chapter 10🌸

712 158 94
                                    

Aku senang melihatmu tersenyum, entah itu untukku atau bukan bagiku itu tak masalah.
.
.
.
.

Bel istirahat terdengar sangat indah ditelinga siswa, pertanda berkurangnya satu pelajaran pada hari yang cerah itu.

Alya dan kawan-kawan, berlari seperti anak kecil menuju surganya sekolah, atau lebih akrab disebut dengan kantin.

Gadis berparas cantik itu, terus tersenyum selama ia duduk dimeja kantin. Membuat ketiga sahabatnya terheran-heran, sepertinya ada yang salah pada temannya itu.

"Lo lagi seneng ya al?" Rani menyikut lengan Alya membuat si mpunya meringis. Namun setelah itu Alya hanya tersenyum dan mengedikkan bahu. Akhirnya Rani hanya menghela nafas panjang sambil memutar bola matanya. Ia tau Alya bukan orang yang terbuka tapi apa salahnya menceritakan hal yang baik?

"Gaseru ahh, si Alya emang gak pernah cerita" Fira cemberut, seolah merajuk. Alya yang disampingnya hanya menggerakkan bola matanya ke kanan dan kiri seraya tersenyum simpul.

"Okeoke gw cerita, tapi ini rahasia... Tapi tapi nanti aja deh hehehe" seolah tak merasa bersalah Alya hanya memperlihatkan deretan giginya terlihat menggemaskan.

"Udah-udah, mending dengerin gw cerita nih.. gw juga lagi seneeeeng BANGEEEET!!" Tiba-tiba diva mengeluarkan suara dengan tersenyum matanya yang berbinar seolah-olah mengingat hal yang sangat menyenangkan.

"Nah, Div cerita duluan gihh. Nanti gantian, haha." akhirnya Alya menunda niatnya untuk bercerita, bahwa sekarang gadis itu menyadari kalau yang Ia rasakan kepada Rizky adalah perasaan cinta bukan hanya sebatas persahabatan. Sepertinya Rizky juga memberikan lampu hijau untuk itu, tapi Alya terlalu malu untuk menceritakannya.

"Yauda, Lo mau cerita apa Div?"

"Cerita gak! Jangan bikin gue penasaran gini!!" Tambah Rani, yang terdengar seperti mengancam.

"GW AKHIRNYA JADIAAN SAMA COWO YANG GUEE SUKAAA!!!!!" Diva mengatakannya dengan sangat menggebu-gebu sampai terlihat rona merah di wajahnya.

"SERIUSS?" Fira, Rani, dan Alya kompak melotot sekaligus penasaran siapa yang disukai diva?

"Siapa? Kok gak pernah cerita?" tanya Fira penasaran, sedangkan Rani dan Alya memperhatikan dengan seksama, menunggu Diva menyebutkan nama cowok itu.

"Rizky... Rizky Afandi Putra hehehehheehe " diva mengatakannya dengan cengiran yang sangat manis.

Degg....

Seperti ada petir disiang bolong, Alya mematung tanpa bisa mengatakan apa-apa. "Rizky?" ucapnya lirih dalam hati.

Ada rasa sesak yang tidak bisa Alya ungkapkan. Kenapa tiba-tiba Rizky memilih Diva? Apa maksud sikap Rizky selama ini? Jadi selama ini, pria itu benar-benar menganggapnya hanya sebagai sahabat?

Kenapa harus Diva, yang jelas-jelas adalah sahabat Alya sendiri? Berbagai pertanyaan muncul dibenaknya. Rasa sesak yang sudah menjalar ke seluruh tubuhnya, membuat Alya tidak bisa berbuat apa-apa. Kalian tahu bagaimana perasaan Alya sekarang?

Sakit sekali!

"Al, kenapa diem aja daritadi? Lo gapapa?" Suara Fira membuat Alya mengerjapkan matanya beberapa kali. Tertawa canggung, menahan air mata yang sebentar lagi Alya yakin berkumpul di pelupuk matanya.

"Ehh, haha gw cuma ganyangka selamat ya div, parah tu bocah ga cerita-cerita" dengan secepat kilat Alya menetralkan ekspresi nya seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

"Hehe makasi ya Al. Oh iya, Lo mau cerita juga kan? Tadi katanya mau gantian, cerita dong!!" jawab Diva bersemangat.

"Eh? G--gue gajadi cerita, lagian itu ngga penting juga, hahaha." jawab Alya gugup. Jujur, pikiran dan perasaannya sedang berlawanan arah dan hatinya saat ini terasa sangat sakit.

Entah Alya harus bersyukur atau bersedih tidak jadi menceritakan apa yang ia rasakan selama ini kepada Rizky, terbayang bagaimana malunya ketika menceritakan bahwa ia memiliki perasaan lebih untuk Rizky, sedangkan pria itu ternyata jadian dengan sahabatnya sendiri. Bahkan ia sedang duduk tepat dihadapan Alya.

"Gw ke toilet dulu ya, kebelet" Alya sudah tidak bisa menahan rasa sesak yang ia rasakan saat ini. Baru sampai di pintu toilet, air matanya sudah tak terbendung segera ia usap pipinya dengan kasar dan masuk kedalam bilik kamar mandi.

Gadis itu menangis meluapkan semua emosi yang sedari tadi ia pendam. Alya benci jatuh cinta! benci Rizky! Alya benci dirinya sendiri, Alya benci dunia yang tidak pernah berpihak padanya, Alya benci semuanya!

Sesekali Alya mengusap air matanya yang terus mengalir tanpa henti sambil menghentakkan kakinya kesal.

Namun disisi lain, Alya juga tidak bisa menyalahkan Rizky, ia memang tidak tau apa yang Alya rasakan dan Alya pun tidak pernah mengungkapkannya.

Alya kesal kenapa harus jatuh cinta secepat ini pada Rizky? Kenapa harus berharap lebih seperti ini? Alya menunduk dengan tangan yang terus meremas roknya. air matanya tidak dapat berhenti.

Shit!!

Sementara itu dipintu toilet pria, seorang pemuda tampan sedari tadi terus memperhatikan pintu toilet wanita yang tertutup, ia yakin di dalamnya ada wanita yang sedang menangis.

Tidak lama Alya keluar dari balik pintu itu dengan keadaan kacau, ia sedikit merapihkan rambutnya yang terlihat acak-acakan dan membasuh wajah nya agar tidak terlihat seperti orang yang sudah menangis.

Setelah itu Alya berjalan kearah kelasnya, namun baru saja beberapa langkah, ia berhenti karna ada suara laki-laki yang seolah-olah berbicara pada dirinya.

"Cewek cantik ko nangis"

Alya membalikkan badannya menatap laki-laki tampan tengah bersandar pada tembok toilet pria dengan satu tangan yang ia masukkan ke dalam kantong celana.

"Maksud Lo apa?" tanpa basa-basi Alya langsung menanyakan maksudnya mengatakan hal seperti tadi.

"Lo beneran nangis?" laki-laki itu melihat ke arah Alya sambil tertawa pelan.

Kemudian ia berjalan ke arah Alya sambil tersenyum, sungguh ia sangat tampan. Ia mengulurkan tangannya.

"Nama gw Devan.. Devano Arya Wijaya"

Alya melihta ke arah tangan pria itu yang masih terulur, lalu menatap Devan tanpa ekspresi "Alya Arezka" jawabnya singkat dan langsung membalikkan badannya tanpa membalas jabatan tangan pria itu.

"Cantik" gumam pria itu sambil tersenyum tipis.

.
.
.
.

To be continue.

29 Mei 2020

SOULMATE [Completed]Where stories live. Discover now