Part 6

2.8K 405 23
                                    

Chaesoo💜


Happy Reading

Ditengah jalan Alice menghentikan langkahnya. Membuat Jisoo mau tidak mau juga ikut berhenti. “Soo-ah sepertinya aku melupakan sesuatu dibawah”

“Ya sudah kita kembali lagi kebawah saja”

Langkahnya yang ingin berbalik arah terhenti saat tangannya dicekal oleh Alice

“Biar aku saja yang kembali kebawah. Kau tunggu saja dikamarku. Itu kamarku” tunjuk Alice pada pintu hitam megah yang berada disisi kiri lorong.

“Ingat tunggu saja disana” ingatnya kembali sambil mengedipkan sebelah matanya kearah Jisoo.

Alice berbalik dengan sebuah seringaian disudut bibirnya. Punggung itu telah menjauh. Membuat Jisoo melanjutkan langkahnya kearah kamar yang tadi ditunjuk Alice.

Sampai didepan pintu itu, Jisoo menimang apa harus masuk atau tunggu saja disini. Tangannya ragu memutar knop pintu. Kepalanya melongo kedalam. Dahinya mengernyit bingung. Apa wanita itu menyukai warna gelap seperti ini.

Tubuhnya masuk sepenuhnya. Warna hitam dan cokelat muda dipadukan menjadi satu. Apa ini terlalu aneh untuk ukuran kamar wanita apa lagi wanita seperti Alice?

Dinding dengan warna cokelat muda. Lantai kayu cokelat tua. Ranjang besar dengan separai hitam, gordeng hitam dan lemari yang berwana hitam pula.

Tidak ada sentuhan wanita sama sekali. Disisi kanan terdapat rak buku besar dengan penuh buku didalamnya. Jadi wanita itu juga suka membaca. Pikirnya.

Decitan pintu terbuka mengalihkan perhatiannya. Mata almondnya tertuju pada pintu yang terbuka. Tak lama seseorang keluar dari balik pintu itu.

DEG!!

Kedua matanya melebar sempurna. Dengan mulut yang terbuka. Kakinya terasa lemas dengan nafas yang tercekat. Makhluk macam apa yang keluar dari pintu itu.

Tanpa baju dan hanya mengenakan handuk dibagian pinggang kebawah dan bagian dada hanya ditutupi sport bra.

Jisoo nyaris terjatuh saat mata almondnya bertemu pandang dengan mata onyx hitam itu. Tetasan air yang jatuh kewajah itu membuat pasokan oksigen serasa menipis.

Rambut basah dengan butiran yang jatuh pada tubuh polos itu membuat kepalnya berdenyut sakit.

“Kau—“ suara aksen itu terdengar tak kalah tercekatnya.

Jisoo membalikkan tubuhnya. Membelakangi wanita yang tak lain adalah Roseanne. Tangannya meremas dadanya.

Dug! Dug! Dug! Degupan jantungnya membuatnya khawatir jika jantung itu tidak bisa bertahan lebih lama lagi.

Apa yang baru dia lihat? Apa dia baru melihat tubuh wanita itu? Tubuh bagian atas yang tertutupi sport bra dengan rambut basahnya.

Tuhan… jika ini mimpi tolong jangan bangunkan aku.  Mimpi macam apa ini. Bagaimana bisa ada mimpi seperti ini.

“Perempuan bodoh! Apa yang kau lakukan disini” suara geram itu terdengar nyata.

Jadi ini bukan mimpi? Jisoo memberanikan diri berbalik menghadap Rose.

Lagi-lagi nafasnya dibuat tercekat. tubuh itu bahkan masih sama dengan tubuh yang beberapa saat lalu dia lihat.

Matanya turun kebagian perut rata Rose. Perut itu meski tidak sebagus perut idolanya tapi cukup terlihat sexy dimatanya.

Astaga Kim Jisoo kau belum cukup umur untuk melihat semua ini. Jisoo menggeleng cepat menepis pikiran kotor yang menari-nari dibenaknya.

“Gadis bodoh. Apa yang kau lihat!” Rose menggeram melihat arah pandang Jisoo. Wajahnya memerah menahan sesuatu.

Can You Love Me ? 🔚Onde histórias criam vida. Descubra agora