18

19.8K 5.2K 872
                                    



















04th floor

















"Asayang, gimana ujiannya tadi?" tanya Jaehyuk, sambil merangkul pundak Asahi dari belakang.


Asahi menatap Jaehyuk dengan tatapan malas. "Jae, jangan ganggu gue bisa? Sehari aja. Gue lagi capek habis ujian." kata Asahi, menatap Jaehyuk dengan tatapan memelas.


Jaehyuk mengerjap, lalu menyentuh dada kirinya. "Aduh, sakit hati abang~" katanya, sambil berlagak pusing, hiperbola. Asahi hanya memutar bola mata melihatnya.


"Jae! Jaehyuk! Jaehyuk!" seseorang tiba-tiba memanggil Jaehyuk sambil menghampirinya dengan derap langkah cepat. Itu Jihoon, dengan tumpukan kertas pada tangannya.


Jaehyuk menoleh, mengerjap pada Jihoon, dan akhirnya mengangguk. "Ya, apa?"


Jihoon merangkul pindah Jaehyuk, membuat rangkulan Jaehyuk pada Asahi terputus. Asahi pergi entah kemana, sementara Jaehyuk menatap Jihoon penuh tanya. Jihoon mulai membuka mulutnya, mengeluarkan kata-kata yang terlintas di benaknya. "Tadi ujian susah?"


Jaehyuk menghela napas. "Itu doang? Gue pikir penting..." katanya, sambil tersenyum masam.


Jihoon terkekeh pelan. "Gue mau ngobrol. Terus, lo orang yang paling enak diajak ngobrol. Lo juga bisa jaga rahasia. Makanya gue mau ngobrol sama lo, hehe."


Jaehyuk tersenyum lebar, "woiya jelas! Yoon Jaehyuk gitu lho!" katanya. Ia melanjutkan, "kalo ujian tadi sih susah. Apalagi mapel matematika."


Jihoon membulatkan mulut. "Gue juga ada yang susah sih tadi..." katanya. "Mapel PKN," sambungnya.


Jaehyuk menyenggol lengan Jihoon. "Apaan? Merendah buat meroket anjir. Lo kan pinter PKN. Beda banget sama gue yang liat buku aja bawaannya pengen pingsan." katanya, lalu menghela napas pelan.


"Makasih lho? Gue jarang dibanggain gitu sih. Yang paling sering dibanggain, kalo enggak Yoshi, ya Yedam. Nyebelin banget." katanya.


"Hah? Lo... kesel sama mereka?" tanya Jaehyuk sambil menatap Jihoon serius.


Jihoon mengangguk cepat. "Banget. Jujur, mereka emang pinter sih. Tapi mereka sombong. Gue juga pinter tuh. Tapi enggak sombong sombong amat kan?" tanya Jihoon. Jaehyuk hanya terdiam mendengarnya.


"Pas Junghwan mau belajar sama gue, kalo Yedam lewat, Junghwan belajarnya sama Yedam, Jae. Pas Yoshi masih ada dulu, Junghwan belajarnya sama Yoshi. Padahal gue udah anggap Junghwan adek. Yoshi sama Yedam kan anggap Junghwan sebatas temen doang?" sambung Jihoon.


Jaehyuk menatap Jihoon dengan sorot mata serius. "Sekarang pas kak Yoshi udah meninggal... lo seneng?" tanyanya.


Jihoon tentu saja tidak menjawab. Namun, Jaehyuk melihat dengan jelas─Jihoon sempat tersenyum miring setelah Jaehyuk bertanya, sebelum ia akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Jaehyuk tanpa kata-kata lain di sana.


Tapi siapa yang lebih menakutkan? Jihoon yang meninggalkan Jaehyuk dengan sebuah senyuman miring, atau Junkyu yang sedari tadi mengikuti Jihoon seharian sambil merekamnya dengan kamera, yang sekarang sedang mematikan rekamannya sambil tersenyum puas menatap Jihoon dengan bola mata yang hampir keluar dari matanya?


















04th floor . treasure [✓]Where stories live. Discover now