24

19.9K 5.2K 3.5K
                                    



















04th floor

















Asahi tidak bermain-main soal perkataannya saat itu. Kalau ia akan pindah ke apartemen lain, apartemen Treasure namanya. Buktinya, ia sudah meminta izin kepada orangtuanya. Jadi, sekarang Asahi sedang tidak berada di apartemen trejo, tapi di apartemen Treasure bersama orangtuanya.


Jihoon lapar. Namun sayangnya tidak ada makanan apapun di dalam kulkasnya. Kulkasnya benar-benar kosong melompong. Padahal Jihoon ingat jelas kalau kemarin masih ada sebungkus ramen instan tersisa di dalam kulkasnya. Rasanya Jihoon mau ngamuk.


Namun rupanya bukan hanya kulkas di kamar Jihoon yang kosong. Karena nyatanya kulkas di kamar 401 sampai 406 semuanya kosong. Seperti settingan.


Jadi, Jihoon beranjak keluar kamarnya. Tadinya sih Jihoon mau beli makanan di luar, tapi dia liat Jaehyuk yang baru bangun sambil jalan keluar dari kamarnya.


Kesempatan enggak selalu datang dua kali kan?


Jihoon mengangkat tangannya, "hoi!" ia memanggil Jaehyuk.


Yang dipanggil menoleh. "Ha. Apa?" katanya, masih dengan muka bantalnya.


"Beliin ayam. Pakai uang lo aja dulu. Entar Doyoung bayar." titah Jihoon, memakai nama Doyoung yang bahkan tidak tahu kalau kulkas di kamarnya kosong.


Jaehyuk mengangguk lemas, memasang tudung hoodie nya. Lalu melangkah gontai menuju lift.


"Kita makan pake ayam nih?" tanya Yedam, tiba-tiba muncul setelah sedari tadi hanya mendengarkan dari kamarnya.


Jihoon mengangguk. "Iya. Entar minta Doyoung bayarin. Kalo dia enggak mau bayarin, ya terpaksa kita mesti patungan." jawabnya santai. Yedam membulatkan mulutnya.


"Eh iya, tau enggak?" Jihoon membuka percakapan. Yedam mengernyit sambil menatap Jihoon meminta penjelasan.


"Doyoung nangis dari kemarin. Gue denger tangisannya gara-gara kamar kita seberang seberangan. Dia nangisin Junghwan." jelas Jihoon.


"Jadi─" tadinya Yedam mau beropini, namun Jihoon menyela.


"Iya. Bukan Doyoung pelakunya." sela Jihoon dengan tatapan serius.


Yedam tersenyum miris. "Lo ngebelain Doyoung ya?"


Jihoon mengangguk, lalu menatap Yedam penuh tanya. "Iya. Kenapa emangnya?"


Yedam tersenyum miring. "Bego. Lo tau enggak, kalo Doyoung benci sama lo?" tanya Yedam, masih mempertahankan senyumnya. Jihoon membulatkan matanya kaget.


Suasana hening seketika. Jihoon dan Yedam bertukar pandangan dengan sorot mata yang berbeda. Beruntung, Kim Junkyu datang dari kamarnya dan berhasil mengalihkan perhatian Jihoon dan Yedam.


"Kulkas kosong. Gue mau beli mie. Kalian mau nitip enggak?" tanya Junkyu pada dua laki-laki di depannya.


"Tapi tadi kak Jaehyuk udah berangkat beli ayam. Lo juga dibeliin." kata Yedam.


Junkyu tersenyum miring. "Gue tau. Tapi, gue bakal beli mie anyway." katanya, lalu tanpa menghilangkan senyumnya, Junkyu berlalu meninggalkan Yedam dan Jihoon dalam suasana dingin itu lagi.





























































































04th floor . treasure [✓]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora