19

50K 4.2K 25
                                    

"Ikut ke ruangan saya" ucap Rafly yang tiba-tiba berada di belakang Dira

Dira menoleh, "saya pak?" Tunjuk Dira kepada diri sendiri

Rafly melengos pergi begitu saja, dan Dira pun merasa aneh dengan sikap Rafly. Ia kembali menjadi dingin seperti awal bertemu.

Dira duduk walau tanpa di perintah oleh Rafly, dan Rafly melirik nya sekilas

"Kenapa tidak mengumpulkan tugas dari saya?"

"Lupa di masukin ke tas, semalem langsung tidur dan tadi pagi-pagi saya buru-buru takut bapak nunggu" ucap Dira

"Kamu tau kan aturan saya?" Ucap Rafly

Dira menganggukan kepala nya, "jangan mentang-mentang kamu sudah jadi kekasih saya, kamu bisa seenaknya dalam kelas saya."

Dira menatap Rafly dengan heran, darimana pemikiran kotor itu Rafly dapatkan? Jangan kalian pikir Dira menerima Rafly karena dia akan memanfaatkan profesi Rafly tapi karena Dira memang sudah membuka hati nya untuk Rafly. Dira sungguh tidak pernah membayangkan hal sepicik itu.

"Pak, jangan mentang-mentang bapak dosen di sini lalu bapak menuduh saya yang tidak-tidak hanya karena saya lupa membawa tugas saya bapak bisa seenaknya menuduh saya seperti itu. Saya bukan orang seperti itu." Ucap dira terengah-engah seperti orang kehabisan nafas setelah lari

"Lalu, kamu orang seperti apa?" Tanya Rafly meremehkan

"Tukang selingkuh? Atau orang yang selalu sedia payung sebelum hujan?" Sambung nya

Dira mengernyitkan kening nya, "maksud bapak?"

"Saya masih ada jam ngajar 5 menit lagi. Kamu boleh keluar" ucap Rafly sambil berdiri

Dira menyipitkan mata nya

Rafly tiba-tiba berjalan kearah pintu dan membuka sedikit pintu nya, "silahkan" ucap Rafly sambil menggerakan kepala nya kearah pintu

Dira dibuat geram oleh nya, bisa-bisa nya Dira di perlakukan oleh Rafly seperti ini. Sebenarnya ada apa dengan dia? Kenapa Rafly tidak mau jujur?

Dira langsung berdiri dan mengambil alih knop pintu dari tangan Rafly lalu menyenggol Rafly sedikit lebih keras.

Bodo amat dengan perilaku nya saat ini, Dira tidak akan bersikap kasar jika Rafly mau menjelaskan semua nya. Semua tentang keanehan Rafly hari ini

Dira menghela napas nya dan menyandarkan tubuh nya di dinding dekat Mading lalu memejamkan mata nya

Tiba-tiba ada suara yang memanggil nya, "Dira!"

Sepertinya Dira mengenal suara itu tapi siapa? Dira membuka mata nya dan mencari sosok yang memanggil nya tadi

"Hai!" Sapa laki-laki tersebut

"Eh haii" ucap Dira gugup

"Rasya, Lo kok di sini?" Tanya Dira

"Gue pindah kuliah di sini" jawab Rafly

Dira menganggukan kepala nya,"kenapa pindah?"

"Nyokap gue gak bisa di tinggal jauh-jauh, dir. Kalo gue pergi jauh, dia bakal langsung drop gitu." Jelas nya

"Em gitu, kata dokter dia sakit apa?"

"Kata nya sih trauma psikologis gitu, dia trauma duka cita. Soalnya bokap gue dulu meninggal saat nyokap ngandung gue 8 bulan"

Dira terkejut, pasti sedih menjadi Rasya tidak bisa mengenal sosok ayah nya

"Jadi, lo gak pernah ketemu sama bokap Lo?" Tanya Dira dengan hati-hati karena ia takut melukai perasaan Rasya

Dosen, Selalu Benar [TAMAT] BELUM REVISIWhere stories live. Discover now