8

73.9K 6.8K 540
                                    

"Ada yang mau bertanya tentang materi yang sudah saya sampaikan?" Tanya Rafly

Semua penghuni kelas itu dengan kompak menjawab, "Tidak, Pak."

"Baik kalau begitu saya akhiri kelas hari ini. Sampai bertemu minggu depan. Terima kasih."

"Oh dan satu lagi untuk Andira tolong ke ruangan saya, ya."

"ANINDHIRA PAK!" Teriak seluruh teman-teman Dira.

MALU KOK DIPELIHARA, PAK?

Namun, raut wajah Rafly tidak mencirikan jika ia sedang menahan malu malah sebaliknya seperti.. watados? Wajah tanpa dosa.

"Ya, maksud saya Anindhira. Ke ruangan saya ya, sekarang."

Dira mengangguk

KATANYA SAYANG TAPI MANGGIL NAMA GUE AJA SALAH

PATUT DI CURIGAI KEBENARAN NYA NIH SAPA TAU DIA CUMA ISENG KAN BILANG SAYANG SAMA GUE

LO GAK BOLEH BAPER , DIR.

Dira terus merutuki Rafly dalam hati, berharap Dosennya itu menjauh dan pergi dari hidup Dira.

***

"Pak, ngapain lagi sih manggil saya?" persetan dengan ucapannya yang nyeleneh untuk dosennya. Memang Rafly pantas untuk mendapatkanya.

"Saya sayang sama kamu, Dira."

Dira cengo.

"Pak Rafly yang terhormat, kalau bapak cuma sekedar iseng bilang sayang sama saya mending nggak usah. Karena saya punya banyak fans di luaran sana yang ngantri." Ucap Dira dengan nada angkuh, memang benar 'kan Dira mempunyai banyak fans yang nunggu, ya walaupun itu dulu. Tapi bukan sekarang nggak laku, Dira hanya selalu mengabaikan cowok-cowok di kampus.

"Saya serius," kali ini Rafly menatap Dira dengan wajah datar yang berubah jadi memelas.

KAPAN LAGI KAN LIAT DOSEN BENTUK GINIAN WAJAHNYA LAGI MELAS GITU

"Kalo Bapak serius, Bapak datang ke rumah saya temuin kedua orangtua saya dan minta izin buat pacarin anaknya. Gimana?" Dira menaik-naikan alisnya.

PASTI DIA NGGAK BAKAL SETUJU, SECARA 'KAN AYAH JADI REKTOR DI SINI.

PASTI DIA SEGAN.

"Baik, saya setuju. Nanti malam saya ke rumah." Ucap Rafly dengan wajah tenangnya

WHAT THE HELL?!!

DIA BERANI?!

Melihat wajah Dira yang tampak panik, Rafly justru semakin ingin menggoda nya, "Kenapa? Kalau saya ingin sesuatu, saya pastikan akan bisa mendapatkannya."

POKOKNYA GUE HARUS KABUR KAN NANTI SORE?

IYA! GUE HARUS KABUR.

"Dan, jangan berpikiran untuk kabur malam ini."

Dira lalu menautkan alisnya, "Emang bapak kira ini FTV." Ucap Dira dengan wajah angkuhnya.

***

Ting tong!

Ayah, Bunda, dan Dira langsung melirik ke arah pintu utama. Kemudian Ayah langsung fokus ke korannya sedangkan Bunda langsung menatap Dira ,"Bukain, kok malah bengong?" Titah Bunda. Dira mengangguk lalu berjalan ke arah pintu lalu membukanya, di sana terpampang jelas Rafly dengan memakai baju navy dan celana senada dengan bajunya, tangannya dimasukkan kedalam saku celana dan sedang tersenyum ke arah Dira.

Dira terkejut ,"Bapak ngapain di sini?!" Tanyanya sambil melotot.

"Hm, menepati janji saya, kalau kamu lupa." Kata Rafly

Dosen, Selalu Benar [TAMAT] BELUM REVISIWhere stories live. Discover now