Meet - Split Up - Meet Again

3.1K 380 38
                                    

Chaesoo💜


Happy Reading

Hari itu akhir musim dingin, tanda kehidupan bagi pepohonan dan bunga dimulai saat musim berganti. Tinggalkan baju hangat karena udara sudah mulai bersahabat.

Musim semi adalah musim yang paling cerah menyambut bunga yang siap tumbuh dengan mekarnya, pepohonan dengan ranting yang rimbun.

Setiap orang pasti tidak sabar menunggu warna warni keceriaan musim semi yang sudah didepan mata.

Sama halnya dengan rutinitas sebagai pelajar. Kali ini semua yang masuk kelas pagi menunjukan sedikit senyum mereka.

Mereka tidak harus bergelut dengan dingin atau berperang dengan kasur yang menjerit tidak ingin ditinggalkan.

Tidak ada yang lebih menyenangkan selain bisa sepanjang hari tidur dibawah selimut yang hangat tanpa memperdulikan rintik salju menumpuk diluar sana.

Layaknya salju yang berlalu dan musim dingin yang siap berganti, mereka harus menyambutnya dengan suka cita, tentu saja dengan semangat yang jauh lebih besar.

Jisoo salah satunya, mengenakan dress berwarna cerah meski tetap dengan mantelnya dia berjalan menuju gedung kelasnya dengan lebih semangat.

“Ayo sambut dengan senyuman, musim semi segera datang”

Jisoo bernyanyi kecil, dia tersenyum setelahnya. Namun dibalik senyuman itu menyimpan rasa rindu yang membuncah untuk kedua sahabatnya.
Sepenggal kalimat itu selalu mereka nyanyikan bersama saat menyambut musim semi. Dan setelahnya mereka akan membuat banyak rencana.

Hal apa saja yang harus mereka lakukan sepanjang musim semi. Dan camping salah satu kegiatan favorite mereka.

Bukan seperti camping pada umumnya. Mereka hanya akan membangun sebuah tenda dengan api unggun dihalaman belakang rumahnya. Atau menghabiskan waktu di mall memilih dress – dress cantik sebagain persediaan di musim semi.

Dia terus berjalan dengan pikiran yang melayang memikirkan kenangan yang membuatnya semakin merindukan kedua sahabatnya. Tanpa memperdulikan orang disekitarnya yang melihatnya aneh karena tersenyum sendiri.

Tanpa Jisoo sadari ada seorang wanita yang berdiri tak jauh darinya, menunggu gadis itu hingga akhirnya menabrak dirinya.

Jisoo tersentak saat wajahnya sudah berhadapan dengan dada seseorang. Dia melihat tubuh tinggi dengan kemeja merah yang tepat berada dihadapannya.

Saat kepalanya mulai terangkat dan mata mereka bertemu, hal yang terjadi adalah matanya terkunci oleh mata gelap yang menatapnya dalam.

Manik mata yang begitu bening hingga dia bisa melihat dirinya sendiri didalam mata itu. Tetap sama, tetap cantik dan mempesona.

Rambutnya cokelat gelap, matanya masih setajam dulu dan bibirnya selalu terkatup rapat.

Kenapa mereka harus bertemu diakhir musim dingin? Kenapa tidak dimusim gugur yang hangat, tapi melalui mata hitam itu dia bisa merasakan kehangat. Dulu mungkin dia sedingin salju tapi sekarang ada kehangatan layaknya dimusim gugur.

“Sunbaenim…”

Rose tersenyum mengetahui bahwa Jisoo tidak melupakannya, gadis itu cukup terkejut dengan kemunculannya yang tiba-tiba.

Senyum Rose disadari oleh Jisoo. Wanita yang sulit tersenyum kini tersenyum dengan mudah untuknya. Waktu memang bisa mengubah segalanya dia ataupun Rose mereka memiliki perubahan seiring berjalannya waktu.

Can You Love Me ? 🔚Kde žijí příběhy. Začni objevovat