33

41.6K 3.1K 44
                                    

1 Minggu kemudian

"Bun, keluar yuk kita cari angin." Ajak Dira yang kini sedang duduk di ruang keluarga

"Kemana?" Tanya Bunda

"Ya ke mall kek atau kemana gitu." Jawab Dira

"Ayolah bun udah lama nih ga jalan-jalan." Rengek Dira

Bunda tampak berpikir, "Boleh juga, tapi kamu yang bayar ya soalnya bunda ga pegang uang." Ucap Bunda

"Ya Bunda tinggal minta Ayah lah." Bujuk Dira

Bunda hanya tertawa pelan, lalu beranjak dari duduk nya.

"Bunda ikut kalo kamu bayarin." Ucap Bunda sambil berlalu

Dira menatap heran, "Perasaan gue kan belum kerja mana bisa bayarin si Bunda?" Ucap Dira

"Ah masih ada kartu kesayangan." Ucap Dira. Kalau kalian bertanya-tanya darimana Dira bisa mendapatkan uang, itu karena Ayah nya selalu mentransfer uang perbulan dan di tabung oleh Dira sendiri. 

Dira berjalan, tapi ia berhenti terlebih dahulu , "BUNDAA! SIAP-SIAP YA KITA BERANGKAT." Teriak Dira

***

Saat ini Bunda dan Dira sedang berada di sebuah mall. Rencana nya Dira ingin menghemat uang karena harus mentraktir bunda. Tapi lihat, belanjaan siapa yang paling banyak. Dira. Apalagi hobi perempuan selain belanja?

Ada.

Belanja.

Belanja sedikit.

Belanja lumayan.

Belanja banyak.

Belanja sampe rasanya mo meninggall karena duit nya menipis.

"Cukup ga uang nya?" Tanya Bunda sambil menunggu Dira merapihkan pakaian yang ada di tangan nya

"Cukup dong."

Akhirnya Dira dan Bunda berada di depan kasir, lalu kasir nya bertanya "Mungkin ada yang mau di beli lagi sebelum di bayar?"

Dira menggeleng sambil tersenyum manis, lalu mengambil dompet nya di dalam tas dengan sedikit kesulitan, Dira mencari cari namun tidak ada di dompet di sana. Bunda pun menyadari raut muka Dira.

"Kenapa?" Tanya Bunda

"Dompet ku ga ada. Bunda ada nyimpen ga?" Tanya Dira balik

"Ah kamu ngaco. Mana mungkin bunda nyimpen, kamu kali lupa."

Dira berusaha mengingat sesuatu,

*Flashback on

"Apa lagi ya? Dompet ini ada, tas ada, ah jam tangan!"

Dira berjalan menuju laci yang berisi beberapa koleksi jam tangan nya

Dira memilih warna peach yang senada dengan baju nya. Kemudian Dira berjalan mengambil tas nya.

"Dira! Ayo." Ajak Bunda dari luar pintu kamar nya

"Iya bun!" Dira segera berlari setelah meraih tas nya. Dompet?

*Flashback off

"Aduh!" Dira menepuk jidat nya

"Aku lupa bawa. Tadi ketinggalan di kasur!"

Bunda menghela napas nya, lalu berjalan menghampiri kasir. Lalu memberikan kartu kredit nya.

Dira hanya menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal. Merasa malu? Jelas! Untung ada Bunda. Kalau Dira sedang sendiri bagaimana?

Dosen, Selalu Benar [TAMAT] BELUM REVISIWhere stories live. Discover now