Epilog 🌸

1K 66 59
                                    

"Ikyyy cepeet lempar mangganya"

"Iya bentar"

"Aku yang nangkep ni"

"Iya Alyaa"

"Ih ko lama!!"

"Bentar sayang, aku cium juga nih"

Alya tengah memperhatikan Rizky yang berada diatas pohon mangga hanya bisa cekikikan. Kapan lagi membuat Rizky kesal seperti ini?

Sedangkan Rizky hanya bisa menggelengkan kepalanya, Alya sedari tadi merengek ingin mangga muda. Seperti mengidam saja, eh ralat-- memang dia ngidam hehe.

Tapi yang membuat Rizky kesal adalah, Alya hanya ingin mangga yang ada di depan rumah Bundanya. Bukan hanya itu, wanita yang sekarang berstatus istrinya itu ingin Rizky sendiri yang memetiknya.

Dan seperti yang kalian lihat sekarang, dengan sekuat tenaga, Rizky memanjat pohon demi memetik buah mangga yang Alya inginkan.

"DUA AJA KAN??" teriak Rizky.

"Mau tigaa!!"

"Kok banyak amat?"

"Yauda empat!"

"Loh kok nambah?"tanya Rizky heran seraya melihat ke arah bawah.

"YAUDA LIMA!!"

"Astagfirullah dasar istri laknat"

"APA KAMU BILANG? AKU DENGER LOH!!!"

"Istri tersayang maksudnya hehe"

Setelah cukup memetik buah mangga, Rizky turun meskipun ia sedikit kesulitan.

Mereka berjalan beriringan menuju rumah. Hari ini weekend, jadi Alya dan Rizky main ke rumah Bunda Mona.

Sudah sekitar 4 bulan suami istri itu tinggal di apartemen Alya. Karna rumah yang Rizky bangun, belum sepenuhnya bisa ditempati. Jadi mereka lebih memilih menunda untuk pindah ke rumah barunya.

"Gimana dapet mangganya?" tanya bunda Mona yang menghampiri Alya dari dapur dengan membawa pisau dan juga sambal rujak.

"Udah dong Bun, ikyy kan jago manjat" jawab Alya dengan cengiran.

"Jago apanya, merah-merah nih digigit semut!"

Alya dan Bunda Mona hanya tertawa dengan kompaknya melihat Rizky yang terus marah-marah seperti anak kecil.

Setelah itu, Alya dengan telaten mengupas mangga itu dengan mata yang berbinar. Tak menunggu waktu lama, ia mulai memakannya dengan lahap.

Rizky hanya meringis melihatnya, pasalnya mangga itu masih muda dan pasti rasanya sangat asam.

"Kamu mau?"tanya Alya yang dibalas gelengan disertai gidikan ngeri.

"Ihh harus mau"

"Please Al, itu pasti asem banget

"Tapi si Dede nya yang mau kamu makan"

"Tap--"

"I-kyyy" seru Bunda Mona dengan tatapan yang mengerikan.

"Astagfirullah, iya iya aku makan"

Demi tok dalang yang dua puluh tahun lebih muda, Alya dan Bunda Mona tak ada bedanya. Mereka menyebalkan!

Perlahan Rizky memakan buah itu sambil meringis, membuat Alya ketawa keras melihatnya.

"Iya ketawa aja terus Al"

"Emang seneng banget liat suaminya kesel"

Bunda Mona ikut tertawa melihat interaksi kedua insan itu. Mereka memang sudah menikah, namun sikapnya tak ada yang berubah.

"Bunda ke dapur dulu ya"

"Iya, hati-hati Bun. Katanya di dapur ada tuyul" jawab Rizky.

.....

"Coba liat tangan kamu yang bentol-bentol"

"Mau diapain?"

"Kasih minyak kayu putih"

Alya mengoleskan minyak kayu putih itu dengan penuh perasaan. Rizky tersenyum tulus melihat wajah cantik Alya yang tengah serius.

"Tumben perhatian Al"

"Namanya juga temen

"Loh kok temen si"

Setelah selesai mengolesnya, Alya menggenggam tangan Rizky sambil menatapnya lekat disertai senyuman.

Cup

Alya dengan tiba-tiba mencium pipi Rizky sambil tersenyum jahil "Temen hidup maksudnya"

Rizky dengan wajah merahnya tidak terima, dengan gemas ia mencium hampir seluruh inchi wajah Alya yang saat ini sedang tertawa seraya terus berusaha menahan serangan Rizky.

"IKYYY!! DISINI ADA BUNDA LOH!!"

Degg

Keduanya melihat ke asal suara dengan wajah terkejutnya.

Astaga!

"BUNDAAAAA!!!!!"

.
.
.
.

HAIIII ADA YANG KANGEN ALYA?
KANGEN RIZKY?
ATAU KANGEN DAIRYYMILK?🙈🙈

Akhirnya guys!!! Aku ngetik epilog, masih ga nyangka si cerita ini udah end huhuhu:"""

Udah gitu aja, semoga suka ya!!

Btw aku boleh nanya ndaa👉👈
kesan kalian setelah baca cerita ini gimana? Apakah ceritanya seru? Biasa aja? Garing ah Thor gada seru-serunya hmm

Pokonya loplop diudaraa untuk readers hebat seperti kalian❤️❤️❤️ meskipun suka banyak yang diem-diem aja:(((

Bonus dari aku ada dichapter selanjutnya!!

24 September 2020

SOULMATE [Completed]Where stories live. Discover now