epilog

23.5K 5.1K 1.7K
                                    



















04th floor
















Dua bulan telah berlalu sejak insiden yang memakan banyak korban itu. Haruto, Jeongwoo dan Junkyu kini sudah kembali pada kehidupan sehari-hari mereka.


Haruto sibuk mengerjakan tugas, Jeongwoo sibuk membolos, dan Junkyu sibuk mengerjakan skripsinya.


Tapi hari ini, Haruto dan Junkyu menyempatkan diri untuk ikut membolos bersama Jeongwoo. Bukan apa-apa, tapi mereka mau mengunjungi yang lainnya─di pemakaman.


Jeongwoo menatap makam Yoshi, nanar. "Maaf enggak bantu lo dan milih buat kabur malam itu..." lirihnya.


Iya. Park Jeongwoo─dia orangnya. Jeongwoo yang melihat dengan jelas bagaimana Jaehyuk menancapkan pisaunya pada tubuh Yoshi malam itu. Jeongwoo yang membuntuti Yoshi malam itu. Jeongwoo tahu─Jaehyuk pembunuhnya dari awal, tapi ia memilih untuk diam karena ketakutan.


Hal paling mendebarkan yang pernah ia lakukan sejauh ini hanyalah mencekik Jaehyuk di pemakaman Jihoon. Jeongwoo memang tidak mendapat apa-apa dari sana, toh dia tidak memiliki niat membunuh. Niat Jeongwoo hanya untuk menakut-nakuti Jaehyuk, itu saja.


Beruntung, tingginya dengan tinggi Yoshi sama, dan beruntungnya Jaehyuk malah berpikir kalau Jeongwoo adalah Yoshi hari itu.


Jeongwoo juga yang mengirimi pesan pada ponsel Doyoung. Ia sudah menyusun rencana dengan Haruto, supaya Haruto menunjukkan pesan itu pada Jaehyuk. Niat mereka agar Jaehyuk ketakutan, namun laki-laki itu malah memilih mengabaikan.


Kembali lagi pada pemakaman. Haruto menetap makam Asahi, dengan tatapan lesu. "Kak Asa, maaf. Maaf gue terlalu takut buat nolong lo waktu kak Jaehyuk dorong lo dari rooftop..." katanya, dengan penuh penyesalan.


Hari itu, Haruto melihat semuanya. Ia melihat dengan jelas bagaimana Jaehyuk mendorong Asahi tanpa belas kasih. Namun ia memilih untuk hanya memerhatikan dari kejauhan, lalu hanya memeriksa kabar Asahi saat Jaehyuk sudah pergi─dan sialnya Haruto malah beradu pandang dengan Jihoon saat itu.


Saat Jeongwoo dan Haruto sibuk berduka di dekat makam penghuni apartemen trejo, Junkyu masih sibuk mencari makam lain.


Makam Yoon Saera.


Junkyu berjongkok, lalu meletakkan sebuket bunga di atas makam itu. Ia menatap makam itu dengan tatapan lesu. "Saera..."


Dalam hitungan detik, Junkyu mengubah ekspresinya. Ia menyeringai lebar, seraya berbisik. "Miss me?"


















The (real) end.



















Besok sama tanggal 6 aku enggak bisa update ya, lagi ada acara xixi.

Tinggal penjelasan sih─atau mau bonchap?

04th floor . treasure [✓]Where stories live. Discover now