Part 22

2.7K 381 15
                                    

Chaesoo💜


Happy Reading

Hyundai silver berhenti dilobi rumah sakit. Irene, Bona, Jimin, Eunseo dan juga Lisa bergegas masuk kedalam rumah sakit. Hanya satu orang yang terlihat enggan untuk masuk.

“Kenapa dia harus ikut”

Sudah belasan atau  mungkin puluhan kali Irene bergumam seperti itu. Dia sangat keberatan saat Hyeri akan ikut kerumah sakit.

Untuk apa seorang Park Hyeri mengunjungi musuhnya? Mendoakan agar cepat sembuh? Tidak mungkin. Tertawa diatas penderitaan Jisoo itu lebih masuk akal.

“Apa tidak bisa suruh dia tunggu dimobil saja” kata Irene pada Lisa yang berjalan disampingnya.

“Sudah biarkan saja dia ikut apa salahnya” Lisa tidak habis pikir disaat seperti ini Irene masih sempat menunjukan ketidaksukaannya.

Tak jauh beda Bona juga memasang wajah kesalnya. Ada dua hal yang membuatnya kesal. Yang pertama sama seperti Irene -kehadiran Hyeri- dan yang kedua karena Eunseo.

Wanita itu terus menempel pada Hyeri, seolah menunjukan jika Hyeri tidaklah sendiran.

“Anak itu apa yang dia pikirkan” gumam Eunseo was-was dihujani delikan tajam dari Bona.

Mereka berbelok pada lorong disisi kiri dan mempercepat langkah mereka menemukan Rose menunggu didepan kamar rawat Jisoo.

“Bagaimana kondisinya?” Jimin orang pertama yang membuka suara.

“Kondisinya stabil. Operasinya berjalan lancar tadi malam”

“Apa dia sudah sadar?”

“Belum, dia masih tidur karena obat bius”

Semua terlihat lega begitu juga dengan Hyeri. Setidaknya dia tidak akan menjadi orang yang disalahkan.

“Semua ini karenamu Park Chaeyoung”

Disaat semua diam Irene mendesis tajam menatap Rose penuh kemarahan.

“Dia seperti itu karena kau Park Chaeyoung” ulangnya dengan penekanan.

“Bae Joohyun kecilkan suaramu”

Lisa mencoba memperingati tapi yang dia dapat malah delikan mematikan dari Irene.

“Kau selalu membuat Jisoo sedih. Kau selalu membuat dia terluka. Kau selalu memperlakukan dia dengan buruk. Kau selalu berkata kasar padanya. Dia memang tidak sepintar dirimu, dia ceroboh, dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan sempurna selalu ada kesalahan yang dia buat tidak seperti dirimu. Jika kau tidak menyukainya seharusnya kau menyuruhnya untuk menyerah dan menghentikan perasaannya. Bukan malah memberinya harapan yang membuatnya jauh lebih terluka”

Irene tidak bisa menahan desakan air mata setelah kalimat panjang yang dia lontarkan. Hanya dengan mengucapkan semua kata itu dadanya terasa sesak lalu bagaimana dengan Jisoo yang menjalaninya selama ini.

Tidak ada yang berani membuka suara kata-kata Irene semuanya benar, Rose sekalipun tak mampu membantahnya.

“Dia terlihat murung sejak kejadian itu. Bagaimana kau tersenyum pada Hyeri, bagaimana kau memperlakukan Hyeri, bagaimana kau bicara pada Hyeri, dan bagaimana kau menatap Hyeri. Berbeda 180 derajat saat kau bersama Jisoo. Dia sangat terluka karena hal itu, dia terlalu bodoh karena menyukaimu. Kenapa aku baru sadar akan hal itu”

Irene tersenyum getir ekor matanya melirik Hyeri yang saat ini tengah mengibarkan bendera kemenangan. Itu terlihat jelas dari matanya membuat Irene bertambah geram.

Can You Love Me ? 🔚Where stories live. Discover now