Chapter 30🌸

661 79 101
                                    

Cinta bukan hanya perihal tentang pengakuan "Aku mencintainya" tapi juga tentang komitmen.
.
.
.
.

Hari ini Alya tidak langsung pulang, karna ada ekstrakurikuler. Tadi Rizky menawarkan untuk pulang bersama, tapi Alya menolak karena takut Rizky menunggu lama.

"Gue ke kantin dulu ya, haus" ucap Alya kepada ghina, setelah pelatih paduan suara itu mengintruksikan untuk istirahat.

Saat Alya membuka pintu, betapa terkejutnya dia melihat Rizky yang sedang duduk dikursi koridor sambil memainkan ponselnya dengan serius.

"Shit! Weh weh guee diseraaang"

"Bantuin elahh"

"Bangsat! Mati kan gue"

Alya mengulum senyum, ternyata pacarnya itu sedang main game. Rizky memang sangat heboh ketika main game tapi itu membuat dirinya terlihat lucu.

Lalu Alya berjalan mengendap-endap mendekati Rizky tanpa suara, bermaksud untuk mengagetkannya.

"Alya diem jangan bertingkah! Gue lagi maen game" Ucapnya yang seolah tau Alya akan mengagetkannya.

Alya berdecak kesal sambil memutar bola matanya. Tau darimana dia kalau Alya disini? Seperti cenayang saja. Kemudian Alya berjalan dengan kaki yang sengaja dihentak-hentakan dengan bibir yang mengerucut, lalu Alya duduk di samping Rizky.

"Ko belum pulang?" Tanya Alya.

"Nungguin Lo" jawabnya yang masih fokus dengan game.

"Udah lama?"

"Rizkyy"

"Rizky is"

Karna merasa tidak dihiraukan, Alya mencoba mengganggu Rizky dengan merecokinya yang sedang main game.

Rizky tidak marah, hanya menghela nafas panjangnya. Setelah itu ia masukan handphone nya ke dalam saku. Lalu menatap Alya dalam-dalam sambil tersenyum.

"Iya apa sayang?"

"Is"

Alya memalingkan wajahnya yang terasa panas. Pria yang ada dihadapannya ini selalu saja bisa membuatnya tersipu.

"Heyy liatnya ke sini dong, disono gada yang ganteng kayak gue"

"PEDE!"

Rizky terkekeh sambil terus menggoda Alya. Kadang dibalas dengan satu dua pukulan oleh Alya tapi Rizky tidak menghiraukannya.

"Malem ke cafe yuk" ajak Rizky yang langsung diangguki setuju oleh Alya.

🌸.🌸.🌸.🌸

The soulmate cafe.

Saat ini Alya dan Rizky sedang duduk dimeja samping jendela dengan posisi saling berhadapan.

"Mau pesen apa?" Tanya Rizky.

Alya masih melihat-lihat daftar makanan yang ada dibuku menu itu. Telunjuknya ia letakkan di dagu sambil mengembungkan pipinya. "Kalo aja bukan ditempat rame, udah gue gigit tu pipi" batin Rizky.

Setelah itu Alya mengangkat tangannya untuk memanggil waitress yang ada di cafe itu. Dan tak lama kemudian, seorang waitress datang dengan membawa sebuah catatan kecil sambil tersenyum hangat.

"Ada yang bisa saya bantu?"

"Saya pesen Danish pastry, Lo mau apa?" Tanya Alya ke Rizky. Sekarang gantian Rizky yang terlihat berpikir.

SOULMATE [Completed]Where stories live. Discover now