9

75.6K 6.3K 158
                                    

"Dira!" Sapa Ghea yang baru saja datang langsung menyeruput minuman Dira tanpa permisi. Si empunya langsung menatap tajam ke arah Ghea.

Ghea yang merasa ditatap seperti itu, langsung meminta maaf, "Sorry deh, lagian kenapa sih siang bolong gini ngelamun?"

"Perasaan semenjak gue ketemu Pak Rafly hidup gue kok rumit banget sih," ucap Dira sambil kepalanya menengadah ke atas,

"Ribet? Lo tuh kurang bersyukur Dir, di luaran sana banyak kali yang mau sama Pak Rafly, jangankan di luaran deh di sekitar kampus aja pada sirik kalo mereka tau lo lagi di pepet sama Dosen idola mereka."

Dira menghela napasnya, benar kata Ghea, ia memang kurang bersyukur seharusnya ia bisa menerima Rafly dengan lapang dada, toh banyak wanita di luaran sana yang menyukai kepribadian Rafly. Ya, Dira akui memang untuk kualitas Rafly sangat bagus, tapi yang Dira permasalahkan adalah sikap nyelenehnya terhadap Dira. Sikapnya yang selalu mengganggu Dira, menuntut Dira harus ini harus itu. Semuanya menjadi beban bagi Dira.

"Emang lo ada hubungan apa deh sama Pak Rafly itu?" Tanya Ghea. Pasalnya, Dira belum sempat menceritakan kisahnya bersama Rafly akhir-akhir ini.

"Gue diajak pacaran sama dia."

Ghea sontak kaget mendengar penuturan yang diberikan oleh sahabatnya ini, "Lo lagi nggak ngibulin gue 'kan?"

Dira berdecak,"Ya nggak lah, Lo kira gue gitu berharap banget sama dia, sorry ya nggak."

"Sok jual mahal lo, nanti kepincut baru tau rasa secara 'kan pesonanya Pak Rafly itu wah banget." Ujar Ghea sambil membayangkan ketampanan Rafly dengan mata yang berbinar.

"Yaudah, Lo aja sana pacaran sama Pak Rafly. Gue sih ogah."

"Heh, Lo lupa kalau gue punya pacar juga! Mau dikemanain si Arya?"

"Nah itu lo sadar juga, lo tuh ya bukan tipe wanita yang setia sama pasangan."

Ghea mengerutkan keningnya, "Maksud lo?"

"Ya selama ini 'kan lo suka ngomongin cowok cakep di depan gue padahal lo udah punya cowok." Ujar Dira santai

Ghea lantas menoyor kepala Dira,"Wajar kali. Itu 'kan penyakit cewek jaman sekarang. Liat yang bening dikit langsung kesemsem padahal udah punya cowok."

"Giliran cowoknya liat cewek bening langsung tuh ngambek 7 hari 7 malem." Timpal Dira di akhiri dengan kekehan

"Anehnya, cewek maunya selalu bener! Hahaha.."

"Yes baby girl!" Ucap Dira, lalu mereka berdua tertawa seperti orang gila.

***

"Mau makan?" Tanya Rafly ke Dira yang kini sedang ada di mobil. Tadi Rafly mengajak Dira untuk pulang bareng katanya takut Dira diculik. Oh ralat ya, bukan mengajak tapi memaksa.

"Kok diam?" Tanya Rafly yang melihat Dira sedari tadi diam saja

Dira menghela napasnya sebelum melihat kearah Rafly, "mau saya jawab atau tidak, pasti bapak akan memaksa saya untuk mengikuti bapak." Ucap nya lalu memalingkan wajah kearah depan

Rafly tersenyum, "yash! Kamu anak pintar"

"Oh ya Dira, jangan panggil saya bapak karena saya bukan bapak kamu"

"Terus saya harus panggil apa?"

"Terserah" ucap Rafly sambil mengedikkan bahu nya lalu fokus ke depan

"Om, say-" ucapan Dira terpotong karena Rafly terlebih dahulu menyela ucapan nya

"Jangan panggil saya om, saya bukan om kamu Dira"

Dosen, Selalu Benar [TAMAT] BELUM REVISIWhere stories live. Discover now