21

19.7K 5.3K 1.5K
                                    


















04th floor
















Malam itu hanyalah malam biasa yang tidak jauh beda dari malam-malam sebelumnya. Seperti biasa, suasananya sunyi, langitnya gelap, dan Haruto berada di luar kamarnya, sedang berkeliling karena tidak bisa tidur.

Awalnya niat Haruto hanya untuk memesan ayam menggunakan aplikasi ojek online miliknya. Jadi, laki-laki itu sedang berjalan menuju tangga, berniat menuruninya untuk mengambil pesanannya.

Namun di tangga, ia mendengar suara lain. Suara dua orang yang sedang mengobrol diiringi oleh suara langkah kaki yang berasal dari beberapa meter di belakangnya.

Haruto mengedarkan pandangan sampai pandangannya tiba pada sebuah lemari kecil yang berada di pojok ruangan. Quickly but quitely, Haruto berjalan ke sana lalu memasuki lemari kecil itu.

Lemari itu ternyata tidak begitu kecil, cukup untuk seorang remaja setinggi 181 cm untuk bersembunyi. Suara langkah kaki itu makin keras, sampai akhirnya berhenti di depan lemari kecil tempat Haruto bersembunyi.

"Jihoon. Jihoon aja. Jihoon dulu." salah satunya berucap. Haruto membulatkan mata begitu mendengar suaranya. Ia tahu jelas siapa pemilik suara itu.

Laki-laki yang satunya menggeleng. "Panggilnya pake kak. Dia lebih tua dari kita, Doy." katanya.

Kim Doyoung memutar bola matanya. "Masa bodo. Gue benci Jihoon. Pokoknya harus dia dulu!" katanya.

Laki-laki di depannya mengernyit, memiringkan kepalanya. "Kenapa benci Jihoon sih?"

Doyoung mempoutkan bibirnya. "Dia itu terlalu julid. Dikit-dikit gosip. Sampe gosip tentang gue yang naksir Yujin kelas sebelah, ketauan satu sekolah. Nyebelin banget!" katanya panjang lebar.

Kim Junkyu─laki-laki di depan Doyoung itu, tersenyum miring. "Sebenci itu lo ke Jihoon?" tanyanya pada Doyoung.

Doyoung mengangguk cepat. "Iya! Untung dia enggak tau. Kalo dia tau, pasti gue udah dijulidin sama dia." jawab Doyoung sambil mencebikkan bibir kesal.

Junkyu tersenyum kecil, menatap ke lemari tempat Haruto bersembunyi, lalu merangkul pundak Doyoung. "Ayo balik. Dia enggak suka kita di sini." katanya. Doyoung hanya mengangguk, membiarkan Junkyu membawanya pergi.




























































































Haruto mengetuk pintu kamar nomor 402. "P," katanya, meniru gaya chatting anak-anak jaman sekarang. Biar swag katanya.

Pintunya terbuka, menampakkan seorang So Junghwan dengan muka bantalnya, menatap Haruto dengan tatapan malas. "Kenapa sih kak..." keluhnya.

Haruto tersenyum tipis, lalu tanpa menjawab Junghwan, berjalan ke dalam kamar laki-laki itu. Menemui Yoon Jaehyuk yang masih terjaga, berada di atas ranjangnya sambil memainkan ponselnya.

"Kak Doyoung gak suka kak Jihoon." Haruto mengumumkan. Mata Jaehyuk dan Junghwan terbelalak seketika.

Dengan cepat, Jaehyuk mengubah raut wajahnya. Menatap Haruto dan Junghwan bergantian. "Besok mau ke kamar Doyoung enggak? Barangkali kita nemu sesuatu?" tanyanya.

Haruto mengangguk. "Gue bisa bisa aja sih." katanya.

Sementara, Junghwan menggeleng pelan. "Gue mesti belajar. Enggak bisa ikutan." katanya, sambil mempoutkan bibir.

Jaehyuk mengernyit heran. "Bukannya ujiannya udah selesai?" ia bertanya kebingungan.

Junghwan terlihat panik. Matanya menggerling ke sana kemari. Ia terlihat berpikir mencari jawaban sampai akhirnya menjawab, "ya masih belajar dong. Biar tambah pinter. Gue kan rajin."

Jaehyuk hanya terkekeh kecil mendengar jawaban Junghwan.
















Waktu itu udah ada yang bener tebakannya ueueue. Btw sejauh ini kalian curiga sama siapa brou?

04th floor . treasure [✓]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora