Part 35

3.2K 390 38
                                    

Chaesoo💜


Happy Reading

“Apa karena Kim Jisoo?”

Nama itu berhasil membuat Rose tegang. Otot dan sarafnya akan langsung bekerja hanya karena mendengar nama itu.

“Aku tersingkir karena gadis yang kau kenal tidak lebih dari satu tahun itu?”
Tiga tahun dia mengenal Rose sedangkan Kim Jisoo, gadis asing yang menjadi penguntit Rose itu tidak lebih dari satu tahun, tapi yang terjadi dia yang harus menelan pahitnya patah hati.

“Dia selalu mengusikku membuatku berada disituasi yang tidak aku sukai. Aku tidak menyukainya karena dia lamban tapi tanpa aku sadari aku menikmati saat dimana aku bersamanya. Maaf, tapi aku rasa aku menyukai Kim Jisoo.”

Hyeri tertawa hambar yang terdengar pilu.

“Apa selama ini sedikitpun aku tidak pernah ada dihatimu?” dia masih berharap ada ruang baginya dihati Rose.

“Sejak awal kau memiliki ruang tersendiri hatiku. Dan ruang yang Jisoo miliki hanya ada dia yang mengisinya.”

“Jadi… aku tidak berarti apa-apa untukmu?” dia berkata lirih sejalan dengan nada suaranya yang lemah dan berbisik.

Tanpa mendengar lebih dulu jawaban Rose dia berjalan pergi.

Rose menahan jemari Hyeri.

“Kau berarti untuk, Park Hyeri sangat berarti untukku”

“Tapi tidak lebih berarti dari Kim Jisoo.” gumamnya Hyeri kembali melangkah.

Jemarinya terlepas dari tangan Rose seiring dia berjalan pergi.

Dia pernah membayangkan hari ini. Hari dimana Rose mengatakan isi hatinya tapi dia tidak pernah membayangkan jika sakit yang akan dia dapatkan. Tidak pernah sama sekali, dia berharap hari ini tidak pernah ada dihidupnya.

.

.

Jisoo memainkan ponselnya bosan lalu membuang benda pipih itu kesamping tempat tidurnya yang kosong. Ini hari ke empat dia menjalani hukumannya itu berarti tersisa 3 hari lagi.

Tidak! Tidak ada hukuman. Setelah 3 hari dia tidak akan kembali ke sekolah, secepatnya dia akan pergi.

Jisoo tidak menyadari ada seseorang yang masuk kedalam kamarnya. Mata orang itu terus memperhatikannya dan berjalan mendekat kearah ranjang tempat dimana Jisoo sedang termenung dengan mata yang menatap kosong langit-langit rumah.

Pria itu tersenyum sesaat dan merebahkan dirinya diatas kasur. Jisoo tersadar marasa gerakan pada kasurnya.

Dia menegakan tubuhnya paksa, baru menyadari ada seorang pria yang telah duduk disisi kasur sembari memperhatikannya lekat.

“Appa” panggil Jisoo.

Pria itu Soohyun, yang tengah memperhatikan putri semata wayangnya dengan senyum kecil.

“Apa yang tadi kau pikirkan?” tanya Soohyun penuh selidik.

“Aku tidak memikirkan apapun. Appa kau pulang cepat hari ini?” Soohyun mengangguk.

“Appa wajahmu pucat, apa kau kurang sehat?” Jisoo beringsut lebih mendekat pada Soohyun.

“Akhir-akhir ini pekerjaan dikantor sangat banyak-“

“Itu berarti appa kau harus banyak istrirahat.” Jisoo merangkak turun dari ranjang.

“Kajja tuan putri akan mengantar baginda raja kekamar” Jisoo membimbing Soohyun berdiri.

Can You Love Me ? 🔚Where stories live. Discover now