Chapter 16🌸

603 111 85
                                    

Semuanya rumit, entah itu karna keadaannya atau mungkin sudah takdirnya
.
.
.
.

Hari ini Alya berniat ke supermarket untuk belanja kebutuhan dapurnya. Tapi baru saja ia turun dari ojek ponselnya berdering, gadis itu mengeluarkan 2 lembar uang berwarna ungu dari tasnya lalu ia angkat telpon yang bertuliskan nama dipalalala (itu adalah nama kontak Diva yang ada di ponsel Alya)

"Iya hallo Div?"

"....................."

"Ketemu?"

"...................."

"Oke gua tunggu di cafe(sensor)"

🌸🌼🌸🌼

Sembari menunggu Diva, ia taruh tangannya menopang dagu. pikirannya terus bergelut, ada apa tiba-tiba diva mengajaknya bertemu? Apakah ini akan ada hubungannya dengan Rizky?

Perasaan Alya tiba-tiba saja tidak enak. Gadis itu menggelengkan kepalanya, berusaha menghilangkan pikirannya tadi. Ah mungkin ini hanya perasaannya saja.

"Maaf ya Al nunggu lama"

"Eh Div, gapapa kok mau pesen apa?"

"Ahh ngga Al, gue galama kok"

Alya menjawabnya dengan anggukan kepala, menunggu apa yang akan dikatakan Diva.

"Emm jadi gini Al, sebenernya gue ragu mau ngomong gini"

"Gapapa kali ngomong aja"

Sesaat Diva terdiam mungkin sedang menyusun kalimat yang akan ia katakan. Entah kenapa suasana dalam cafe itu terasa tidak enak. Dan diva akhirnya.

"Gue mau Lo jauhin Rizky"

Deggg..

Satu kalimat itu membuat senyum Alya perlahan memudar. Benar saja Diva mengajaknya bertemu akan mengatakan hal yang ada hubungannya dengan Rizky.

Alya hanya diam masih mencerna apa yang Diva katakan. Jujur saja ia bingung harus bereaksi seperti apa.

"Gue ngerasa Rizky terlalu ngeprioritasin Lo Al, bahkan kemaren aja lebih milih berantem sama gue buat belain lo.. hmm gue cuma gamau kehilangan Rizky Al, jujur gue udh sayang banget sama Rizky, gue yakin kalo Lo ada diposisi gue juga bakal ngerasain hal yang sama"

"Gue tau Rizky gak mungkin bisa jauhin Lo, makanya disini gue minta Lo yang jauhin Rizky.. Ya meskipun sebenernya gaenak ngomong kaya gini, karna Lo sahabat gue" lanjutnya.

Rasa sesak itu kembali menyelimuti Alya, selama ini ia selalu berusaha tegar dan berusaha "gapapa" melihat Rizky bersama sahabatnya sendiri.

Sekarang ia juga harus menjauhi Rizky, orang yang selalu membuatnya tertawa. Bukankah itu patah hati yang sangat sempurna?

Alya tersenyum miris ketika Diva mengatakan "karna Lo sahabat gue" ingin ia menjawab "emang Lo masih pantes disebut sahabat?" Tapi gadis itu tidak tega mengatakan itu dan hanya memilih untuk diam.

SOULMATE [Completed]Where stories live. Discover now