20

54K 4.3K 20
                                    

Rafly menenteng tas sambil berjalan, Dira melihatnya dari kejauhan dan saat ini Rafly mendekat ke arahnya dimana Dira sedang berdiri di samping mobil Rafly, parkir khusus dosen/pegawai di kampus

Rafly melirik sekilas, lalu mengalihkan pandangan nya dan masuk ke dalam mobil. Bukan Rafly tidak memedulikan Dira, tapi saat ini Rafly sangat cemburu dengan laki-laki tadi. Daripada ia melampiaskan amarah nya terhadap Dira, lebih baik ia menghindari nya dulu.

Dira berdecak kala dirinya di abaikan oleh Rafly, Dira pun langsung masuk mobil Rafly tanpa permisi.

"Pak, kenapa sih?" Tanya Dira

"Apa?" Bukannya menjawab, Rafly malah balik tanya

"Bapak kenapa?" Tanya Dira sekali lagi

Namun bukan nya mendapatkan jawaban, Rafly langsung memajukan mobil nya keluar dari area kampus. Yang di lakukan Dira sekarang hanya berdecak kesal karena dari tadi ia seperti tidak di anggap ada

Ia langsung menghentikan mobil nya di pinggir jalan, lumayan sepi.

"Bapak mau ngapain?" Tanya Dira gugup

Rafly mendekat, "kamu ngapain di mobil saya?"

Kebiasaan di tanya Malah nanya balik

Dira mendorong tubuh Rafly sambil berdecak, "ayo jelasin. Kenapa hari ini bapak cuek ?"

Rafly menatap Dira lekat-lekat, "ponsel kamu mana?"

Dira pun mengernyitkan kening nya, tanpa berpikir panjang ia langsung menyerahkan ponsel nya. Rafly lalu menunjukkan layar ponsel tersebut ke hadapan Dira yang berisi chat bersama 'Rasya'

Sebenarnya saat tadi pagi Rafly membaca chat grup kelas Dira, dia tidak sepenuhnya membaca isi nya tapi ia malah mengecek riwayat chat bersama orang lain, dan di temukan chat bersama si 'rasya' itu, Rafly tidak tau yang mana Rasya, setau dia, Dira tidak pernah dekat dengan teman laki-laki. Hati nya mulai panas, lalu tiap kali Dira mengajak nya berbicara Rafly enggan menjawab nya. Mood nya terlalu buruk pagi ini. Di tambah tadi siang dia melihat kekasih nya itu bersama laki-laki lain.

Dira menaikan alis nya , "kenapa?"

Rafly menghela napas nya lelah, "ini siapa?"

"Rasya" jawab nya santai

"Saya juga tau ini Rasya, tapi siapa kamu?" Geram Rafly

"Temen organisasi SMA terus dia juga kuliah bareng sama aku, baru pindah sih. Kenapa?"

"Dekat banget kamu sama dia? Kamu ada perasaan sama dia?" Tanya Rafly

Lalu Dira tertawa, "ih, cemburu ya?"

"Memang kenapa kalau saya cemburu?"

Dira mengulum senyum nya, "ya boleh aja sih tapi gak usah berlebihan gitu kali sampe aku tadi di marahin di depan kelas"
Ucap Dira sambil menyenderkan kepalanya ke bahu Rafly. Entah dorongan dari mana Dira bisa melakukan itu

"Itu karena kamu salah" jawab Rafly. Lagi lagi Dira berdecak lalu menjauhkan tubuh nya dari Rafly

"Ya aku udah bilang aku lupa" ucap Dira membela diri

"Iya, kelupaan gara-gara kamu chatting bersama laki-laki lain"

Dira melotot lalu mencubit lengan Rafly, "ish udah aku bilang , Rasya cuma temen doang gak lebih sumpah deh"

Tapi melihat ekspresi Rafly yang tak merasa risi setelah Dira cubit membuat Dira semakin kesal

"Masih marah?" Tanya Dira

"Menurut kamu?" Tanya Rafly

"Masih, kayaknya" jawab Dira

"Siapa laki-laki tadi yang mengobrol bersama kamu di depan Mading?" Tanya Rafly to the point

Dira tampak berpikir sebentar, "Oh, itu lho si Rasya"

Rafly membelalakan mata nya ke arah Dira, dan yang di lakukan kekasih nya itu hanya tersenyum tak berdosa

"Saya tidak suka kamu dekat-dekat dengan laki-laki lain. Kamu milik saya." Ucap Rafly

"Ih apaan, aku masih milik ayah bunda ya. Bapak belum minta izin buat resmiin aku" ucap Dira

"Mau?" Tanya Rafly

Dira menaikan alis nya tanda tak mengerti

Rafly tampak nya menunggu jawaban dari Dira, tapi sayangnya Dira langsung berkata "aku laper, makan yuk" ucap Dira. dan Rafly pun tersenyum manis

"Boleh, mau makan di mana?" Tanya Rafly

"Rumah aku"

"Lho?"

"Biar awet, buat nikahin aku kan uang nya?" Tanya Dira jahil

Rafly menggeleng kan kepala nya tanda gemas dengan tingkah Dira

***

Setelah acara makan bersama di rumah Dira, Rafly pun pamit karena sedari tadi mami nya menelpon.

"Beneran mau pulang sekarang?" Tanya Dira, dan Rafly pun mengangguk

"Iya, mami udah nelpon"

Dira menghela napas nya," yaudah deh. Hati-hati di jalan ya calon"

"Calon?" Tanya Rafly

Dira memelankan suara nya "Calon suami" Dira cekikikan sendiri

"Oh sekarang sudah berani ya menggoda saya? Mau saya nikahi secepat nya?" Tanya Rafly

"Eh ini ketinggalan, punya mu?" Tanya Bunda yang tiba-tiba datang sambil menyodorkan kunci mobil

Bunda rusak momen, deh.

"Makasih tante, hampir ketinggalan" ucap Rafly

" Ya sudah, saya pulang ya tan. Terimakasih atas makanan nya tadi"

"Bukan apa-apa kok, pokoknya Rafly harus sering-sering ke sini ya?"

Rafly mengangguk sopan

"Assalamualaikum" ucap Rafly

"Waalaikumsalam" jawab Bunda dan Dira

Bunda tiba-tiba menyenggol lengan Dira, lalu Dira menoleh "apa Bun?"

"Official nih?" Tanya bunda dengan senyum jahil nya

"Dih bunda apaan deh, official official mulu. Bunda kira ini akun sosial media apa pake official segala" ucap Dira sambil berlalu meninggalkan Bunda

"BUNDA DOAIN SEMOGA LANGGENG, SAYANG" Teriak Bunda

***

Dosen, Selalu Benar [TAMAT] BELUM REVISIWhere stories live. Discover now