15

21.8K 5.5K 2.2K
                                    


















04th floor
















Laki-laki bertubuh jangkung itu mengetuk pintu kamar nomor 406─kamar Hyunsuk dan Mashiho yang sudah kosong tidak berpenghuni. "Knock knock?" ia bertanya.

Haruto melepaskan tangannya dari kenop pintu itu. Ia lalu tersenyum miring. "Bener, udah mati ternyata." katanya, lalu merapikan kemejanya.

"Watanabe," seseorang memanggil Haruto dengan suara tingginya. Yang dipanggil menoleh seraya berdeham, "hm?"

Jihoon, maju mendekati Haruto, lalu menarik kerah laki-laki berusia enam belas tahun itu. "Jeongwoo kemana? Kenapa lo pulang sendiri?! Tau kak Hyunsuk sama Mashiho udah mati dari mana?! Jawab, anjing!" tanyanya bertubi-tubi.

"Roti." jawab Haruto tiba-tiba, membuat Jihoon menatapnya aneh. Haruto mundur beberapa langkah dari Jihoon setelah menjawabnya.

"Maksudnya?" Jihoon mengernyit heran, memiringkan kepalanya.

"Gitu aja enggak tau. Maksudnya tuh 'iya mas'." jawab Haruto santai. Jihoon udah ancang-ancang mau nabok saking keselnya.

"Ya am—" ucapan Jihoon terputus oleh kedatangan Junghwan yang tiba-tiba. Pemuda So itu terlihat terkejut, menatap kaget pada Haruto sambil memegangi susu full cream miliknya.

"Kak Haruto udah pulang?" tanya Junghwan, sambil menunjuk Haruto dengan tatapan penuh tanya.

Haruto mengangguk. "Iya. Baru aja pulang." jawabnya. Ia lalu beralih menatap Jihoon, "baru pulang dimarahin. Ngajak berantem?"

Jihoon mengernyit tidak suka. "Sejak kapan lo suka make template terus?" tanyanya, sambil berkacak pinggang.

"Sejak Jeongwoo pergi." jawab Haruto, dengan tatapan lesu.

Jihoon dan Junghwan sempat bertatapan, lalu keduanya kompak menatap Haruto penuh tanya. "Hah?"

Haruto menyeringai canggung. "Pergi ke Kanada maksudnya..." katanya, mencoba menjelaskan. Junghwan dan Jihoon lantas membulatkan mulut. "Ooh..." ujar mereka, bersamaan.

"Eh iya. Ngapain Jeongwoo ke Kanada?" tanya Jihoon. Junghwan mengangguk mengiyakan. "Iya. Kenapa?"

Haruto mengusak rambutnya, canggung. Pandangannya ia alihkan, mencari jawaban. "Ya gara-gara—"

"Jeongwoo bener pindah ke Kanada? Masih hidup kan?" pertanyaan Kim Doyoung membuat semua orang di sana menatapnya seketika.

Jaehyuk yang mendengarnya, langsung berjalan keluar dari kamar Doyoung—pintunya sudah terbuka dari tadi. "Doy, lo jangan asal nuduh! Mau lo apa sih? Cari-cari masalah mulu? Lo pikir itu keren? Enggak!" Jaehyuk menyiram Doyoung dengan pertanyaan bertubi-tubi. Doyoung langsung menatapnya kesal.

"Eh, sebentar—kamar kak Jaehyuk kan kamar 402? Kok keluarnya dari kamar 403?" tanya Haruto.

Jaehyuk tersenyum manis. "Habis main kart rider sama Asayang." jawabnya, lalu mengendikkan bahu.

"Jaehyuk! Gue denger ya!" terdengar sahutan Asahi dari dalam. Laki-laki bersurai pirang itu nampak sedang fokus memainkan permainan online.

Jaehyuk tertawa kecil mendengar Asahi. "Bercanda, Sahi. Hehehe."

Haruto menggeleng-gelengkan kepala melihatnya. Laki-laki itu lalu mengeluarkan sebuah kertas dari sakunya, menunjukkannya pada Doyoung dan Jihoon. "Nih, in case lo belum percaya. Jeongwoo nitip ini. Dia suruh gue tunjukkin ke kalian." katanya.


" katanya

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

















Cluenya jelas banget ya? hshshs

04th floor . treasure [✓]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz