Chapter 32🌸

576 75 134
                                    

Tak perlu lagi mengungkapkan bagaimana rasanya, airmata itu cukup memperjelas apa yang terjadi.
.
.
.
.

Pagi-pagi sekali Alya sudah bangun. Hari ini dia ada janji dengan Rizky. Meski chat terakhirnya hanya centang biru, tapi Alya tidak mau berpikir yang aneh-aneh.

Alya memilih dress orange selutut dengan rambut ia biarkan tergerai indah. Alya sengaja sedikit memoles wajahnya, jujur ia sudah tidak sabar untuk bertemu kekasihnya itu. Tak lupa juga ia pakai kalung berliontin bunga, yang Rizky berikan padanya saat hari ulang tahunnya.

Setelah itu ia sambar Sling bag yang tergantung dikastok kamarnya. Dan tanpa ba-bi-bu lagi, Alya langsung menuju taman dekat apartemennya.


°•°•°•      •°•°•°


Dari kejauhan, Alya sudah bisa melihat pria berjaket jeans sedang duduk dikursi taman dengan posisi membelakanginya. Sesekali pria itu melihat ke arah jam yang melingkar dipergelangan tangannya. Seperti sedang menunggu seseorang, mungkin menunggu dirinya?

Alya berjalan dengan sangat hati-hati tanpa suara, bermaksud untuk memberinya kejutan. Dan ketika jaraknya sudah dekat, Alya memeluk Rizky dari belakang membuat Rizky sedikit tersentak.

"HAIIII" sapa Alya dengan suara yang nyaring seraya melepaskan pelukannya.

Rizky bangkit dari duduknya dan menatap Alya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kamu apakabar?" Alya menggenggam lengan Rizky.

Rizky melihat ke arah tangannya yang digenggam oleh Alya. Dan secara perlahan, tangannya mulai melepaskan genggaman tangan itu. Alya yang melihatnya mengernyit bingung. Ada apa dengan Rizky?

"Heyy, kamu ga kangen aku gitu?" Tanya Alya sekali lagi.

Rizky diam tanpa bersuara, dan hanya memandangi wajah Alya dengan tatapan yang lagi-lagi sulit Alya artikan. Kemudian tanpa aba-aba, Rizky meraih tengkuk leher Alya dan mendaratkan bibirnya pada bibir tipis Alya. Alya tadinya tersentak kaget, namun setelah itu ia ikut memejamkan matanya.

"First kiss gue?" Batin Alya.

Lalu setelah melepaskan ciuman itu, Rizky menunduk dengan raut wajah antara bingung dan sedih, "Gue mau ngomong sesuatu"

Tunggu, kenapa suasana ditaman ini tiba-tiba berubah? Sepi, sunyi tak ada suara. Angin berhembus menembus pori-pori kulitnya sampai membuat matanya memanas, bahkan sebelum Rizky mengatakan apa-apa. lalu entah bagaimana tadinya, perasaan tak enak itu kembali muncul dibenaknya. Bersamaan dengan terlintasnya kemungkinan-kemungkinan negatif yang akan terjadi padanya hari ini.

"A--apa?"

Alya menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga karna angin yang menerpanya, tanpa izin menyapu rambutnya hingga menutupi wajah.

"Kita---" ucap Rizky menggantung, membuat Alya yang menunggu lanjutan kalimat itu, merasa gelisah sekaligus khawatir.

"Kita gabisa lanjutin hubungan ini"

Degg---

Benar saja apa yang ditakutkan oleh Alya terjadi. Satu kalimat singkat itu sukses membuat jantung Alya seolah berhenti berdetak. Lalu matanya mulai berkaca-kaca siap menumpahkan air yang masih tertampung di pelupuk matanya.

SOULMATE [Completed]Where stories live. Discover now