28

45.5K 3.5K 42
                                    

"Dira bangun dong." Ucap Bunda sambil menyibakan selimut pada tubuh Dira

Dira menggeliat, "Masih pagi. Lagipula ini weekend, Bun."

"Nah justru weekend, ayo cepetan bangun. Beliin Bunda sayuran di si Abang depan komplek."

Dira berdecak sebal namun mata nya masih tertutup, "Bunda aja lah yang beli." Ucap Dira

"Bangun Dira. Nanti Bunda pecat jadi anak mau? Nanti kamu Luntang-lantung di jalanan sendiri, mau?" Ancam Bunda

Sepertinya ancaman Bunda langsung berhasil, buktinya Dira langsung membuka mata nya dan mendudukkan diri.

"Ah Bunda main nya ngancem. Nih ya lagian Bunda kalo pecat aku jadi anak, terus Bunda anak nya siapa?" Tanya Dira

"Bisa aja kamu kalo ngejawab Bunda. Udah ayo bangun."

"Ah males, Bun. Aku pengen tidur lagi." Ucap Dira bersiap untuk berbaring lagi

"Ini nih akibat nonton drama terus semaleman. Bunda sita laptop nya mau?" Tegas bunda

Kalau sudah masalah seperti ini, Dira lebih baik menyerah. Karena itu bukan hanya sekedar ancaman tapi memang nyata. Bunda tak segan-segan menyita atau menghancurkan ponsel, laptop, bahkan tab yang di miliki Dira jika Dira tidak mematuhi ucapan Bunda nya.

"Iya iya maaf deh." Ucap Dira sambil tertunduk lesu

"Ya udah. Sejam lagi turun sarapan ya, bunda mau belanja dulu. Stok di kulkas abis."

"Lho gak jadi sama Dira beli nya?" Tanya Dira

KALO GAK JADI KAN ALHAMDULILLAH HEHE

"Gak jadi. Kamu mana bisa nawar." Ucap bunda

"Yee si bunda pelit banget jadi orang. Nanti di katain loh sama tetangga masa istri rektor beli sayur masih aja nawar? Hahahaha." Dira tertawa kencang

Dira langsung mendapat sorotan tajam dari Bunda,"Durhaka kamu, Dir."

"Lagian ya, kita tuh harus hemat. Hemat pangkal kaya." Ucap Bunda

"Iya iya sakarep mu Bun."

***

Dira sedang menonton gosip di salah satu siaran TV sambil bertopang dagu. Lalu tiba-tiba ponsel nya berbunyi, Dira melihat siapa yang menelpon nya pagi ini.

Dira tersenyum, lalu mengangkat nya

"DIR! GAWAT SUMPAH GAWAT!" Suara Ghea di sebrang sana terdengar sangat nyaring seperti orang panik

"Gawat apaan sih?"

"Gue liat dia tadi pas CFD."

"Dia siapa?"

"Masalalu lo."

Deg

Dira langsung terdiam lemas.

Tapi sedetik kemudian ia berusaha menetralkan tubuh nya lalu tertawa hambar.

"Lo kira CFD cuma satu atau dua orang gitu? Ya ampun Ghea sayang, yang ikutan CFD banyak kali dan pasti nya Lo salah liat. Ga mungkin lah dia, eum mirip kali."

"Astaga. Segitu ga percaya nya Lo sama gue dir. Seriusan deh gue liat dia beneran tadi dia pake kaos item gitu sih."

"Iya lo salah liat kali."

"Hm masa sih gue salah liat?"

"Iya. Udah dulu ya acara gosip nih lagi rame. Bye."

Dira menutup telpon nya secara sepihak. Bukan, bukan karena acara gosip nya. Tetapi, ia berusaha mencerna perkataan Ghea. Bisa jadi yang Ghea lihat adalah benar. Pasalnya ia juga sempat melihat waktu itu. Tapi ya sudahlah.

Dosen, Selalu Benar [TAMAT] BELUM REVISIWhere stories live. Discover now