3

104K 7.9K 794
                                    

Sial!

Gerutu Dira.

Ia kini tengah dijalan untuk memberhentikan angkutan umum atau taksi. Tetapi nihil, tidak ada satupun yang lewat. Bagaimana ini?
Jika kalian bertanya mengapa dira tidak pesan ojek online saja, jawaban nya adalah Dira tidak mempunyai paket internet, sayang sekali.

Jam ditangan nya sudah menunjukkan pukul 07.45 ,."Duh udah jam segini lagi!"

Akhirnya setelah selang beberap menit Dira menemukan angkutan umum, awal nya dira ragu untuk masuk karena-penuh dan itu pasti akan berdesakan didalam. Tapi dira tidak punya pilihan lain daripada ia telat datang takut takut diberi hukuman tambahan.

Didalam angkutan itu terasa lama sekali perjalanan menuju kampusnya. Ah sial! Kenapa disaat keadaan seperti ini paket nya mesti habis? Tidak mendukung sekali.

Banyak yang turun dari angkutan tersebut, itu menyebabkan kendaraan ini banyak berhenti nya dan itu sangat memakan waktu. Waktu sudah menunjukkan pukul 08.10 , Dira menghela napas nya kasar, sudah tidak ada harapan lagi untuk datang tepat waktu. Biarlah ini hanya pertemuan biasa bukan jam kuliah.

Tapi—Dira merasakan ketakutan,

Sekali parno tetap parno, rupanya.

Akhirnya angkutan tersebut berhenti di tujuan nya. Dira sekuat tenaga berlari lari ke ruangan dosen nya itu. Tok tok ! Suara pintu diketuk dari luar menandakan ada yang masuk.

"Masuk!"

"Ehm." Dira berdehem sebelum melanjutkan pembicaraan nya. "Permisi, Pak!" Ucap Dira ramah. Takut Dira karena dosennya sedang menatap tajam kearahnya. Ya tuhan tolong Dira!

"Duduk!" Ucap dosen nya-pak Rafly

Dira pun langsung duduk, lalu disuguhi pertanyaan menyebalkan, "Kenapa kamu terlambat?" Sial. Ternyata dosennya ini sadar akan waktu. Dira berharap dosennya tidak terlalu mementingkan waktu karena ini hanya pertemuan biasa.

"Tolong jawab saya, saya paling tidak suka mengulang pertanyaan!"

Dira langsung mendongak kearah pak Rafly lalu menundukkan kembali kepala nya. "I-i-iya pak saya tadi kesulitan mencari transportasi untuk ke sini." ucap Dira jujur

Rafly yang mendengar perkataan dari mahasiswinya ini langsung menggelengkan kepalanya, "zaman sekarang 'kan sudah canggih, kamu bisa memakai ojek online. Handphone kamu android bukan?" Tanyanya. Membuat Dira malu akan jawaban yang ingin dia berikan.

"Masalahnya paket saya habis semalam,  Pak." ucap Dira malu. Tolong siapapun selamatkan Dira. Rafly langsung tertawa. Itupun garing. Tetapi Rafly langsung menetralkan wajahnya kembali menjadi dingin. Dira hanya kaget saat dosennya memberi tanggapan seperti itu. Memalukan.

"Ini tolong koreksi." Titah Dosennya

Dira cengo , "Sendiri pak?" Tanyanya.

"Memangnya kenapa? Kamu tidak mau mengerjakan ini sendiri? Mau saya temani?" Pertanyaan itu membuat Dira kaget, tuhkan salah paham.

"Tidak, Pak. Maksud saya, jika saya di sini sendiri saya bingung nanti kalo ada dosen atau mahasiswa lain yang masuk ke sini." Jawab Dira

Senyum menyeringai tercetak dibibirnya Rafly. Kemudian ia melihat jam ditangannya masih ada waktu sekitar 3 jam lagi untuk mengajar, "Kamu menyusahkan saja. Saya temani di sini." Ucapnya

Mata Dira terbelalak kaget. "Bapak seriusan?" Tanyanya

Tanpa babibu, Rafly menyerahkan setumpuk kertas ke arah Dira.

Dira malah menatap tumpukan kertas tersebut.

LAH INI KELAR SAMPE KAPAN?

"Kamu ngapain masih bengong?" Pertanyaan itu sontak membuat Dira kikuk. Lalu Dira mengambil satu lembar kertas tersebut beserta kunci jawaban yang Rafly berikan.

Dosen, Selalu Benar [TAMAT] BELUM REVISIWhere stories live. Discover now