Part 17

2.4K 339 7
                                    

Chaesoo💜


Happy Reading

“Baechu” teriak Bona membuat langkah Irene memasuki gerbang sekolah terhenti. Bona mengaitkan lengannya pada lengan Irene.

“Kita masuk bersama” ujar Bona riang.

“Jiyeon-ah kemarin kau dan Jisoo kemana saat  pulang sekolah?”

“Kami… eum.. aku menemaninya untuk bertemu Lalisa dan Jung Eunseo sunbae”

Irene menghentikan langkahnya menatap Bona penuh tanya.

“Untuk apa?”

“Tentu saja membahas Park Chaeyoung” keduanya kembali melanjutkan langkah mereka.

“Lalu apa yang mereka bicarakan?” tanya Irene mendesak.

“Sesuatu yang membuatku terkejut, jika kau mendenggarnya kau pasti sesak nafas”

Irene menatap Bona dalam, dia butuh penjelas.

“Cepatlah ceritakan padaku”

“Kau ini tidak sabaran. Jika aku menceritakan sekarang kita akan terlambat masuk karena sangat panjang, mengejutkan dan sulit dipercaya”

“Dengan mengatakan seperti itu kau membuatku semakin penasaran”

“Nanti akan kuceritakan. Sabarlah sedikit”

Bona menepuk pundak Irene dibalas raut wajah kecewa Irene. Dia penasaran dan harus menahannya itu sangat sulit.

“Jisoo benar-benar pantang menyerah. Lalu dimana dia sekarang? Apa dia belum datang?”

“Apa kau percaya jika aku mengatakan Jisoo datang lebih awal untuk mempersiapkan ujian”

Wajah Irene nampak berpikir. Dia mendesah saat mengingat hal penting yang dia lupakan.

“Jiyeon-ah aku lupa jika hari ini ujian dan aku tidak belajar semalam”

“Lalu?” tanya Bona santai.

“Lalu apa? Sudah jelas aku tidak akan bisa menjawab soal-soal itu”

Bona menatap Irene dalam.

“Apa jika semalam kau belajar kau yakin bisa menjawab soal-soal itu?”

“Tidak juga”

“Lalu apa kau yang khawatirkan, belajar atau tidak hasilnya akan tetap sama”

“Benar juga”

Kedunya tertawa tanpa beban. Seperti inilah hari-hari mereka. Disaat teman-teman mereka belajar hingga larut dan menjadikan ujian hal yang mengerikan. Bagi mereka ujian atau tidak hari-hari akan berjalan tanpa beban.

“Bae Joohyun kita melupakan sesuatu”

Bona menghentikan langkahnya mendadak, tersenyum penuh arti. tatapannya mengarah pada seseorang yang berdiri didepan kelas mereka.

Irene mengikuti arah pandang Bona sudut bibirnya juga menyimpan senyum penuh arti. Keduanya bertukar  pandang, dari cara mereka menatap jelas sekali jika mereka memikirkan hal yang sama.

“Mulai sekarang kita tidak perlu menghawatirkan apapun” ucap Irene.
“Park Jimin memang penyelamat kita” lanjut Bona.

“Jimin-ah” teriak keduanya bersamaan menghampiri Jimin.

“Jiyeon-ah jika Jimin mencontekimu langsung beritahu aku”

“Iya kau tenang saja, aku bukan hanya mencontek ulangannya tapi menyalinnya sama persis” kedua saling berbisik dan diakhiri tawa tertahan mereka.

Can You Love Me ? 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang