sama aku? Kesel? Atau marah?"

"Nggak kok, udah ya. Aku mau pulang. Bye!"

L kemudian pergi dengan meninggalkan rasa penasaran. Aku langsung memasuki rumah untuk beristirahat. Baiklah, akan aku tanyakan lagi nanti.

Levania's POV

"Bu, L pulang."

"Eh, anak ibu udah pulang. Kenapa kusut gitu mukanya?"

"L lagi capek aja bu."

"Ya udah, kalau gitu ganti baju terus makan dulu."

"Nggak, bu. L masih kenyang. Mau tidur aja ya, bu."

Rasanya tubuhku mendadak tak bergairah ketika melihat Risa bersama kak Aldo. Mereka seperti serius sekali pembicaraannya. Namun aku tak ada hak untuk menanyakan isi pembicaraan mereka. Terlalu privasi aku rasa sehingga tak pantas untuk kutanya.

Setelah berganti pakaian maka aku merebahkan tubuh di kasurku yang begitu nyaman. Kutatap langit-langit kamarku yang berwarna putih polos. Sesekali kumemegang dadaku yang berdegup setiap mengingat segala hal tentang Risa.

Tiba-tiba terdengar suara ponselku berdering singkat.

Risa
"L, kamu lagi apa?"

Levania
"Lagi tiduran."

Risa
"Boleh aku telepon?"

Levania
"Aku capek, mau tidur."

Kulihat pesan terakhirku hanya dibaca olehnya dengan tanda ceklis dua biru. Sebenarnya aku belum ingin tidur. Rasanya aku sedang tidak ingin berbicara banyak dengannya.

Esok Hari

Pagi ini aku melangkah kaki ke arah rumah Risa. Namun dari kejauhan betapa kagetnya aku menemui Risa sedang berdua dengan kak Aldo. Aku semakin curiga dengan kedekatan mereka.

LWhere stories live. Discover now