19

19.8K 5.3K 3.7K
                                    



















04th floor

















Penghuni lantai 4 (12)

You
Nanti malem boleh ketemuan?|
Di kamar gue|
16.22
Read by 6

Jaehyuk
|Mau ngapain nih kak Jun?
16.22
Read by 6

You
Mau ngomong tentang sesuatu|
Gue juga mau nunjukin kalian sesuatu|
16.22
Read by 7

Jihoon
|Gue sih boleh-boleh aja
16.22
Read by 7

Doyoung
|^2
16.22
Read by 7

Haruto
|^3 in
16.23
Read by 7

Jaehyuk
|^4
16.23
Read by 7

Yedam
|^5
16.23
Read by 7

You
Ini read by 7, duanya lagi kenapa belum jawab?|
Kok sider|
16.23
Read by 7

Jaehyuk
|Junghwan sama Asahi lagi offline
|Barusan gue cek
|Santai aja
|Mungkin lagi eror aplikasi nya
16.23
Read by 7

Doyoung
|Eh bentar
|Yang udah meninggal belum dikeluarin dari grup ya?
16.23
Read by 7

Jihoon
|ANJ
16.23
Read by 7

Haruto
|. . .
16.23
Read by 7

Yedam
|Doy
|Jangan nakutin
|Gue lagi di kamar mandi
16.23
Read by 7

Doyoung
|Salah sendiri sih
|Main hp di kamar mandi
16.23
Read by 7

Yoshi
|Jangan
16.24
Read by 7

You
Yoshi?!?!|
16.24
Read by 7

Yoshi
|Jangan
|Jangan percaya Junkyu
|Dia licik
|LICIK
|hehehe
|HEHEHEHEHE
16.24
Read by 7

You remove Yoshi from the chat





























































































Haruto

|Bang
|Bang Yedam
16.42
Read

Ya?|
16.42
Read

|Kemaren dapet telepon dari mamanya Jeongwoo enggak?
|Katanya, Jeongwoo udah meninggal
|Katanya, pemakamannya di Kanada
|Katanya, dia tau
16.42
Read

Apa?|
Jeongwoo udah meninggal?|
Kenapa lo ngomongnya sama gue doang?|
Semalem mamanya Jeongwoo beneran telepon gue?|
Kok tau?|
16.42
Read

|HEHEHE
16.42
Read





























































































Kamar Junkyu yang sunyi berubah menjadi ramai seketika saat pintu kamar itu dibuka lebar-lebar oleh Jihoon. Delapan penghuni lantai empat apartemen trejo yang masih tersisa, memasuki kamar Junkyu.


Bukannya menghampiri Junkyu, Haruto justru menghampiri Yedam. "Kak, tadi handphone gue gue tinggal pas mau ke toilet. Tau-tau udah ada yang ngirim SMS kayak begitu ke lo pake handphone gue. Gue juga enggak tau siapa. Jadi ya cuekin aja." katanya panjang lebar.


Yedam mengangguk canggung. "Oke," katanya, dengan ratusan kata yang terangkut pada tenggorokannya. Kalau diizinkan, Yedam rasanya mau menanyakan puluhan pertanyaan lagi, tapi ia tahu─sekarang bukan waktu yang tepat untuk itu.





























































































Junkyu telah menunjukkan rekaman Jihoon tadi sore. Sekarang, semuanya menatap Jihoon yang sedang panik dengan tatapan meminta penjelasan, kecuali Jaehyuk dan Junghwan.


"Lo benci sama mereka?" tanya Asahi.


Jihoon menghela napas dalam-dalam, lalu akhirnya mengangguk. "Iya! Benci! Benci banget! Junghwan jadi nganggep mereka lebih deket ke dia, padahal gue yang anggep Junghwan kayak adek sendiri! Terus mereka sombong, pamer terus!" jelas Jihoon. Yedam terlihat terkejut.


"Jadi, lo yang bunuh Yoshi at the first place?" tanya Asahi lagi.


Kali ini, Jihoon menggeleng. "Enggak. Gue emang benci mereka, tapi gue enggak sejahat itu buat bunuh orang." jawabnya.


Doyoung mengangkat salah satu alisnya. "Mana ada maling ngaku?" tanyanya.


"Bentar dulu. Kak Junkyu?" Junghwan yang dari tadi terlihat sedang berpikir, tiba-tiba memanggil Junkyu.


Junkyu mengernyit, lalu menatap Junghwan. "ya?"


"Tujuan utama lo nunjukin ini ke kita-kita apaan? Bukan buat ngasih tau siapa pelakunya kan? Tapi biar orang-orang enggak nuduh lo, karena lo orang yang bikin kak Yoshi meninggal, kan?" tanya Junghwan. Junkyu membulatkan mata mendengarnya.


Junghwan membuka mulut melanjutkan, "kalo lo enggak chat kak Yoshi hari itu, dia pasti masih hidup."


Junkyu menundukkan kepalanya. Menghindari tatapan orang-orang di sekitarnya. Namun siapa sangka laki-laki itu sedang tersenyum meremehkan di balik sana?

















04th floor . treasure [✓]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα