Photoshoot & Interview

3K 352 40
                                    

Chaesoo💜


Happy Reading

"Wendy-ah kau akan membawaku kemana?" Rose bertanya pada Wendy setelah selesai menerima panggilan.

Juniornya saat di bangku sekolah menengah atas itu hanya tersenyum tanpa menjawab. Tak khayal hal itu membuat dahi Rose berkerut bingung.

Mobilnya minggir hingga berhenti di depan sebuah studio foto.

"Untuk apa kita kesini?"

"Eonnie kau akan tahu saat kita tiba di dalam nanti"

Rose masih bertanya-tanya saat mereka memasuki studio. Wanita cuek seperti mereka datang ke tempat seperti itu sudah tentu menjadi objek menarik. Wendy menghampiri seorang wanita.

"Subin-Ssi kau tahu dimana Irene?"

"Dia di studio lantai bawah. ada pemotretan disana"

"Kamsahamnida"

"Jadi kau mengajakku untuk menemui kekasihmu huh?!" Decak Rose kesal.

Dia melewati jam makan siangnya hanya untuk menemani Wendy menemui Irene.

"Kau membuang waktu ku saja"

Rose sudah akan berbalik pergi namun Wendy lebih dulu menahannya.

"Bukan hanya aku tapi kau juga akan bertemu dengan seseorang"

Dan pikiran Rose hanya tertuju pada satu orang.

"Jisoo maksudmu?"

"Mungkin saja" Jawab Wendy mengangkat bahunya.

Dia mengajak Rose untuk kembali berjalan. Mereka menuruni anak tangga. Studio itu hanya terdiri dari dua lantai namun memiliki lantai bawah tanah sebagai studio pemotretan.

Saat itu studio terlihat sepi, mungkin karena sekarang jam makan siang. Hanya terlihat beberapa orang yang berlalu lalang dan ada seorang pria yang sedang mendorong troli baju yang melintas di depan mereka mengenali sosok Wendy.

"Permisi..." Kata pria itu menarik perhatian keduanya.

"Irene-Ssi sedang berada di ruang ganti yang disana" tunjuk pria itu pada satu ruangan. Wendy mengangguk dan berterima kasih.

Tepat saat keduanya masuk Irene keluar dari kamar ganti.

"Akhirnya kalian datang juga" Katanya menghampiri keduanya.

Rose terlihat tidak begitu memperdulikan Irene dia lebih dulu mencari orang lain selain Irene di ruangan itu.

Irene memasang wajah seramah mungkin, mengingat hubungannya dengan Rose tidak begitu baik. Jika mengingat Rose dia hanya merasa kesal dan kesal. Tapi untuk kali ini dia membuang jauh rasa kesalnya.

"Chaeyoung sunbaenim"

Embel-embal itu tidak pernah lepas. Dia rasa panggilan itu juga terdengar lebih sopan.

"Apa Wendy sudah mengatakan sesuatu padamu?"

Lebih dulu Rose melirik Wendy sebelum menggeleng.

"Sebenarnya aku membutuhkan model lagi untuk pemotretan. Apa kau bisa jadi modelnya?"

"Model? Aku? Yang benar saja!"

Rose tertawa tak percaya. Dia menatap Wendy tajam dan Wendy hanya tersenyum masam. Di satu sisi temannya di sisi lain kekasihnya dan dua-duanya sama-sama suka mengancamnya.

"Pemotretannya tidak akan lama. Sunbaenim kau sangat cocok mengenakan baju rancanganku yang ini karena itu aku meminta bantuanmu"

"Aku tidak memiliki pengalaman menjadi model. Joohyun-Ssi kau salah orang"

Can You Love Me ? 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang