05

26.5K 6.3K 3K
                                    


















04th floor
















Ruangan itu hanyalah kamar tidur dengan luas seperti kamar-kamar biasa, dengan cat berwarna putih yang mendominasi, juga lantai berukuran 30×30 cm.


Terdapat pintu berwarna cokelat kayu tua sebagai pembatas kamar dengan lorong lantai empat. Di depan pintunya, terdapat sebuah kaca bertuliskan, 406.


Kamar Choi Hyunsuk dan Takata Mashiho.


Malam ini, Mashiho, Junkyu, dan Jaehyuk berencana untuk menonton drama di kamar 406 itu. Junkyu sendiri yang sudah membeli kasetnya kemarin sore.


Namun ternyata, pada malam yang sama, Hyunsuk dan Jihoon perlu membuat makalah, sementara kamar Jeongwoo dan Jihoon tengah dipakai oleh Jeongwoo dan Haruto, entah untuk apa.


Alhasil, Jihoon, Hyunsuk, Mashiho, Junkyu, dan Jaehyuk berkumpul di kamar 406.


Padahal, bisa saja mereka tidak berkumpul di sana, karena kalau berkumpul berlima kamar 406 itu justru akan terasa lebih sempit.


Tapi, seseorang memaksa, dan berhasil membuat yang lain setuju untuk berkumpul di sana.


Junkyu memasukkan DVDnya ke dalam DVD player, lalu mulai menyalakan alat itu. Sementara, Mashiho, selaku pemilik kamar, mengambilkan camilan dan gelas berisi air putih untuk mengiringi acara menonton mereka.


Junkyu, Mashiho, dan Jaehyuk lalu langsung duduk di depan televisi di kamar Mashiho itu.


🎶Dugeochi waeyo waeyo waeyo
Wae naneun andwaenayo🎶


Ponsel Junkyu berdering, mengeluarkan lagu berjudul Wayo yang sangat terkenal akhir-akhir ini. Seseorang menelepon Junkyu, membuat laki-laki itu lekas memeriksa ponselnya.


Begitu mengetahui siapa peneleponnya, Junkyu menatap ponselnya datar. Ia lalu berjalan ke luar kamar 406, entah untuk apa.


Setelah Junkyu pergi ke luar, Jaehyuk menyenggol lengan Mashiho. "Mashi, gue mau ke toilet dulu, ya?" Katanya.


Mashiho mengangguk. "Ya udah." Katanya, mengizinkan.


Jaehyuk mengangguk, lalu berjalan ke luar kamar 406, hendak pergi ke toilet.


Sebelum pergi ke toilet, ia menatap gelas yang disiapkan oleh Mashiho tadi.


Di dalam gelas itu... Tidak ada apa-apa, kan?




























































































Doyoung dan Asahi tengah berada di kamar mereka, kamar nomor 403. Asahi hanya duduk dengan diam seperti biasa, sementara Doyoung tengah memainkan jarinya dengan gelisah.


"Doy, lo... enggak apa-apa?" Asahi bertanya, penasaran.


Tumben.


"Enggak apa-apa..." Katanya, namun raut wajahnya menunjukkan perasaan yang berbeda.


"Oh. Ya udah." Jawab Asahi, abai.


Sudah Doyoung duga.


Doyoung hampir saja beranjak keluar kamarnya. Namun, perkataan Asahi berhasil membuatnya mematung.


04th floor . treasure [✓]Where stories live. Discover now