Chapter 28🌸

629 88 121
                                    

Jika ditakdirkan untuk bersama, akan ada masanya kita bukan hanya dipertemukan tapi juga dipersatukan.
.
.
.
.

Menjelang tahun baru, Alya tidak ikut pulang ke rumah orang tuanya yang ada di Bandung. Ia memilih tetap di Jakarta. Alya merasa belum siap menemui orang tuanya, terlebih lagi sama mamahnya setelah kejadian hari itu.

Memang salah melarikan diri dari masalah, tapi Alya butuh waktu untuk sendiri. Toh tiap tahunnya tidak ada yang spesial, ia hanya menonton tv atau berdiam diri dikamar ketika tahun baru tiba. Jadi apa bedanya?

Dan saat ini Alya sedang bersantai-santai ria dikasurnya. Aroma bubble gum dari kamarnya, menyeruak di Indra penciumannya. Tak ada yang berubah dari gadis itu, sejak SMP ia selalu menyukai wangi ini.

Tersemat rapi ditelinganya sebuah earphone berwarna biru muda. Yang membuat pemiliknya sekali-kali bersenandung kecil mengikuti lagu yang ia dengar.

Tapi setelah itu, gadis dengan bibir tipis itu berdecak ketika musiknya berhenti dan tergantikan oleh nada dering yang menandakan ada telepon masuk.

Ikyyy Ganteng is calling

Bibirnya mengulas senyum. Sudah berapa lama nama kontak ini menghilang dari ponselnya?

"Apakah benar ini dengan saudara Alya Arezka?"

Alya tertawa renyah mendengar suara Rizky yang sengaja dibuat-buat.

"Iyaa kenapa ahaha"

"Selamat sore, saya dengan Rizky Afandi putra. Bertujuan mengundang saudari Alya untuk hadir di rumah saya untuk pesta barbeque nanti malam. Apakah saudari bersedia?"

Alya semakin tertawa terbahak bahak mendengar Rizky yang terus-terusan berbicara seolah menjadi MC.

"ckk ketawa aja terus.. jawab dong bersedia apa ngga"

"Iyaiyaa mau"

"Ok gue otw jemput Lo"

"Ehh.. tapi gw belum man--"

Tuut tuut

"Di" lanjutnya sambil menghela nafas panjang.

🌸.🌼.🌸.🌼

Setelah menempuh perjalanan dalam waktu 20 menit, akhirnya motor Rizky sampai pada halaman rumahnya. Setelah melepaskan  helmnya, Rizky berjalan lebih dulu ke dalam rumahnya. Meninggalkan Alya yang masih kesusahan membuka kaitan helm.

"BUNDAA RIZKY BAWA MBA TROLLY NIH" teriak Rizky yang terdengar jelas di Indra pendengarannya. Alya mencebikkan bibirnya, apa katanya? Mba trolly? Yang benar saja.

Sudah 3 menit Alya berkutat dengan pengait helmnya, tapi tak kunjung bisa. Sampai akhirnya Rizky kembali ke teras rumahnya, disusul oleh bunda Mona yang mengekor dibelakangnya.

"Daritadi gabisa buka helm?"

"Bisaa!! Cuma susah aja"

"Astagfirullah dasar anak TK" ucap Rizky yang langsung membantu Alya melepaskan kaitan helmnya. Kemudian ia lepas helm itu, lalu mengacak-acak rambut Alya yang awalnya sudah berantakan karena helm tadi.

SOULMATE [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang