10

23.1K 5.7K 2.1K
                                    


















04th floor
















Kamar Yedam saat itu sedang ramai. Penghuni lantai empat kini sedang berkumpul di sana. Yedam sendiri yang mengundang mereka.

"Gue mau bikin minuman dulu. Tunggu di sini, jangan kemana-mana." Kata Yedam, sambil menunjuk teman-temannya, memperingatkan. Yang lainnya hanya mengangguk. Selanjutnya, pemandangan yang mereka lihat adalah punggung Yedam yang menjauh.

"Junghwan, udah belajar belum?" Tanya Jihoon kepada Junghwan, mengingat kalau sebentar lagi, ulangan akan diadakan.

Junghwan mengangguk. "Udah tadi, sama Kak Yedam." Jawabnya.

Jihoon mengangguk paham. "Kenapa belajarnya sama Yedam terus? Gue juga pinter, lho, padahal."

Junghwan tersenyum lebar, menunjukkan deretan giginya. "Pinteran Kak Yedam tapinya, hehe..." Katanya, dengan polos.

Jihoon tersenyum masam. "Yedam, Yedam, Yedammm terus. Kalo enggak Yedam, Yoshi." Cibir Jihoon, tiba-tiba.

Junkyu yang penasaran dengan arah pembicaraan Jihoon dan Junghwan, lalu menghampiri mereka, duduk di samping Jihoon. "Ada apaan sih, ribut-ribut?" Tanyanya, penasaran.

Jihoon memutar bola matanya. "Enggak usah kepo." Katanya, ketus.

Asahi tiba-tiba datang dan duduk di samping Junkyu. "Biasa, kak. Kak Jihoon kan emang suka gitu. Kak Jihoon emang pinter, tapi Yedam lebih pinter, terus Kak Jihoon enggak terima." Katanya.

"Heh! Jangan sembarangan ya!" Jihoon menatap Asahi, tajam.

Asahi mengendikkan bahunya. "Emang gitu kan, kenyataannya?" Tanya Asahi, dengan wajah datar.

Doyoung yang melihat perdebatan Jihoon dan Asahi, lantas tersenyum lebar. "Ayo berantem, ayo! Aku suka keributan." Katanya, sambil melahap sebuah kentang goreng.

Haruto yang melihatnya, lantas tersenyum kecut. "Sempet-sempetnya." Katanya, mengomentari Doyoung.

Doyoung menetap Haruto, kesal. "Diam. Mending lo makan aja deh, sana, bareng Jeongwoo." Oceh Doyoung, lalu menyantap kentang gorengnya lagi.

Haruto memutar bola matanya. "Fine! Tapi seenggaknya gue masih punya kerjaan, enggak cuma nontonin Kak Jihoon sama Junghwan yang lagi berantem doang!"

"Nyindir gue, lo ya?" Tanya Doyoung, kesal. Laki-laki itu menatap Haruto, tajam.

Yang ditatap balik menatap Doyoung dengan tatapan yang tidak kalah tajam. "Menurut lo? Gimana sih, masa enggak tau?"

Yedam yang baru saja kembali dari dapurnya, menggelengkan kepalanya, kesal. "Bisa diem gak sih? Gue yang lagi pusing gara-gara gak ada minuman, tambah pusing tau, gara-gara kalian berantem! Daripada berantem, mending beliin pop ice sepuluh botol." Kata Yedam, geram.

Haruto berdiri dari posisinya. "Ya udah, gue mau beli. Mending beli minum daripada berantem sama Kak Doyoung. Mana uangnya?" Haruto menyodorkan tangannya.

Yedam mengambil sakunya, lalu mengeluarkan beberapa lembar uang kertas, memberikannya kepada Haruto.

Haruto mengangguk, lalu berjalan keluar kamar Yedam, tanpa kata-kata lain.

"Jadi, ada apaan?" Tanya Jaehyuk, membuka percakapan.

"Tunggu Haruto dulu." Kata Yedam, sambil melipat tangannya.

04th floor . treasure [✓]Where stories live. Discover now